76

964 96 33
                                    

Yoonjae menatap gadis dihadapannya dengan penuh kekesalan, tetapi ada rasa rindu yang amat terdalam dibalik tatapan kekesalan itu. Sedangkan Saejin yang tangannya masih dicengkram dengan kuat oleh Yoonjae meringis sakit.

Keduanya saat ini sedang berada diruang istirahat khusus pramugari atau pilot yang ingin beristirahat didalam pesawat. Tadi Yoonjae dengan paksa menarik Saejin yang baru saja keluar dari kamar mandi menuju ruangan itu.

"Lepaskan aku Min Yoonjae." Ringis Saejin, masih berusaha melepaskan pegangan erat Yoonjae dipergelangan tangannya.

"Mundur untuk iklan konyol itu." desis Yoonjae marah.

"Tidak." tegas Saejin, bali menatap Yoonjae menantang.

"Kim Saejin jangan membantah ku." Saejin mengeryitkan dahinya mendengar ucapan pria itu.

"Jangan terlalu mengekangku Min Yoonjae, aku bukan barangmu."

"Kau kekasihku."

"Tapi kau bukan suamiku."

"Jika kau menerima lamaranku, aku sudah akan menjadi suamimu." Saejin memejamkan matanya kesal.

"Dengar Min Yoonjae, aku bebas melakukan apapun sesuka hatiku, tanpa perlu meminta ijin dari mu dan mendengarkan laranganmu. Ini kehidupanku, jika aku menolak lamaranmu. Setidaknya kau berfikir kenapa kau menolak lamaran mu itu."

"Apa karna ini kau tidak menerima ku?" Saejin mengerutkan dahinya tidak mengerti. "Karna kau tidak ingin mendengar larangan ku, dan masih ingin memperlihatkan tubuhmu pada orang lain?"

PLAKK!!

Satu tamparan berhasil mendarat dipipi pria itu, Saejin menatap pria itu nanar. "Aku bukan wanita seperti itu. Apa kau sekarang mulai menganggapku rendahan?" ujar Saejin dengan keterkejutannya.

"Lalu apa? Katakan alasannya padaku?!" Yoonjae menatap Saejin dengan wajah yang penuh dengan keterkejutan. "Jangan bilang, jika kau sudah memiliki pria lain selama aku tidak ada."

"Kau ingin aku menamparmu lagi?" desis Saejin. "Jika aku sudah memiliki pria lain selain dirimu, aku pasti tidak akan berdiri dihadapanmu lagi saat ini!! dan aku pasti tidak akan pernah mendengar ocehan eomma dan appa yang selalu menyuruhku menikah menikah dan menikah!!!! Kau mengerti!!!" bentak Saejin. Nafas gadis itu naik turun tidak beraturan.

"Lalu kenapa?" nada suara Yoonjae kini melembut, pria itu terlihat frustasi menghadapi gadis dihadapannya ini.

Yoonjae terlihat terkejut saat air mata keluar dari mata gadis itu. Saejin segera menunduk membalikkan tubuhnya membelakangi pria itu. ia tidak ingin Yoonjae melihat sisi lemahnya.

Yoonjae yang tau apa yang hendak disembunyikan gadis itu menghela nafasnya pelan. Pria itu berjalan perlahan mendekati gadisnya. Memelukanya dengan erat dari belakang. Saejin hanya diam, gadis itu malah semakin terisak tanpa suara.

Yoonjae menenggelamkan wajahnya dibahu Saejin. Menghirup lebih banyak lagi aroma kekasihnya itu. "Jangan pernah meninggalkanku." Gumam Yoonjae. Suara tangis Saejin tidak bisa diredam lagi, gadis itu terisak ditempatnya. Segera berbalik memeluk tubuh kekasihnya dengan erat. Menenggelamkan seluruh wajahnya didada sang kekasih.

Yoonjae membalas pelukan itu, pelukan yang sudah hampir 6 tahun tidak mereka rasakan. Mereka sangat merindukan saat-saat seperti ini. Hingga Yoonjae pun tidak sanggup menahan air matanya yang ikut keluar menyusul Saejin. Keduanya larut akan kerinduan yang membara, saling melampiaskan rasa rindu dari pelukan hangat mereka.

***

Joon dan Jeongsa berjalan mengitari gedung-gedung yang masih setengah jadi dihadapan mereka. Keduanya terlihat sangat serius dengan apa yang mereka lihat.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang