126

702 83 17
                                    






"Hey kau disini ternyata?" Yoojin membalikkan tubuhnya menatap Jinki yang tersenyum sembari menyodorkan minuman kaleng padanya. Yoojin tersenyum dan menerima pemberian Jinki.

"Apa taman ini memiliki kenangan tersendiri untukmu?" tanya Jinki.

"Tidak, kenapa?"

"Aku selalu melihat mu terlihat sangat damai ketika berada disini."

"Benarkah?" Jinki mengangguk, membuat Yoojin tersenyum. "Pekerjaan mu sudah selesai?" Jinki kembali mengangguk.

"Bagaimana dengan mu?"

"Sudah,"

"Hasilnya?"

"Seperti yang kita duga, peluru itu memang memiliki racun."

"Jadi keputusannya ini benar-benar pembunuhan."

"Iya, Jaksa Kim juga sudah kembali ke kantor kejaksaan. Meminta surat penangkapan untuk Park Gibom." Jinki mengangguk mengerti.

"Akhirnya Jaksa Kim dan Hora noona bisa menikah dengan damai." Canda Jinki.

"Hmm, setelah berulang kali pengajuan surat penangkapan ditolak oleh mahkamah agung."

"Ah iya nanti malam kau ada waktu?" tanya Jinki.

"Tidak, kenapa?"

"Bagaimana jika kita nonton? Kebetulan ada film baru yang ingin aku tonton."

"Teman-teman mu?"

"Sayang sekali kau teman satu-satunya yang kumiliki di Korea." Jinki memberikan cengirannya.

"Oh my good jadi benar aku temanmu satu-satunya dikorea?" tanya Yoojin tidak percaya.

"Hmm,"

"Sudah berapa tahun kau dikorea hingga sampai sekarang kau tidak memiliki teman."

"Hmm sekitar 3 tahun."

"Aigoo menyedihkan sekali. Baiklah kau yang bayar kan?"

"Eoh."

"Oke, sampai jumpa nanti malam." Ujar Yoojin.

"Hmm, aku akan menjemputmu diruanganmu nanti malam." Yoojin menaikkan satu tangannya tanda setuju membuat Jinki tersenyum senang.

***

"Iya appa aku akan memberikannya pada Jin samchon. Iya iya ini aku sudah sampai didepan pintunya. Hmm baiklah, sampai jumpa." Taeguk mendengus kesal sembari memasukkan ponsel miliknya kesala saku celana.

Gadis itu menekan bell kediaman YieJin sampai 3 kali. Pintu rumah itu terbuka, memunculkan Hwang ajjuma. "Eoh nona Taeguk."

"Annyeong ajjuma." Sapa Taeguk.

"Ne annyeong aggasi."

"Samchon ada?"

"Tuan sedang pergi sebentar. Ada perlu apa, biar saya sampaikan jika tuan pulang nanti."

"Oh tidak perlu ajjuma, appa bilang, aku sendiri yang harus memberikannya pada samchon. Jadi aku akan menunggu samchon pulang." Hwang ajjuma mengangguk mengerti dan meminta Taeguk untuk masuk.

Taeguk berjalan menuju ruang tamu dengan kotak yang berada ditangannya. "Oh dongsaeng kau ada disini?" sapa Taejin yang baru saja turun dari lantai 2 dengan pakaian rapi.

"Eoh oppa kau sudah pulang kerja?"

"Hmm. Kau sendiri kenapa disini?"

"Ah itu aku ingin memberikan ini pada samchon."

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang