129

712 79 6
                                    

NFS...

Seorang pria dengan berpakaian serba hitam dan masker diwajahnya memasuki gedung NFS dengan berhati-hati. Pria itu mengendap-endap berjalan menuju suatu ruangan. Mencari sesuatu yang harus segera ia lenyapkan. Ruangan yang tadinya rapi berubah menjadi berantakan karena ulah pria itu.

"ARGGG!!!" pria itu mengeram kesal saat tidak mendapati apa yang ia cari. Suara pintu terbuka terdengar. Pria itu segera berjalan bersembunyi dibalik pintu.

"Sepertinya aku akan pulang terlambat eomma. jangan menungguku, hmm baiklah aku akan meminta Joonjae oppa untuk menjemputku. Ne ne, nado saranghae." Hora menutup panggilan dengan senyumnya. Gadis itu menatap terkejut dengan kondisi ruangannya yang seperti kapal pecah.

"Siapa yang melakukan ini?" gumam Hora kesal. Hora meraih gagang telepon dan menelpon seseorang. "Apa yang terjadi diruanganku? Apa kau yang melakukannya?"

"Ne? apa maksudmu eonni?" tanya Yoojin balik dari seberang sana.

"Ruanganku berantakan."

"Siapa yang melakukannya?"

"Aku juga tidak tau."

"Sudah periksa CCTV?" Hora menghela nafas beratnya.

"Aku tutup."

Hora berjalan keluar dari kantornya dengan perasaan marah. "Akk!!" gadis itu terkejut ketika seseorang mempekanya dari belakang dengan pisau yang terarah dilehernya.

"Dimana kau menyembunyikan file itu?"

"F-file apa?" Hora gemetar, matanya melirik pisau yang terarah dengan manis dilehernya. "Akkk!!!" Hora kembali memekik saat pisau itu didekatkan kelehernya.

"Jangan pura-pura tidak tau. Aku tau kau menyembunyikan file itu disuatu tempatkan? Katakan padaku dimana atau aku akan membunuhmu." Ujung mata pisau itu kembali didekatkan.

"Tapi aku benar-benar tidak tau apa maksudmu."

"Kasus file yang menyangkut Park Gibom!!" betak pria itu kasar.

"A-a-aku tidak tau." Hora memejamkan matanya dengan bibir bergetar."Aku sudah menyerahkannya ke Jaksa."

"Jangan membodohiku. Aku tau file itu masih bersamamu."

"EONNI!!!" Yoojin terpekik kaget melihat kondisi diruangan Hora. Pria itu dengan refleks menodongkan pisau tadi pada Yoojin. Yoojin panik gadis itu menatap Hora yang menggeleng, menyuruhnya untuk pergi dari ruangannya.

"Katakan dimana file kasus Park Gibom atau aku akan membunuh gadis ini." ancam pria itu.

"Oh andwae!!" pekik Yoojin saat pisau itu kembali keleher Hora. Yoojin menatap Hora khawatir, Hora menggeleng menyuruhnya tetap diam. Tapi pekikkan Hora saat pisau itu didekatkan dilehernya membuat Yoojin takut.

"KATAKAN!!!"

"ARRASO!" jawab Yoojin cepat.

"Yoojin~a andwae. Akk!!"

"Eonni mianhae, aku tidak bisa melihatmu seperti itu."

"Andwae kau tau bagaimana susahnya kita untuk menyelidiki kasus ini bu—akk!!"

"Eonni!!!"

"Katakan saja dimana." Geram pria itu.

"Ada diruang autopsi."

"Yoojin~a"

"Mianhae eonni." Pria itu tersenyum miring. Ia berjalan sembari membawa Hora masih dengan posisi yang sama keruang autopsi.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang