Yoonjae berjalan memutar bersiap membuka pintu mobil taxsi yang berada disisi Saejin duduk. Saejin tersenyum geli melihat tingkah kekasihnya itu.
"Gajja kita masuk, yang lain pasti sudah menunggu kita."
"Hmm ayo." Keduanya berjalan memasuki perkarangan rumah YeonYoon. Disana mereka sudah disambut dengan music yang meriah, yang dibuat oleh anak-anak yang lain.
"Para orang tua dimana?" tanya Saejin heran pada adiknya.
"Mereka berada didalam."
"Hyung berhati-hatilah masuk kedalam rumah,didalam sana sangat menyeramkan." Ujar Joon memberi saran pada Yoonjae. Yoonjae dan Saejin mengerutkan dahinya tidak mengerti.
"Memangnya ada apa?" tanya Yoonjae.
"Masuk saja, kalian pasti akan mengerti, kami ingin bersenang-senang dulu." Taejin segera berjalan menghampiri anak-anak yang lain.
Yoonjae dan Saejin dengan penuh tanda tanya berjalan menuju kedalam rumah. Baru sampai didepan pintu keduanya sudah mendengar teriakan-teriakan dari Yiejung dan Yeonmin.
"Wae?" Yoonjae mengedikkan bahunya menjawab pertanyaan Saejin.
"Eomma appa kami pulang!" seru Yoonjae. Keduanya memasuki ruang tamu.
"Oh ini mereka biang keroknya." Sambar Jungkook segera menunjuk kearah Yoonjae dan Saejin yang memasang wajah bodoh mereka.
"Waeyo samchon?" tanya Saejin.
"Ya! cepat kalian menikah. Agar masalah ini cepat selesai."
"Nde?" kaget keduanya.
"Hyuno dan Yoora tidak akan mendapat restu dari eomma mu jika Yoonjae belum menikah. mereka bahkan sudah menikah, apa kau mau pernikahan mereka berjalan tanpa restu?" Yoonjae dan Saejin melebarkan mata mereka terkejut.
"Mwo? Uri oppa?"
"Bagaimana bisa?" ujar keduanya tidak percaya.
"Sudah nanti saja kalian terkejutnya. Sekarang jawab kami kapan kalian akan menikah?" sambar Taehyung.
"Samchon kami bahkan baru saja bertemu." Para orang tua menghembuskan nafasnya pelan.
Hyuno menatap Saejin, membuat Saejin terkejut melihat keadaan oppanya itu. "Oppaa" gadis itu dengan cepat menghampiri Hyuno yang menatapnya memelas. "Oppa kau kenapa? Apa yang terjadi pada wajahmu?"
Hyuno menunjuk Yiejung dengan wajahnya, padahal sebelumnya Hyuno sudah datang dengan wajah sedikit luka yang sudah diobati karena perkelahiannya kemarin dengan Hyunki, Saejin menatap Yiejung yang menatap keduanya dengan datar. "Bisakah kau membantuku?" ujar Hyuno pelan dengan nada serak.
"Oppaa" rengek Saejin sedih, ia mantap oppanya iba. Lalu segera memandang Yiejung dengan tatapan tajamnya. "Eommaaa apa eomma preman huh!!!" kesal gadis itu.
Yiejung berdecih tidak percaya, wanita itu ingin membalas ucapan putrinya tapi Jin segera menghalangi.
"Gwaenchana?" Yoonjae yang sudah ada didepan adiknya mengelus pipi Yoora lembut, menghapus sisa-sisa air mata gadis itu. Yoora mengangguk.
"Aku tidak apa-apa tapi Hyuno oppa." Gadis itu kembali ingin menangis, Yoonjae segera memeluk adiknya.
"Gwaenchana hmm" ujar Yoonjae menenangkan.
"Eomma." panggil Yoonjae. "Eomma ingin aku menikah lebih dulu dari pada Yoora dan Hyuno hyung?" Yeonmin tidak bergeming wanita itu hanya diam menunggu lanjutan ucapan putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFE
FanfictionSEQUEL dari ABT ( A Better Tomorrow ) jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT... ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...