108

734 92 29
                                    










Suasana diclub yang berada disebelah JJ Hotel sangat ramai. Yeon, Nami, Taeguk dan Yoojin bahkan sudah terlarut dengan tarian mereka yang seperti orang gila.

Yujie dan Jieun hanya menatap ketiga gadis itu sembari menggeleng. Tadi Yeon menghubungi Jieun agar ikut bergabung. "Aigoo ck ck ck, tidak heran jika para oppa mereka akan panik jika mereka berada di club." Ujar Jieun.

"Tapi mereka menggemaskan eonni." Yujie melihat keempat adiknya sembari tertawa.

"Ya ya ya berhenti minum. Kau sudah menghabiskan 3 botol Yujie~a" Jieun meraih gelas Yujie dan menjauhkannya dari gadis itu.

"Aku bisa meminum sampai beberapa botol lagi eonni, jangan khawatir aku tidak apa-apa."

"Aigoo apanya yang tidak apa-apa kau sudah terlihat mabuk." Ringis Jieun. Jieun melambaikan tangannya kearah, Yeon yang saat itu melihat mereka. Yeon mengangguk dan memanggil Taeguk,Yoojin dan Nami untuk kembali ketempat mereka.

Yujie terus meminum alkhohol yang ia tuang digelasnya sendiri. Keempat gadis yang baru tiba ditempat mereka menatap Yujie heran.

"Eonni gwaenchana?" tanya Taeguk khawatir.

"Hmmm gwaenchana" jawab Yujie. Memang gadis itu masih terlihat biasa-biasa saja.

"Kalian sudah lama disini?" tanya Taejin yang baru saja datang, bersama Taekwon dan Jungyeon.

"Oh oppa deul kalian datang." Sapa Nami. Mereka menggeser duduk mereka dan memberi ruang untuk ketiga pria itu duduk.

"Noona kau tidak bersama Howon oppa?" tanya Jungyeon. Jieun menggeleng.

"Wae kalian bertengkar?"

"Tidak, aku hanya sedang kesal dengan appa."

"Samchon kenapa?" tanya Nami.

"Aisshhh shit!! Ya! kalian taukan, aku sangat ingin menikah dengan Howon. Tapi appa melarangnya, karena Mingi oppa belum menikah." geram Jieun.

"Ck ck ck eonni kau harus sabar. Memangnya kapan Mingi oppa akan menikah." tanya Yeon.

"Molla, hanya tuhan yang tau. Dia sendiri bahkan tidak tau kapan dia menikah." mereka tertawa mendengar jawaban Jieun.

"Sabar eonni kau harus tabah." Nami mengelus bahu Jieun pelan.

"Tapi setidaknya Howon oppa masih tetap mencintaimu eonni." Ujar Yujie.

"Noona kau mabuk?" tanya Taejin.

"Ania aku tidak mabuk." Elak Yujie, padahal sudah sangat jelas jika gadis itu mabuk.

"Eonni aku bahkan masih belum tau bagaimana nasibku." Yujie tertawa sinis. "Pria yang kucintai sama sekali tidak mencintaiku lagi, ia bahkan sangat membenciku. Aku tau, aku memang salah dan terlalu egois hikss!" Yujie mulai menangis.

Taeguk memberikan tisu pada Yujie, Yujie menerima tisu itu dengan senang hati. "Gomawo." Ujarnya.

"Ne." jawab Taeguk manis. Yujie memutar mutar tisu yang diberikan Taeguk dengan jarinya.

"Noona, aku yakin jika Jaejin hyung tidak membencimu. Ia pasti masih mencintaimu." Ujar Jungyeon.

"Ania ania ia sudah membenciku hiks. Pria itu selalu memandang ku sinis. Memang apa salahku jika aku ingin meraih mimpiku huaaa!!!" tangis Yujie semakin menjadi.

"Sepertinya ia benar-benar masih sangat mencintai Jaejin." Gumam Jieun.

"Eonni kau pikir mudah melupakan seseorang yang sangat kau cintai?" tanya Yeon. Jieun menggeleng.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang