20

1.6K 137 8
                                    

Semoga semakin suka sama jalan cerita di TBBL ya…

Happy reading..






Mingi duduk di kantin sekolah SMA Milae sendirian sembari menikmati makan siangnya. Tidak ada Haejin mau pun Saejin dan Sora saat ini. Haejin sedang mengikuti ujian yang di berikan wali kelas mereka untuknya sendiri sedangkan Saejin dan Sora, keduanya sedang berusaha mendaftar masuk ke Universitas di New York.

“Annyeonghaseyo” sapa seorang gadis sembari menunduk sopan pada Mingi.

“Ah annyeonghaseyo” sapa Mingi balik, membalas menunduk kecil.

“Kau Park Mingi bukan?”

“Ne?”

“Kau Park Mingi putranya Park Jimin, model dari agensi ternama itu kan?”

“Ah ne” jawab Mingi dengan tawa kecil. Laki-laki itu menggaruk kepalanya tidak gatal.

“Aku fansmu” ujar gadis itu.

“Ah ne terima kasih”

“Kau sendirian?”

“Ne”

“Haejin, Saejin dan Sora kemana?”

“Kau mengenal mereka?”

“Ne, siapa yang tidak mengenal kalian di sekolah ini”

“Ah begitu, mereka sedang ada urusan”

“Mingi-ssi, boleh aku berfoto dengan mu?”

“Aku? Waeyo?”

“Aku menyukai mu”

“Uhuk!!” Mingi terbatuk mendengar ucapan gadis yang berada di hadapannya ini.

“Gwaenchana?” Mingi mengangguk, meraih minumannya lalu meminumnya cepat.

“Ne gwaenchana” Mingi menatap keseliling, merutuki Haejin yang lama sekali datang menghampirinya. Pria itu meraih ponsel yang berada di sakunya mengirim pesan kepada Haejin untuk segera menyelesaikan soalnya dan datang menyelamatkannya saat ini.

“Kau ingin minum lagi?” Mingi menggeleng cepat.

“Anio, tidak perlu. Ini sudah cukup” tolak Mingi lembut. Gadis itu tersenyum kearah MIngi. Lalu meraih sesuatu yang berada di dalam tas kantong yang sedari tadi ia pegang.

“Mingi-ssi ini untuk mu” gadis itu menyodorkan kotak kecil dan kotak besar kepada Mingi, membuat laki-laki itu mengerutkan dahinya heran.

“Apa ini?”

“Buka saja, aku harap kau menyukainya.”

Mingi meraih kedua benda berbeda ukuran itu dengan perlahan. Membuka kotak yang paling kecil, laki-laki itu mengaga tak percaya akan apa yang ia lihat. Jam tangan edisi terbaru milik rancangan terkenal, ia bahkan ingin memesan jam ini. Tapi gadis yang berada di hadapannya ini sudah memberikannya langsung padanya.

“Ini-?”

“Ne itu untuk mu, semoga kau menyukainya.” Ujar gadis itu dengan senyum manisnya.

“Tapia pa kau tidak salah memberikan ku hadiah? Aku tidak bisa menerima ini” Mingi menyodorkan kembali hadia yang ia terima pada gadis itu. Membuat gadis itu terlihat sedih.

“Ania, aku sengaja membeli itu untuk mu. aku sudah berusaha keras mendapatkan itu” gumam gadis itu yang masih bisa di dengar oleh Mingi. Wajah gadis itu di tundukkan.

“Tapi ini terlalu berlebihan”

“Menurutku itu biasa saja, ku mohon jangan menolak hadia ku” Mingi tidak tega melihat raut kesedihan gadis itu, ia berfikir sebentar. Merasa bersalah karna gadis di hadapannya ini sudah menitikkan air matanya.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang