101

719 75 13
                                    








Jeongil berjalan menuju keluar bandara incheon, sebuah mobil sudah menunggu kehadiran pria itu yang baru saja tiba dari perjalanan ke Hongkong.

"Tunggu, Jeongil-ssi"

Jeongil menoleh kearah sumber suara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeongil menoleh kearah sumber suara. Menatap Yubin yang sedang mengatur nafasnya. "Ada apa?"

"Ada apa?" Yubin memijit kepalanya tidak percaya dengan ucapan pria itu. "Ada apa? Kau sudah berjanji untuk menyetujui kontrak kita."

"Kontrak?" Jeongil menatap tidak mengerti gadis itu. "Saat ini aku ada urusan yang sangat penting. Kita bicarakan saja nanti."

"Kemarin juga kau mengatakan nanti. Kenapa ini juga nanti?" ujar Yubin kesal
"Aku benar-benar tidak memiliki waktu berurusan dengan mu. kita bahas lagi setelah urusan kuselesai." Jeongil bergerak hendak memasuki mobilnya.

"Aku juga dalam keadaan mendesak sekarang. Untuk mempersingkat waktu cukup setujui dan tanda tangan kontrak yang kita sudah sepakati kemarin." Kesal Yubin sembari menyodorkan kertas kontrak persetujuan mereka yang mereka bicarakan sebulan lalu.

Jeongil yang merasa terusik dan juga keburu waktu dengan kesal meraih kertas itu dengan kasar. Jeongil menandatangani kontrak mereka tanpa membacanya sepatah kata pun. Dengan kasar ia memberikan kertas itu kepada Yubin. Membuat Yubin tersedak. Jeongil sedikit terkejut, begitu juga dengan Yubin. Tapi tidak ada waktu lagi. Pria itu sedang terburu-buru saat ini. Ia bergegas memasuki mobilnya.

"Jeon Jeong Il-ssi kau pasti akan menyesal melakukan hal itu padaku." Yubin menahan pergelangan tangan Jeongil. Jeongil mengerutkan dahinya.

"Berhenti menggangguku." Jeongil menghempaskan pegangan Yubin dengan kasar.

Yubin menarik nafasnya pelan dengan ekspresi sinis. "Sudah kubilang kau pasti akan menyesal." Gumam Yubin.

Dengan perlahan ia menarik nafasnya, kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan perlahan ia menarik nafasnya, kemudian. "JANGAN PERGI!!" serunya, sembari merentangkan tangannya kearah Jeongil.

Jeongil berbalik menatap heran gadis itu. Semua orang yang berada disana. Menatap mereka dengan tatapan aneh.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang