65

1K 99 27
                                    



"Kenapa wajah mu murung seperti itu?" Taeri menatap Taewoo yang berada dihadapannya dengan ekspresi ngeri. Gadis itu mengunjungi Taewoo yang berada decamp militer saat ini. Entah mengapa ia tiba-tiba saja merindukan tampang menjengkelkan sahabat iblisnya itu.

Taewoo tidak menjawab pria itu hanya memakan dengan tidak nafsu chiken yang dibawa Taeri untuknya. membuat Taeri semakin menatap ngeri pria itu.

"Kau memiliki masalah?"

"Hmm."

"Apa? Apakah teman-temanmu disini mengucilkanmu?" tanya Taeri penasaran, gadis itu seketika merasa semangat untuk mendengar cerita Taewoo.

"Apa aku terlihat seperti pria yang bisa ditindas?" Taeri mengangguk cepat. Membuat Taewoo memasukkan dengan kasar chiken kedalam mulut gadis itu.

"YAISHH!!!" umpat Taeri.

"Lain kali jika kau ingin berkunjung bisakah tidak membawa ayam-ayam ini lagi?" kesal Taewoo, gadis itu selalu saja membawa ayam goreng ketika ia mengunjunginya.

"Lalu apa yang harus ku bawa? Namhye?" kesal Taeri.

Yang tidak menyadari jika wajah Taewoo mendadak terdiam mendengar nama itu disebut. "Aku akan mengabulkan apapun yang kau minta jika kau berhasil membawa gadis itu." gumam Taewoo. Taeri yang masih bisa mendengar dengan jelas ucapan pria itu menyunggingkan senyum sinisnya.

"Rasakan itu." umpat Taeri. "Dulu kemana kau saat gadis itu selalu berada disisimu, setelah ia pergi kau mulai sibuk merindukannya. Sudah kukatakan bukan, karma itu ada. Lihat saja, aku tidak sabar melihat mu berlutut meminta maaf padanya suatu saat nanti dan jika itu terjadi aku adalah orang yang akan tertawa paling keras melihat itu."

"Ya! Tidak bisakah kau tidak mengejekku sehari saja? Aku sedang susah tapi kau malah bersikap seperti itu." kesal Taewoo.

"Cogiyo Kim-ssi, jika kau tidak membuat ku kesal aku pasti tidak akan mengejek mu. Salah mu sendiri, bukankah aku sudah mengatakan padamu. Kau akan menyesal seumur hidupmu jika memperlakukan gadis yang mencintaimu begitu tulus seperti itu."

"Kau tidak ingat, bagaimana kekasih mu setelah Namhye? Gadis itu hanya memanfaat kan mu sajakan? Walau ia juga menyukai mu, tapi dibalik rasa sukanya padamu ia haus akan ketenaran. Dan asal kau tau hanya satu gadis didunia yang dengan bodohnya mencintaimu dengan tulus. Bahkan jika kau menyakitinya berulang kali ia tidak pernah menyerah dan selalu berada disisimu, tidak peduli kau mengusir atau menghinanya sekalipun."

"Kau benar."

"Jika aku jadi Namhye, ketika kau meminta maaf padaku dan berlutut sekalipun. Aku tidak akan sudi menerima permintaan maaf darimu."

"Tapi sayangnya kau bukan gadis itu." jawab Taewoo dengan intonasi suara yang rendah nyaris tidak terdengar.

"Ya memang, aku bukan gadis itu tapi aku harap kau Kim-ssi berhati-hatilah. Kau akan tau bagaimana sakitnya tidak dihargai sama sekali sebentar lagi." Taeri berujar dengan nada sinis disertai senyum iblisnya.

***

"Imo? Yoora~a?"

"Kau ini, kemana saja sampai tidak pulang hmm?"suara Shira terdengar sangat kesal dengan tingkah keponakannya.

"Aku tidak kemana-mana imo. Ada beberapa berkas yang harus kuurus"

"Setidaknya kau pulang dan mengganti pakaian mu oppa." Tegur Yoora. "Kau bahkan terlihat sangat kurus dan tak terawat sekarang."

"Apakah kau ingin menyusul Taejin dirumah sakit dan terbaring disebelah adikmu?"

"Imo, Yoora~a jangan terlalu berlebihan. Aku hanya tidak pulang beberapa hari saja. Lagi pula aku memeliki pakaian ganti disini."

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang