SEQUEL dari ABT
( A Better Tomorrow )
jangan lupa baca ya buat kalian pembaca setia TRIANGLE dan ABT...
ini bagian ketiga dari cerita kisah keluarga BTS...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yein memasuki perkarangan rumahnya dengan wajah yang ditunduk lesu. Gadis itu mendudukkan dirinya disofa ruang tamu keluarga Lee lelah. Tuan Lee yang baru turun dari lantai 2 rumahnya menatap tingkah putri bungsunya dengan dahi berkerut.
"Ada apa sayang?" Tuan Lee duduk tepat disamping putrinya. Yein segera memeluk pinggang appanya manja.
"Aku lelah appa." Rengeknya.
"Wae? Apa pelajaran sekolah membuat mu kelelahan? Atau ada hal lain."
Terdengar hembusan nafas gadis itu. "Entahlah, aku hanya merasa lelah." Jawabnya.
"Kau pulang sendiri?" Yein mengangguk. "Eonni mu kemana? Mereka tidak menjemputmu?" Yein menggeleng.
"Tidak. Hea eonni ada urusan mendadak dikantornya. Jadi aku pulang sendirian."
"Baiklah lebih baik, kau bersihkan dulu dirimu hmm. Eomma sudah memasak makanan enak untuk kita." Titah Tuan Lee. Yein mengangguk, meraih tasnya dan berjalan menuju kamarnya. Meninggalkan tuan Lee yang memandang putrinya sembari menggelengkan kepalanya kecil.
***
Semua orang membungkuk hormat saat Yiejung masuk kedalam gedung megah Cho Corp. siapa yang tidak mengetahui wanita itu, ibu dari atasan tampan dan berkharisma mereka sekaligus. Istri dari artis terkenal Kim Seok Jin.
"Ny. Kim" pekik sekertaris putranya yang duduk ditempatnya. Yiejung menatap heran gadis itu. bukan karna ia tidak tau gadis itu hanya saja reaksi gadis itu saat melihatnya.
"Wae?" tanya Yiejung heran.
"Nde?" wajah gadis itu mendadak panik dengan pertanyaan Yiejung. "Ah itu, sajangnim sedang ada tamu penting nyonya. Ia meminta untuk tidak ada yang mengganggunya."
"Termasuk aku?" tanya Yiejung sarkastik. Terkesan sombong memang, tapi seperti itulah gaya wanita itu berbicara pada orang lain. sombong dan arogan, terlihat sangat tidak bersahabat. Sangat berbeda saat ia berada dirumah.
Gadis itu mengangguk takut. Membuat Yiejung menyilangkan tangannya didepan dada sembari berjalan dengan pelahan mendekati Jiyeong sekertaris Hyuno. Jiyeong yang mendapatkan tatapan mengitimidasi Yiejung menundukkan kepalanya takut.
"Apa yang dia lakukan didalam sana, sampai aku pun tidak bisa masuk kedalam ruangannya?" tanya Yiejung.
"Nde?" pekik Jiyeong gelagapan. Yiejung menatap memicing gadis itu. "Ah itu, ia sedang membahas proyes besar tentang pembelian hotel di daera Yeoju." Jujur Jiyeong.
Suara pintu ruangan Hyuno terbuka, keduanya menatap kearah sumber suara. Yiejung melebarkan matanya menatap pemandangan didepannya dimana seorang wanita dengan baju yang hampir kekurangan bahan mulai dari atas lehernya, membuat dada wanita itu hampir saja terekspos. Yiejung bahkan berani taruhan jika wanita asing itu tidak memakai branya sama sekali. Begitu juga dengan Hyuno yang terlihat sangat kaget dengan kedatangan eommanya. Pria itu membalas senyuman kliennya saat wanita dihadapannya itu mengajaknya berbicara.
