128

926 104 31
                                    











"Tidak bisa, Haejin dan Taeguk yang akan menikah lebih dulu." tolak Yiejung.

"Eonni Taera lebih tua dari pada Taeguk. Jadi Taera dan Mingi saja." ujar Eunbi.

"Mana bisa seperti itu. Berita pernikahan Haejin dan Taeguk yang lebih dulu di umumkan. Jadi mereka yang akan menikah lebih dulu."

"Tapi eonni bukannya lebih baik jika Taera lebih dulu menikah dari pada Taeguk."

"Tidak, sama saja. pokoknya Haejin dan Taeguk akan menikah lebih dulu."

"Eonni tidak bisakah kau mengalah sekali saja. Ini putra pertama kami yang ingin menikah hmm. Sedangkan kau ini sudah yang keempat." Ujar Eunbi.

"Tidak. jika kau ingin mereka menikah cepat. Nikahkan saja mereka besok." kesal Yiejung, Eunbi berdecih kesal.

"Dasar kepala batu." Umpat Eunbi.

"Oke oke, seperti ini saja. batu gunting kertas. Siapa yang menang mereka yang akan lebih dulu menikah." Saran Shira, wanita sudah lelah menghadapi kedua ibu ibu itu, yang sedari tadi berceloteh dan bertengkar hanya karena tanggal pernikahan anak mereka.

"No." tolak Yiejung mentah-mentah.

"Imo." Panggil Jieun, mereka menatap Jieun dengan alis mengkerut. Jieun menatap Yiejung dengan wajah memohon.

"Wae?" tanya Yiejung.

"Tidak bisakah Mingi oppa dan Taera yang menikah lebih dulu. hmm jebal." Jieun menautkan kedua tangannya memohon pada Yiejung dengan wajah imutnya.

"Andwae!"Tolak Yiejung cepat.

"Ah imo hmm hmm hmm. Jeball" mohon Jieun lagi."Haejin oppa Taeguk~a" Jieun menatap keduanya dengan ekspresi yang sama seperti ia menatap Yiejung tadi.

"Tidak Park Jieun." Geram Yiejung.

"Imo, aku sudah menunggu lama untuk ini. tidak bisakah kau mengalah, sekali saja jebal imo." Mata Jieun berkaca-kaca. "Lagi pula mereka kan belum pernah merasakan bagaimana rasanya berkencan. Akan lebih baik kita memberi mereka sedikit waktu untuk merasakan bagaimana rasanya berkencan."

"Mereka bisa melakukannya setelah menikah."Jawab Yiejung.

"Eomma biarkan saja Mingi dan Taera menikah lebih dulu." ujar Haejin, yang segera mendapat tatapan tajam dari Yiejung.

"Imo, kau tidak sayang padaku?" Jieun berjalan kearah Yiejung, gadis itu memeluk Yiejung dengan manja. Menggoyang-goyangkan tubuh Yiejung berulang kali.

"Tidak" jawab Yiejung. Jieun berdecih.

"Imo, aku tidak apa-apa jika Taera dan Mingi oppa yang menikah lebih dulu. biarkan saja mereka duluan. Aku dan Haejin oppa tidak apa-apa, kami malah bisa menyiapkan pesta pernikahan kami lebih matang lagi nantinya. Iyakan oppa?" Taeguk menyikut lengan Haejin.

"Hmm,benar eomma."

"Imo." Panggil Jieun manja, menatap Yiejung dengan wajah imutnya. Yiejung terdiam menatap Jieun, lalu menghembuskan nafasnya pelan.

"Baiklah."

"Jinjja?!!" seru Jieun. Yiejung mengangguk enggan. "Gomawo imoo." Senang Jieun.

"Tapi ingat kalian akan menikah seminggu setelah pernikahan Howon dan Jieun." Putus Yiejung.

"Ne."

***

Keesokan harinya...

"AH khamcagiya!" kaget Yubin, Jeongil tersenyum manis sembari jari-jari yang digerakan pada Yubin.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang