52

1K 109 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Berhati-hatilah, jaga diri kalian baik-baik" ujar Eunbi. Mingi, Haejin dan Jeongil mengangguk mengerti.

Hari ini adalah hari dimana ketiganya akan mulai menjalankan kewajiban mereka sebagai warga Negara Korea pria yang baik. Kebetulan ketiganya berada di camp yang sama saat wamil nanti.

"Eomma akan sering berkunjung kesana nanti" ujar Yiejung. Haejin mengangguk.

"Eomma berhentilah menangis, aku tidak pergi jauh eomma. kau bisa datang sesukamu jika kau mau" ujar Jeongil, pria itu berusaha membujuk Haeni agar eommanya itu berhenti menangis. Sedari tadi wanita itu tidak berhenti menangis, karena masih belum merelakan kepergian putranya.

"Ya! putramu tidak mati. Jangan terlalu cengeng." Ujar Taehyung.

"Memangnya sejak kapan adikmu itu tidak cengeng yeobo." Ejek Shira. Haeni menatap tajam kakak iparnya itu.

"Kenapa kau harus ikut kegiatan bodoh itu. kau bisa saja memilih untuk tidak ikut serta." Kesal Haeni.

"Eomma aku harus menjadi pria yang baik untuk keluarga kita. Lagi pula appa bisa ikut kenapa aku tidak?" jawab Jeongil.

"Ne appa mu ikut kegiatan bodoh itu dan meninggalkan eomma mu ini dengan keadaan sedang mengandung adikmu." Jawab Haeni.

Mereka semua tertawa kecil mendengar kekesalan ibu tiga anak itu. sedangkan Jungkook menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat Haeni menatapnya dengan tajam.

"Tapi aku tidak meninggalkan siapa-siapa yang sedang mengangdung saat ini eomma."

"Kau meninggalkan ku oppa" sambar Yeon. Yeonwoo dan Hoseok tersedak mendengar ucapan putrinya itu.

"YA! JEON JEONGIL!!" seru Hoseok marah.

Baik Jeongil, Yeon dan yang lainnya terlonjak kaget mendengar seruan ayah 4 orang anak itu. Hoseok bahkan menarik kera baju Jeongil kuat.

"S-ssamchon" ujar Jeongil tergagap.

"Hyung ada apa?" Jungkook berusaha melepaskan genggaman tangan Hoseok di kera putranya.

"Oppa kenapa kau mencekik putraku!!" seru Haeni kaget.

"Appa lepaskan Jeongil oppa ku" sambung Yeon, mereka berusaha menyelamatkan Jeongil dari amukan tidak jelas Hoseok.

Hoseok tidak melepaskan genggaman di kera Jeongil. Pria itu bahkan menatap Jeongil dengan seluruh amarahnya.

"Berani-beraninya kau menyentuh putri kesayanganku." Geram Hoseok.

"Nde?" Jeongil dan Yeon berbarengan.

"Ya!" ujar Jungkook menatap Jeongil dan Yeon tidak percaya.

"Kau harus bertanggung jawab sebelum kau berangkat sekarang juga." Marah Hoseok.

"Nde? A-appa" Yeon, menatap heran appanya, lalu menatap Jeongil yang juga menatapnya tidak mengerti.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang