14 (NC 21+)

21.5K 231 12
                                    



jangan shock ya!! bukan satu soalnya...

wkwkwkw


"Kau baru selesai?" tanyanya Eunbi. Jimin mengangguk. Saat ini mereka sedang berada diperusaahan BigHit. Eunbi memang datang kesana untuk mengantar pakaian ganti suaminya itu. Tadi Jimin memang menelponnya untuk di bawakan pakaian ganti. Karna pria itu lupa untuk membawanya.

"Aku benar-benar lelah"

"Beristirahat lah kau terlihat lelah Yeobo"

"Pertunjukkan kami hanya tinggal menghitung minggu, aku tidak tenang untuk beristirahat."

"Yang lain bahkan tidak segila dirimu. mereka terlihat biasa-biasa saja" Jimin hanya tersenyum mendengar omelan istinya.

"Siap nyonya" jawab Jimin cepat.

"Ck, kau ini. Gaja lebih baik kita pulang. mau tidak mau kau harus pulang. lupakan dengan latihan mu. kau terlihat sangat lelah" Eunbi segera menarik Jimin menuju parkiran. Segera menuju pulang kerumah mereka. Jimin hanya menurut tanpa niat untuk berani membantah sedikitpun. Istrinya sangat menakutkan untuk di bantah ucapannya saat ini.

Keduanya sampai di rumah mereka. Mendapati rumah mereka masih sangat sepi. Karna ini masih terlalu dini untuk kelima anak-anak mereka pulang. Eunbi segera menyeret Jimin masuk kedalam kamar mereka.

"Mandilah" titah Eunbi, Jimin mengangguk. Lalu masuk kedalam kamar mandi.

Eunbi menghembuskan nafanya lelah, melihat tingkah berlebihan suaminya itu. ia berjalan ke closet room Jimin. menyiapkan pakaian suaminya, lalu meletakkannya di atas tempat tidur.

Beberapa menit kemudian Jimin keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang melingkar di pinggangnya, serta rambut yang basah. Pria itu menatap gerak gerik istrinya dengan intens. Lalu dengan gerakan cepat berjalan ke arah istrinya, membenamkan bibir tebalnya di bibir istrinya. Membuat Eunbi membulatkan matanya seketika.

Eunbi berusaha melepaskan lumatan di bibir mereka. Tapi tenaga Jimin yang melebihi diriya, membuatnya masih tidak bisa melepaskan lumatan mereka. Jimin menggiring Eunbi berjalan mundur dengan ciumannya, memaksa Eunbi bersandar pada dinding kamar mereka. Wanita itu terperangkap sekarang.

Eunbi mulai lelah melawan, kehabisan nafas dan tenaga yang memang tak mungkin bisa menandingi suaminya. Dengan pelan Jimin melepaskan tautan bibir mereka, dan menatap istrinya yang terengah. Jimin merengkuh pinggang Eunbi erat, membuat keduanya benar benar tanpa jarak.

"Kau gila" umpat Eunbi kesal disela sela mengambil nafas, tetap dalam dekapan posesif Jimin dipinggangnya.

Pria itu tersenyum miring, menggelikan. "Kau menarik nafsu ku keluar"

"Memangnya apa yang ku lakukan?" tanya Eunbi tidak terima. Jimin hanya mengedikkan bahunya.

Menari Eunbi lebih dekat hingga kaki wanita itu nyaris tak menapak dan kembali membenamkan bibirnya, kini dengan lembut, melumat bibir istrinya atas dan bawah bergantian. Sesekali menghisap dan menjilatnya, membuat tubuh wanita itu bergetar setiap Jimin melakukannya. Tangan Eunbi bersandar lemah dilengan kokoh suaminya dan meremas kemejanya, tanpa ia sadari.

Jimin melepaskan lagi ciumannya dan berpindah keleher Eunbi. Menghembuskan nafas beratnya disana kemudian mengecupnya sekilas. Dan dapat wanita itu rasakan lidahnya yang basah dan lembut bergerak liar disana, menjilatnya sebelum menghisap hingga muncul warna kemerahan pekat. Eunbi mengerang gelisah.

Jimin menghisap dan menjilat lagi disisi yang lain, membuat Eunbi meremas tengkuk Jimin kuat dan merintih. Salah satu tangannya beralih membelai pinggang Eunbi yang masih terbalut kemeja terus beringsut turun hingga sampai kepahanya. Mengelusnya teramat lembut, membuat Eunbi bergidik geli. Jemari panjang Jimin terus naik memasuki dress pendek yang Eunbi kenakan menyelipkan salah satu jemarinya ditengah paha Eunbi yang terapit rapat. Membuat wanita itu terangsang. Eunbi semakin mengapitkan pahanya, menekan jemari Jimin. membuat bibir Jimin tersenyum dileher Eunbi.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang