48

1K 110 34
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Imo!" Jeongil datang sembari memeluk Yiejung dari belakang yang saat ini sedang memotong beberapa bahan masakan di dapurnya.

Yiejung yang sudah tau jika itu adalah keponakannya hanya diam sembari terus melanjutkan kegiatannya.

"Imo wae? Kau marah juga padaku?" rengek Jeongil. Yiejung hanya diam tidak menjawab. "Ah imoo, kan eomma dan appa sudah menjelaskannya soal Yujie kemarin." Pria itu melepaskan pelukan pada Yiejung.

Yiejung yang merasa terbebas segera berjalan mencuci sayuran yang tadi ia potong.

"Imo" panggil Jeongil lagi. Yiejung menghembuskan nafasnya pelan, ia tau jika keponakan keras kepalanya itu pasti akan terus berceloteh jika tidak di jawab.

"Kau lapar?" Jeongil tersenyum lalu segera mengangguk. "Tunggu sebentar imo akan buatkan makan siang" lanjut wanita itu lagi.

Jeongil menarik kursi yang ada di Kitchen table, sembari menonton Yiejung yang sedang sibuk mengaduk sup yang ia buat.

"Yang lainya pada kemana imo?"

"Seperti biasa samchon mu berada di restaurannya, dan anak-anak melakukan aktifitasnya di luar. Cuma ada Jaejin yang masih mengurung dirinya di kamar" jawab Yiejung.

"Aku dengar Jaejin di terima di SNU (Seoul National University) jurusan Music?" tanya Jeongil. Yiejung mengangguk.

"Hmm tapi imo rasa pria itu tidak berencana melanjutkan pendidikkannya saat ini"

"Wae?" tanya Jeongil heran. Yiejung hanya mengedikkan bahunya tidak tau.

"Aigoo kenapa ayah dan anak selalu saja datang kerumah ku hanya untuk makan" rutuk Yiejung.

"Hehe, eomma tidak ada di rumah imo. Tadi eomma dan Jeongsa pergi ke Jeju"

"Jeju?" Jeongil mengangguk.

"Hmmm, Jeongsa memiliki urusan di sana dan eomma bersikeras ingin menemaninya."

"Lalu apa di rumah mu tidak ada ajjuma?"

"Ada, tapi aku lebih menyukai masakan mu hehe" cengir Jeongil. Yiejung dengan kesal melempar apel yang segera di tangkap dengan cepat oleh pria itu.

"Oh Jaejin~a" sapa Jeongil saat melihat Jaejin turun dan menghampiri kulkas. Mengambil air dingin dan meminumnya.

"Kau disini?" tanya Jaejin, Jeongil mengangguk.

"Kau lapar sayang?" tanya Yiejung pada putranya.

"Ne eomma" Jaejin ikut menarik kursi yang berada di sebelah Jeongil dan duduk di sana dengan tenang.

"Tunggu sebentar, masakannya akan segera matang" titah Yiejung, pria itu mengangguk.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu hyung?" tanya Jaejin bingung.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang