"Yujie dan Jeongsa kemana eomma?" tanya Jeongil yang baru saja turun dari kamarnya.
"Yujie di JJ Hotel dia menginap disana."
"JJ Hotel? Kenapa dia menginap disana?" tanya Jungkook.
"Taeguk bilang tadi malam mereka minum-minum dan Yujie mabuk. Mereka memutuskan untuk menginap disana." Jawab Haeni. Jungkook dan Jeongil mengangguk mengerti.
"Jeongsa?" tanya Jeongil. seketika wajah Haeni berubah menjadi kesal.
"Adikmu yang satu itu sudah dua hari berada di Jeju dan tidak bisa dihubungi sama sekali. Dia bahkan tidak mengatakan apapun jika ia akan ke Jeju. Jika saja Joon tidak mengabari eomma, kita pasti sudah panik dan mengira adikmu itu hilang." Jawab Haeni kesal.
"Jinjja? Jeongsa sama sekali tidak mengabari eomma?" Haeni mengangguk."Appa juga?" Jungkook juga ikut mengangguk. "Waeyo? Bukannya Jeongsa selalu bilang pada appa dan eomma jika dia ingin kesuatu tempat?"
"Molla, eomma juga heran kenapa dia seperti itu."
"Yasudah makan makanan kalian. Jika Jeongsa belum pulang juga hari ini, appa sendiri yang akan menjemputnya kesana." Ujar Jungkook santai.
"Aku pulang!!" Jungkook, Haeni dan Jeongil saling berpandangan. Mereka dengan cepat segera menuju ke arah pintu masuk.
"Jeon Jeongsaa" geram Jungkook. Mereka bertiga dengan serempat melipat kedua tangannya didepan dada. "Keruang keluarga sekarang juga." Titah Jungkook, lalu berjalan menuju ruang keluarga yang disusul Haeni.
"Sebenarnya kau dari mana sampai tidak pulang Jeongsa~a?" tanya Jeongil.
"Kabur dari rumah." jawab Jeongsa cuek, lalu meninggalkan oppanya menyusul ayah dan ibunya keruang keluarga.
"Duduk." Titah Haeni. Jeongsa menurut. "Kenapa kau tidak mengatakan pada eomma dan appa jika kau akan pergi ke Jeju dan tidak pulang? kau tau betapa khawatirnya kami saat kau tidak pulang malam itu huh? Appa mu bahkan sampai ingin melapor polisi karena putrinya yang hilang dan kau tau? Kau hampir saja membuat Joon sebagai tersangka penculikan."
Mendengar ucapan ibunya Jeongsa segera menatap ibunya dengan serius. "Kenapa Joon yang menjadi tersangka? Aku yang memaksanya untuk menemaiku ke Jeju dan tidak mengatakan pada siapapun jika aku bersamanya." Jawab Jeongsa kesal.
"Y-y-ya Jeongsa, kenapa kau berbicara seperti itu pada eomma?" tanya Jeongil tidak percaya.
"Eomma dan appa memang masih menganggap aku putri kalian? aku bahkan sudah tidak merasakan itu sama sekali. Eomma terlalu sibuk memikirkan oppa yang masalahnya tidak kunjung usai dan appa selalu sibuk memikirkan eonni yang saat ini masih terus memikirkan Jaejin oppa yang sudah membencinya. Sedangkan aku? Kalian sama sekali tidak memikirkan aku, bukan oppa dan eonni saja yang memiliki masalah dan membutuhkan kalian. Tapi aku jugaa! Aku juga masih putri kalian hiks, masih sangat membutuhkan kalian huaa.." Jeongsa menangis.
Jeongil yang berada disamping adiknya memeluk tubuh Jeongsa. Ia merasa bersalah, ia tidak menyangka jika masalahnya selama ini sangat berpengaruh bagi adiknya. Ia tidak bermaksud membuat kedua orang tuanya terus memikirkannya dan tidak memperhatikan Jeongsa.
Haeni, Jungkook dan Jeongil menatap gadis itu dengan ekspresi terkejut. Jeongsa tidak seperti ini biasanya.
"Sayang apa yang kau bicarakan?" tanya Jungkook.
"Sudahlah appa, appa pikirkan saja putri appa itu. Anggap saja aku bukan putri appa lagi. Bukankah lebih baik untuk kalian, jadi appa dan eomma bisa focus pada oppa dan eonni, tanpa harus memikirkan ku lagi. Jika seperti ini jadinya kenapa kalian mempertahankan ku dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
Fiksi PenggemarSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...