104

741 89 68
                                    





hi gimana rasanya digantungi? 😂😂😂😂

oke ini adalah part terpanjang di TBBL, sebagai bentuk permintaan maaf Yiejung karena sudah gantungin cerita kemarin. 😆😆

Selamat membaca...
😇😇















Taehoo berjalan masuk kedalam dapur kediaman HaeKook. Ia tersenyum mendapti Jeongil juga berada disana. "Aku kira kau diluar bersama yang lain." sapa Taehoo.

"Kau memerlukan sesuatu?" tanya Jeongil. Taehoo mengangguk.

"Imo meminta ku mengambil tomat ceri." Jeongil mengangguk mengerti, membuka kulkas dan mengambil tomat ceri.

"Aku cuci dulu."

"Hmmm."

"Kau menyukai kekasihku?" tanya Jeongil, masih dengan tangan yang sibuk mencuci tomat ceri. Taehoo terlihat kaget dengan pertanyaan Jeongil. "Kalian terlihat sangat akrab, bahkan melebih status adik dan kakak." Ucapan Jeongil lebih terdengar seperti sebuah sindiran tajam.

"Maksudmu?" Jeongil tersenyum miring, ia sudah selesai melakukan kegiatannya.

"Ania lupakan saja. ini tomatnya." Jeongil tersenyum sembari menyerahkan tomat yang sudah ia bersihkan kepada Taehoo.

Taehoo menaikkan alisnya, menatap Jeongil tidak nyaman. Jeongil memberikan isyarat agar Taehoo mengambil tomat ditangannya dengan senyum yang masih bertengger manis diwajahnya.

"Waeyo? Bukankah uri eomma memintamu untuk mengambil ini?" tanya Jeongil lagi. Taehoo masih tetap diam menatap Jeongil dengan ekspresi yang sulit diartikan. Jeongil meletakkan tomat itu diatas meja, sembari menghambuskan nafas beratnya.

"Kenapa kau bisa berfikiran seperti itu?" tanya Taehoo akhirnya. Jeongil tersenyum kecil. "Kau bahkan sudah tau bagaimana kedekatan kami semenjak kecil."

"Anio, aku mungkin masih bisa memakluminya dulu. Tapi tidak sekarang. Melihat kalian berinteraksi seperti melihat sepasang kekasih."

"Kau cemburu?"

"Apa salah aku cemburu? Dia kekasihku." Taehoo tersenyum miring.

"Barusan kau mengatakan apa? Kekasihmu? Sejak kapan kau menganggapnya seperti itu?" sindir Taehoo. Jeongil yang mendengar sindiran Taehoo, mengepalkan tangannya geram.

"Hyung aku benar-benar tidak ingin bertengkar dengan mu. Tapi kau sudah cukup keterlaluan kali ini." Jeongil mengeram marah, tapi sedeti kemudian ia tersenyum sinis. "Jangan bilang, kau menganggapnya sebagai kekasihmu sekarang?"

Taehoo menatap tajam Jeongil yang menatapnya remeh."Dengar Jeon Jeongil-ssi kau pikir aku tidak tau apa yang kau lakukan selama ini dibelakangnya? Jika kau benar-benar tidak mencintainya lepaskan dia. Kau tidak perlu mempertahankannya jika hanya untuk membuatnya sakit. Pria macam apa kau yang dengan terang-terangan berselingkuh dengan gadis lain?"

"Berselingkuh?" Jeongil mengerutkan dahinya tidak mengerti, membuat Taehoo menatapnya sinis.

"Jangan pura-pura kau tidak melakukan hal keji itu pada Yeon. Aku tau semuanya, gadis itu. gadis yang sedari tadi bersamamu dihalaman depan. Kau bahkan mengabaikan Yeon hanya demi gadis itu. kau tau bertapa sakitnya Yeon melihat itu brengsek?!" emosi Taehoo sudah mulai memuncak."Tidak cukupkah kau selama ini selalu memberinya harapan palsu disaat kau masih terus terobsesi pada Saejin noona? Dan asal kau tau, gadis itu bahkan menjerit senang seperti orang gila saat mengetahui jika Saejin noona dan Yoonjae akan menikah. karena itu semua akan membuat harapanmu untuk tetap memiliki Saejin noona sirna. aku yakin kau pasti sangat mengetahui dengan pasti betapa bahagianya gadis itu saat kau mengajaknya berkencan untuk pertama kalinya, tapi apa yang kaulakukan waktu itu?huh?!! kau meninggalkannya sendirian disana!!! BRENGSEK!!" bentak Taehoo, pria itu bahkan sudah menarik kera Jeongil kuat.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang