93

931 90 45
                                    


"Kau tidak kerja?" Saejin masuk kedalam kamar Jaejin yang masih betah berada diatas kasurnya.

Pria itu tidak menjawab, Jaejin membalikkan tubuhnya menghindari tatapan noonanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pria itu tidak menjawab, Jaejin membalikkan tubuhnya menghindari tatapan noonanya. Saejin yang heran segera naik keatas kasur. Menatap Jaejin yang kaget dengan wajah noonanya yang begitu dekat.

 Menatap Jaejin yang kaget dengan wajah noonanya yang begitu dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noona!!" kesal Jaejin.

"Aku tanya kau tidak kerja?" ulang Saejin kembali dengan kesal.

"Kau lihat aku kerja atau tidak?"

"Tidak."

"Jadi kenapa bertanya." Saejin memukul kepala adiknya pelan.

"Aku bertanya apa susahnya kau menjawab."

"Ah molla." Jaejin meraih selimut dan menutupi seluruh tubuhnya.

"Kau kembali lagi dengan Yujie? Sepertinya gadis itu datang untuk menemuimu." Jaejin membuka selimut yang menutupi dirinya, menatap Saejin yang juga menatapnya. "Dia ada dibawah kau tidak ingin menemuinya?" ujar Saejin.

Saejin menidurkan tubuhnya disebelah Jaejin, menatap adiknya dengan seksama. Gadis itu tersenyum kecil, ketika melihat kilatan amarah dimata Jaejin.

"Kenapa kau menyembunyikannya?" ujar Saejin sembari mengelus wajah adiknya lembut. Jaejin yang tidak paham kemana arah pembicaraan noonanya hanya mengeryit.

"Katakan sakit jika kau sakit, aku tau semuanya."

"Haejin hyung yang memberitahumu?" Saejin menggeleng.

"Ani, aku melihatnya dihari pesta pernikahan Oppa waktu itu. Saat Namhye dengan susah payah menenangkan mu dan aku segera menemui Haejin, hanya dengan sedikit ancaman tidak sulit membuatnya menjelaskan tentang kondisimu." Jaejin membeku.

Jaejin menunduk, air matanya keluar. Saejin mengelus rambut adiknya dengan sayang. "Aku tidak bisa mengatakannya pada eomma. Aku tidak ingin eomma sedih." Isak Jaejin.

"Ssst uljimma, setidaknya jika kau tidak memberitahunya pada eomma. Kau bisa mengatakannya padaku." Saejin membawa Jaejin kedalam pelukannya.

"Noona jebal, jangan katakan apapun pada eomma dan appa." Mohon pria itu.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang