22 (NC)

11.1K 182 13
                                    

MASIH pagi banget buat NC gaes, awaS salah focus hehe…

Selamat membaca,








































Yiejung memegangi amplop putih yang baru saja di kirim oleh tukang pos. Ia sudah membaca isi surat itu. Surat yang berasal dari New York. Ia menatap Saejin yang duduk di hadapannya, lalu Jin yang sedang membaca majalah di tangannya.

Saejin menatap Yiejung, Yiejung menggerakkan kepalanya menyuruh Saejin mengatakan yang sebenarnya pada appanya. Tapi Saejin menggeleng, meminta agar eommanya saja yang mengatakan pada appanya.

Jin yang melihat gerak gerik keduanya menggeleng tidak heran. Ia meletakkan majalah yang baru saja di bacanya. Menatap Saejin dan Yiejung bergantian. Saejin dan Yiejung menegang di tempatnya.

“Ada apa?” tanya Jin langsung.

“Ne?” kaget Saejin, karna appanya itu bertanya padanya.

“Ada apa? Kalian terlihat seperti memasang strategi untuk menyerang ku” jawab Jin.

“Ah ania appa” elak Saejin.

“Lalu?”

“Hmm gini itu hmm appa” ujar Saejin ragu-ragu.

“Katakanlah” potong Jin cepat.

“Aku di terima sekolah Fashion di New York” jawab Saejin cepat, sembari memejamkan matanya takut.

“Lalu?” respon Jin biasa saja.

“Aku ingin sekolah di sana” jawab Saejin. Jin hanya diam, menatap Saejin menyelidik, membuat gadis itu sedikit ciut dengan tatapan appanya.

“Yeobo” buju Yiejung.

“Pergilah” jawab Jin.

“Ne?” tanya Saejin kaget, begitu juga dengan Yiejung. Keduanya menatap Jin dengan mata melebar kaget.

“Kau ingin sekolah di sana silahkan, appa tidak akan melarangmu lagi.” jawab Jin, pria itu bangkit. Berniat masuk ke kamarnya, tapi beberapa langkah kemudian ia berhenti. Menatap istrinya.

“Kau berjanji akan mengirimnya pengawal rahasia bukan?” tanya Jin pada istrinya. Yiejung mengangguk, dengan senyuman di bibirnya.

“Pengawal? Nugu?” tanya Saejin yang tidak mengerti.

“Sora” jawab Yiejung.

“Sora?” Yiejung mengangguk.

“Eomma berniat memintanya untuk menemanimu di sana, ia juga bisa melanjutkans sekolah di sana jika ia mau” ujar Yiejung.

“JInjaa?!!!” seru Saejin senang.

“Hmm”

“Eommaa” panggil Saejin terharu. Jin yang melihat itu hanya tersenyum, lalu berjalan kembali ke kamarnya.

“Mian, jika eomma tidak melakukan ini. Appa mu tidak akan menyetujui keinginan mu” sesal Yiejung. Saejin menggeleng.

“Ania eomma, nan gwaenchana. Aku malah senang, jika eomma meminta Sora menemaniku aku tidak apa-apa, terlebih lagi eomma juga membantu Sora. Eomma gomawo” pinta Saejin, gadis itu segera berhambur kepelukan Yiejung.

“Tidak masalah sayang, eomma akan melakukan apapun yang membuat anak-anak eomma bahagaia” ujar Yiejung.

“Gomawo”

“Tapi, ini pasti akan membatasi ruang gerak mu, kau tidak masalah?”

“Hmm aku tidak masalah” jawab Saejin.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang