83

933 96 23
                                    

 "Oppa, mau minum?" Jeongil menerima minuman yang diberikan yeon.

"Gomawo Yeon-a" ujar Jeongil sembari mengacak rambut Yeon gemas. Yeon tersenyum kecil.

Gadis itu menatap Jeongil melamun menatap lurus ke depan. Yeon hanya tersenyum kecil, menatap minuman ditangannya. Gadis itu tau apa yang saat ini sedang ditatapan Jeongil dengan raut wajah penuh cinta. Bahkan ia tidak pernah melihat Jeongil menatapnya dengan tatapan seperti itu.

"Hufftt tidak rasanya baru saja kemarin Hyuna eonni sudah menikah dan sekarang Hyuno oppa menikah dengan Yoora eonni, dan sebentar lagi Yoonjae oppa dan Saejin eonni akan menyusul."

Jeongil mengalih tatapannya dari Saejin menatap Yeon yang berada disebelahnya. Yeon juga menatap dirinya dengan tatapan yang sulit diartikan, walau gadis itu masih memberikannya senyuman.

"Yeon~a"

"Ne?" Jeongil hanya menatap gadis itu. "Waeyo oppa? Apa aku salah bicara?" gadis itu masih tersenyum.

"Mian." Yeon tersenyum kecil, gadis itu mengalihkan tatapannya kearah lain. air matanya menetes.

"A-aku kekamar mandi sebentar." Yeon segera meninggalkan Jeongil dengan rasa bersalah pria itu.

Jeongil tau apa yang dirasakan gadis itu saat ini. Ia juga tidak tau kenapa ia tidak bisa mengontrol perasaannya ketika melihat Saejin. Jeongil bahkan tidak pernah besikap seperti itu saat berada didekat Yeon.

Jujur Jeongil sendiri masih belum bisa merelakan Saejin bersama pria lain dan perasaannya selama ini dengan Yeon masih sama seperti dulu. Ia masih belum bisa memandang Yeon seperti dirinya memandang Saejin. Walau mereka sendiri sudah menjadi sepasang kekasih. Jeongil mengira jika ia bisa melupakan Saejin dengan dirinya membuka hati pada Yeon. Tapi semua nihil ia sama sekali tidak bisa. Saejin masih terus merekat dihatinya.

FLASBACK:

Yeon tersenyum riang menatap keluar jendela mobil. Jeongil menatap kekasihnya sembari tertawa geli.

"Ya! hati-hati tanganmu." Tegur Jeongil saat Yeon mengeluarkan tangannya dari jendela.

"Oppa ini menyenangkan." Ujar Yeon senang, gadis itu tidak henti-hentinya tertawa bahagia. Ia tidak tau bagaimana lagi menggambarkan rasa bahagiaanya selain tertawa seperti orang gila sedari tadi.

Ini adalah kencan pertama mereka diluar Seoul, Jeongil baru memiliki kesempatan untuk meluangkan waktunya setelah sekian lama.

"Sesenang itu kah?"

"Hmm haha" Jeongil menggelengkan kepalanya sembari terkekeh. Mobil mereka terus melaju sampai ketempat tujuan.

"WUAAHHH PANTAII!!!" Yeon berlari menuju pantai setiba mereka disana. Jeongil mengikuti gadis itu dengan senyum gelinya. "OPPAA PALLIIII"

"Nee"

Yeon yang tidak sabar segera menghampiri Jeongil, menggandeng lengan pria itu mesra. "Menyegarkan." Gumam Yeon.

"Kenapa kau sangat menyukai pantai?"

"Aku merasa bebas ketika berada disini. Rasanya semua beban selama ini ilang."

"Benarkah?" Yeon mengangguk.

"Oppa kejar aku." Yeon memukul lengan Jeongil, lalu segera berlari menjauh dari pria itu. Jeongil awalnya terlihat terkejut dan segera berlari mengejar gadis itu.

Yeon tertawa bahagia berusaha menjauh dari Jeongil yang hanya dengan sekejab tiba-tiba sudah berada dibelakangnya. Pria itu menangkap Yeon dengan mudah, memeluk tubuh Yeon dari belakang. Yeon berdecih, menatap Jeongil sembari mendongak.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang