Yubin menatap gedung yang tidak besar dan tidak kecil dihadapannya dengan perasaan yang campur aduk. Gadis itu sudah berdiri disana hampir setengah jam lamanya. Didepan gedung itu tertulis dengan jelas Han's J Group.
"Aisshh aku harus apa sekarang?" ringis gadis itu, sembari menghentak-hentakkan kedua kakinya. Orang-orang yang berlewatan memandang gadis itu aneh.
"Oke Ha Yubin kau pasti bisa. Kau tidak boleh kalah dari manusia tiang itu." ujarnya mantap pada diri sendiri.
Yubin berjalan memasuki gadung Han's J Group, gadis itu berhenti tepat didepan pintu masuk. "Sepertinya ini tidak benar." Gumamnya. "Ani-ani aku pasti bisa aku bisa hwaiting Ha Yubin!!" setelah cukup yakin gadis itu berjalan menuju resepsionis.
"Annyeonghaseyo ada yang bisa saya bantu?" ujar resepsionis pada Yubin. Yubin tersenyum menatap resepsionis wanita itu.
"Saya ingin menemui presdir Jeon. Apakah dia ada ditempat?"
"Apa anda sudah memiliki janji sebelumnya?" Yubin mengusap tengkuknya pelan, tersenyum bodoh pada resepsionis wanita itu yang memandang Yubin dengan dahi mengerut.
"Aku belum memiliki janji, bisakah kau memanggilnya saja. aku Ha Yubin jurnalis dari SBS." Yubin menyerahkan kartu namanya pada resepsionis.
"Maaf kami tidak bisa mengantur jadwal dengan Reporter atau wartawan." Ujar resepsionis itu halus.
"Nde? Waeyo?"
"Ini sudah peraturan dari perusahaan sendiri. Kami dilarang menerima tamu dari pihak jurnalis jika bukan Presdir sendiri yang meminta dan sudah menyetujuinya langsung."
"Nde? T-tapi bagaimana dia bisa menyetujuinya jika kalian tidak menyampaikan kehadiran kami?" resepsionis wanita itu tersenyum lembut mencoba untuk bersikap ramah.
"Jika anda memang sangat ingin bertemu dengan presdir anda mungkin bisa memintanya dengan langsun diluar perusahaan." Yubin berdecih tidak percaya.
"Apa hebatnya dia. Bertemu saja harus memohon dan membuat janji. Memangnya dia presiden atau anggota kerajaan apa?" sindir Yubin tidak terima.
"Jika tidak ada lagi yang ingin anda sampaikan, saya undur diri untuk melayani yang lain." Yubin hanya menatap resepsionis itu dengan wajah kesalnya.
***
Taekwon dan Nana sibuk membuat pose diri mereka didepan kamera dengan bergabagai pose yang sesuai dengan sekenario. Hari mereka kembali dipasangkan menjadi model celana jins keluaran terbaru. Ini sudah untuk kedua kalinya mereka menjadi pasangan.
"Oke kita istirahat sebentar."
"NEE!!"
"Aku tidak percaya kita dipertemukan lagi dipemotretan kali ini." ujar Taekwon.
"Ne oppa, aku juga mengira kemarin adalah yang terakhir."
"Tapi aku rasa kemarin adalah awal dari semuanya." ujar Manajer Han.
"Kalian sudah makan siang?" Haneul membawa beberapa kotak makan siang untuk mereka berempat. Memberikan masing-masing satu untuk Taekwon, Nana dan Han Do kyung manajernya Taekwon.
"Terima kasih."
"Ne"
"Ah iya, Taekwon-ssi aku mendengar kau mendapatkan tawaran bermain drama?" tanya Haneul.
"Ne, tapi aku masih mempertimbangkannya."
"Wae? Apa ceritanya kurang sesuai dengan mu?"
"Bukan, aku sedang mengatur jadwalku yang sedikit padat." Mereka mengangguk mengerti.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
FanfictionSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...