HAI HAI YIEJUNG BALIK LAGI WKWK. TERNYATA ENGGAK BISA LAMA LAMA YA BUAT NINGGALIN INI FF LAMA-LAMA PASTI UJUNGNYA BALIK LAGI.
YA UDAH DEH GK USAH PAKAI BASA BASI SEGALA. KITA LANJUT AJA SAMA CERITA SELANJUTNYA!!!
peringatan keras dilarang membaca pakai suara.
loh🤔😯
"Apa kau harus seperti itu terhadap mereka?" ujar Jin marah.
Yiejung tidak menanggapi ucapan suaminya, wanita itu masih sibuk menyusun semua barang-barangnya untuk kembali ke Seoul.
"Biarkan mereka bahagia dengan jalan mereka sendiri. kau tidak perlu menentang mereka sampai seperti itu. Yeobo kau tidak kasihan dengan putramu? Jaejin sudah cukup menderita dengan apa yang sudah ia lalui, biarkan dia bahagia." Yiejung masih tidak bergeming. Wanita itu sama sekali tidak memperdulikan ucapan suaminya.
"Kau dengar aku?" geram Jin. Pria itu menahan pergelangan tangan istrinya yang hendak keluar dari kamar hotel mereka. Yiejung menatap tajam Jin, melepaskan cengkraman tangan suaminya sekali hentak dan pergi dari sana.
Jin mengeram frustasi melihat sikap istrinya. Setiap manusia juga memiliki batas kesabaran bukan.
"Appa." Panggil Taejin.
"Oh Taejin~a ada apa?"
"Appa tidak apa-apa?"
"Hmm appa tidak apa-apa jangan khawatir."
"Jinjja gwaenchana?" tanya Saejin dengan wajah khawatir. Jin kembali mengangguk, memberikan senyum yang terlihat terpaksa.
"Lebih baik kalian bersiap-siap, kita akan kembali ke Seoul." Titah Jin. Keduanya mengangguk dan bergega bersiap-siap kembali.
***
Saejin dan Taejin keluar dari kamar hotel kedua orang tuanya dengan wajah murung. Anak-anak yang lain sudah menunggu mereka diluar kamar. Mereka tadi sempat melihat Yiejung sudah lebih dulu pergi dengan kopernya.
"Bagaimana?" tanya Yoora. Saejin menggeleng.
"Noona aku kekamar untuk beres-beres." Pamit Taejin. Saejin mengangguk.
"Sepertinya memang berat." Gumam Jieun.
"Aku tadi melihat imo keluar dengan wajah emosi, tapi sepertinya ia menangis." ujar Taera.
"Eomma dimana?" Hyuno muncul dengan tatapan khawatir. Saejin menggeleng, membuat Hyuno menghembuskan nafasnya berat.
"Oppa eomma tidak dalam keadaan baik-baik saja, bisakah kau menghubunginya. Aku takut terjadi sesuatu pada eomma."
"Hmm, aku sudah menghubungi eomma. Tapi ia mematikan ponselnya."
***
Kediaman Yiejin...
Jin berlari menyusuri rumahnya, sesampainya ia di rumah. Ia bergegas menuju kamar, pria itu menghebuskan nafas lega saat melihat Yiejung yang berbaring dikasur mereka.
Jin berjalan pelan menuju ruang pakaiannya, ia berganti pakaian dengan yang lebih nyaman. Tanpa berniat ingin menganggu Yiejung. Walau sebenarnya ia benar-benar ingin menyelesaikan masalah Jaejin.
Yiejung yang sebenarnya menyadari kehadiran suaminya hanya memejamkan matanya. Ia tidak ingin membahas hal tadi dan ingin segera melupakan semuanya. Ia bahkan mengipnotis dirinya sendiri jika ia sama sekali tidak mendengar ucapan putranya tadi. Yiejung membuka matanya karena kesal, ucapan Jaejin tadi terus saja terngiang diingatannya. Wanita itu butuh penyegaran, ia akan gila jika semua itu terus terulang diingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
FanfictionSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...