THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE

16

Hai chinggu haha, Yiejung lucu liat kalian yg pada heboh tentang Hong Sora, Yiejung ketawa sendiri baca komenan kalian tentang Hong Sora dan Song Dae won.

Oke oke ini Yiejung kasih taunya, Hong sora itu bukan anaknya YeonSeok, dan Song daewon bukan anaknya song couple, beda gaes, Yiejung juga gk typo.

Nama gadis itu memang Hong Sora, bukan Jung Sora. Lagi pula anak YeonSeok. Jung Hora lo, bukan Sora 😂😂😂...

Nah di part kali ini nanti kalian bakalan tau siapa Sora, apakah dia anaknya Yeonseok? dan DAEWON Anaknya Song couple kita liat saja.

Semoga suka sama cerita di part kali ini 😊😊😊

4 tahun kemudian…

“Saejin~a kau sudah mendaftar di universitas mana?” tanya Sora, sahabat sekaligus teman Saejin di SMA Milae. Saejin mendongakkan kepalanya menatap Sora yang memegang sebuah kertas.

“Entahlah aku masih ragu” jawab Saejin.

“Ya, kenapa kau harus ragu. Waktu kita tidak banyak, sebentar lagi kita harus sudah mendaftar di Universitas yang kita mau.”

“Kau sudah mendaftar?” tanya Saejin. Sora terlihat mengangguk.

“Tentu saja sudah, lihatlah aku sudah mengisi formulirnya. Hanya tinggal mengasihnya saja ke saem”

Saejin menghembuskan nafasnya lelah. Dirinya saat ini sudah berada di bangku SMA kelas 12. Ia sudah memikirkan begitu banyak pertimbangan akan keputusannya. Ia ingin menjadi seperti eommanya. Seorang Desainer kelas Internasional.

Tapi gadis itu masih bimbang, antara melanjutkan studynya di Korea atau luar negri. Bukan tidak mempercayai pendidikan di Korea, ia sangat mempercayai itu. mau gimanapun juga eommanya juga lulusan Seoul National University di bidang Fashion Design. Hanya saja ia ingin mendaftar di Universitas luar negri yang sangat ia idam-idam kan dari dulu.

Dan jika ia memilih untuk untuk melanjutkan studynya di luar negri. Gadis itu sangat yakin 100% kedua orang tuanya sangat menentang keputusannya. Terutama appa nya. Mereka pasti akan segera mendaftarkan dirinya di Universitas yang ada di dalam negeri dan cita-citanya untuk kuliah Fashion di New York gagal total.

“Aishhh!!” ringisnya sedih, menjatuhkan kepalanya di meja belajarnya.

“Kau kenapa?” tanya Sora heran. Bukannya menjawab, Saejin malah menangis. “Ya ya ya, uljimma. Anak-anak melihat mu” ujar Sora. Berusaha menghentikan tangis gila sahabatnya.

“Aku ingin Ke New York huaaa” ujar Saejin di sela tangisnya.

“Mwo? New York?” tanya Sora tidak mengerti. Saejin mengangguk.

“Aku ingin masuk sekolah Fashion di sana”

“Lalu?” Sora mengeryitkan dahinya tidak mengerti. Bukankah Saejin bisa sekolah di sana kapan pun dia mau. Keluarganya kaya, kedua orang tuanya pasti bisa menyekolahkannya di sana. Lalu apa masalahnya, pikirnya.

“Apanya yang lalu, ya kau pikir kedua orang tua ku akan mengizinkannya?” isaknya.

“Kenapa mereka tidak mengizinkan mu?” tanya Sora bingung.

“Aigoo babo” ujar Saejin, Sora hanya diam masih dalam kebingungannya.

“Coba dengar, kau memiliki kemampuan dalam bidang Fashion, eommamu juga seorang desainer malah sudah mendunia. Appa mu juga orang terkenal, dan kalian kaya. Apa yang harus di permasalahkan. Lalu kenapa mereka tidak mengizinkan mu?”

Saejin kembali menghembuskan nafasnya lelah, mengusap air matanya. Menatap Sora baik-baik. “Kau tau bukan bagaimana protektifnya uri appa? walau aku bukan putri satu-satunya di keluarga kami, tapi uri appa yang tampan itu ck!. Kau lihat pengawal yang setiap saat berada di gerbang sekolah kita?”  Saejin menghentikan ucapannya.