"Oh Taeguk Taera eommoni sudah ada disini" sapa Pak Kang, sang kepala sekolah.
Shira tersadar dari diamnya, ia tersenyum kearah Pak Kang. Lalu berjalan mendekati mereka. Dua orang wanita yang ada di sana memandang sinis Shira, Shira mengeryitkan dahinya terbodoh.
"Taeguk Taera eommonim perkanalkan mereka ibu dari Nara dan Haerin teman sekelas Taeguk dan Taera" Pak Kang memperkenalkan dua orang wanita yang memasang wajah angkuh dengan dagu yang dinaikkan ke atas di depan Shira. Shira hanya tersenyum memaksa, sejujurnya ia ingin sekali menarik dagu kedua orang wanita itu hingga membentur lantai. Jika ia tidak mengingat kalau sekarang ia berada di sekolah ketiga anaknya.
"Ah Ne, Pak Kang kami sudah mengenal satu sama lain." jawab Shira berusaha semanis mungkin walau dalam hati ia ingin memaki. Sekilas Shira mendengar suara decihan kedua wanita yang duduk dihadapannya.
Ini memang bukan pertama kali Shira dan kedua wanita di hadapannya ini bertemu. Kedua anak wanita itu juga selalu menjadi teman perkelahian Taeguk semasa mereka SD dan SMP dulu. Shira juga tidak menyangka jika ia harus bertemu lagi dengan dua nenek lampir di hadannya ini. shira menatap jengah kedua wanita itu, yang masih betah memasang wajah angkuhnya.
"Sudahlah Pak Kang, saya dan Ibu Haerin tidak ingin memaafkan Taeguk dan Taera. Lebih baik kau memberikan kedua gadis itu hukuman atau kami akan membawa masalah ini ke hukum. Pengacara-pengacara saya yang akan mengurus semuanya." Ujar Ibunya Nara, menunjuk 10 orang pria yang berpakaian rapi berdiri dibelakang keduanya.
Shira melebarkan matanya tidak percaya dengan ucapan Ibu Nara. "Tunggu, apa maksud semua ini? kenapa Taeguk dan Taera yang harus di hukum?" tanya Shira tidak terima.
"Jika tidak kedua gadis itu siapa yang harus di hukum?" ibu Haerin angkat bicara.
"Tentu saja Nara dan Haerin, bukankah mereka yang menyari masalah lebih dulu dengan kedua putriku?" jawab Shira.
"Mwo?!" seru Ibu Nara. Shira bahkan harus menjauhkan tubuhnya mendengar suruan wanita itu begitu juga dan Hong saem dan pak Kang. "K-Kau bilang apa? Putri ku? cihhh!!"
"Chogiyo Taeguk Taera eommonim" ujar Ibu Haerin dengan nada mengejek. "Kami semua juga sudah tau bagaimana sifat Taeguk yang selalu mencari masalah dan menindas murid-murid yang lainnya di sekolah" lanjut Ibunya Haerin.
"Haerin eommonim" tegur Hong saem pelan, meminta agar wanita itu menjaga ucapannya. Tapi wanita itu tidak peduli dan hanya memadang sinis Hong saem.
"Majja, bahkan semua orang tua murid sudah sangat tau itu" sambung Ibunya Nara.
"Shit!!" Shira mengumpat pelan, yang mampu di dengar orang yang ada di ruangan itu.
"Omo! Omo! Omo!" seru Ibu Nara antusias mendengar umpatan Shira. "Lihatlah bahkan ibunya sendiri juga bertingkah sama dengan putrinya aku bisa mengerti dari mana Taeguk mendapat sifat seperti itu. Ternyata dari ibunya sendiri." sindir Ibu Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
FanfictionSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...