Yeon, dan Nami sibuk berjoget tak menentu meliuk-liukkan tubuhnya mengikuti irama music yang diputar didalam ruangan itu.
Dua orang pria masuk kedalam club milik Taewoo melirik kesekeliling dan berjalan mendekat kearah kedua gadis yang asik dengan dunia mereka sendiri.
Salah seorang pria memegang bahu Nami membuat gadis itu berbalik dan mengajak pria itu berjoget tanpa mengetahui siapa pria itu. Kedua gadis itu tertawa lepas semakin menggila terlebih saat kedua pria tadi menghampiri mereka.
Pria yang bersama Yeon memegang pinggan ramping gadis itu dengan kuat, memubuat Yeon meringis tapi masih tersenyum. Pria itu mendekatkan bibirnya ditelinga Yeon.
"Kau ingin pulang dengan sukarela sekarang atau oppa menyeret mu pulang dengan paksa." Suara bisikan itu seakan membuat Yeon tersadar gadis itu membeku, menatap dengan jelas sosok pria yang berdiri dihadapannya yang seperti malaikat maut, tersenyum sangat menyeramkan.
"O-ooppaa" ujarnya tergagap. Howon menaikkan alisnya menilik pakaian adiknya lebih jauh lagi. celana pendek yang memperlihatkan seluruh pahanya dan pakaian yang tidak bisa disebut pakaian. Howon dengan kesal melepaskan jasnya dan memakaikannya pada Yeon begitu juga dengan Joonjae yang didepannya Nami terlihat sangat syok.
"O-oppa bagaimana kalian disini?" tanya Nami takut.
"Jangan pernah berharap oppa tidak tau dimana kalian. bukankah oppa sudah pernah mengingatkan kalian untuk tidak bertingkah seperti ini hmm. Dan ini?!!" Joonjae menunjuk dengan kesal pakaian yang dikenakan adiknya. "Apa kau berniat mempertontonkan seluruh tubuhmu pada orang lain huh?!!" marah pria itu. Nami menunduk takut.
Howon menarik tangan Yeon berjalan menuju Jungyeon, Taejin dan Taekwon, begitu juga Joonjae yang ikut menarik adiknya dengan paksa. Kedua gadis itu meringis perih.
"Oppa pelan-pelan ini sakit." Rengek Nami.
"Mwoya? Kalian juga disini oppa deul?" Jungyeon, Taejin, dan Taekwon mengangguk singkat dengan senyum kecil disudut bibir mereka.
"Aisshh!!" umpat Nami kesal, menatap tajam ketiga pria itu yang hanya ditanggapi dengan kedikkan bahu ketiganya.
"Oppa apa mereka yang memberitahumu?" tanya Yeon kesal, menunjuk kearah Jungyeon, Taejin dan Taekwon.
"Kapan kalian bisa bersikap baik hmm? Oppa sudah berapa kali memberimu nasehat, untuk tidak bertingkah seperti ini. Kim Nami." Geram Joonjae.
"Oppa memangnya apa salah aku dan Yeon datang kemari? Kami hanya mencari kesenangan, bekerjaseharian benar-benar sangat melelahkan. Ini hanya pelampiasan oppa."
"Kami tidak keberatan jika kalian datang kesini, tapi tidak dengan pakaian seperti ini dan bertingkah seperti tadi. Kalian wanita bagaimana jika nanti ada pria yang macam-macam dengan kalian huh?" marah Howon. Kedua gadis itu menunduk takut.
"Akkk!! Apho!!" seru Jungyeon, meringis sakit saat kakinya diinjak oleh Yeon yang berada disampingnya.
"Hyung kalian baru pulang?" tanya Taekwon.
"Hmmm, aku berniat untuk beristirahat dengan tenang mala mini. Tapi seseorang telah merusaknya." Jawab Joonjae.
"Mianhae oppa" sesal Nami.
"Gajja kita pulang." Howon menarik tangan Yeon mengikutinya dengan paksa. "Kami pulang dulu." Pamit Howon.
"Ne hyung hati-hati dijalan."
"Kau tidak pulang juga hyung?"
"Ani, niat ku untuk pulang sudah sirna." Joonjae meraih botol bir dan meminumnya. Nami mengeluarkan smirknya senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
FanfictionSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...