74

909 96 21
                                    


Yoora berjalan dengan cepat menuju keluar gedung, ia berusaha dengan keras meninggalka Hyuno yang terus mengejarnya dengan keadaan pria itu yang terlihat mengenaskan. Gadis itu khawatir? Tentu saja, tapi rasa amarahnya saat ini pada pria itu lebih besar dari pada rasa kekhawatirannya.

"Yoora~a" Hyuno berhasil meraih lengan gadis itu.

"Lepaskan!!" Yoora kembali menghempaskan cengkaraman Hyuno.

"Yoora~a"

"Kau tidak ada berhak untuk ikut campur masalah pribadiku CHO HYUNO!!" Hyuno kembali tersentak kaget mendengar bentakan gadis itu. Yoora menatap pria itu tajam, yang terlihat membeku ditempatnya. Gadis itu dengan segera menyetop taxsi yang kebetulan lewat dihadapannya.

Yoora terlonjak kaget saat Hyuno masuk dengan cepat kedalam taxsi yang ia naiki. "Apa yang kau lakukan?" tanya Yoora marah.

"Kita ke Hotel JJ yang ada di Yeoju" ujar Hyuno pada supir taxsi, menghiraukan pertanyaan Yoora.

"Mwo? Ani, kita ke-"

"Jalan ajjusi, aku akan membayar mu 3 kali lipat." Supir taxsi itu mengangguk dan menjalankan mobilnya ketempat tujuan yang tadi disebutkan Hyuno.

***

"Turun"

"Tidak!!"

"Turun Min Yoora"

"Ajjusi kita ke Pyeongchangdong." Hyuno yang lelah mau tidak mau segera menarik Yoora keluar dengan paksa dari dalam taxsi kemudian menutup pintu taxsi dengan cepat.

Sepanjang jalan Yoora terus memberontak. Hyuno mengeluarkan sebuah kartu yang hanya bisa digunakan oleh Jaejin dan dirinya menaiki lift. Pria itu meraih ponselnya dan menghubungi seseorang. Setelah selesai, keduanya sampai didepan salah satu ruang VVIP yang ada dihotel milik Jaejin.

"Lepaskan aku, aku tidak ingin disini." ujar Yoora, gadis itu hampir saja terisak.

Hyuno tidak bergeming, pria itu menempelkan kartu yang tadi ia pakai untuk menaiki lift kearah pintu kamar. Pintu kamar itu terbuka, ia menarik Yoora yang masih terus memberontak masuk kedalam.

"Aku tidak ingin disini hiks" tangis gadis itu akhirnya pecah.

Hyuno menatap Yoora dengan perasaan yang campur aduk sangat sulit diartikan. Bahkan pria itu sama sekali tidak memperdulikan bagaiamana kondisinya saat ini, luka diwajah dimana-mana.

Hyuno berjalan mendekati Yoora yang terus menghindar darinya. Hyuno menghembuskan nafasnya lelah. Pria itu menarik Yoora dengan paksa kedalam pelukannya. Yoora awalnya memberontak, tapi Hyuno tetap memeluk gadis itu. hingga ia terdiam.

"Mianhae"

"Huaa, kau jahat. Aku benar-benar membencimu Cho hyuno!! Aku membencimu!!" isak gadis itu.

"Arra mianhae."

"Kau bukan siapa-siapa ku, kau sama sekali tidak berhak mengatur kehidupan pribadiku. Sama sekali tidak."

"Aku berhak mengatur kehidupan mu."

Yoora terdiam dari isak tangisnya, gadis itu mendongak kembali menatap Hyuno tajam.

PLAKK!!!"

Satu tamparan mendarat dipipi Hyuno, Hyuno terdiam. pria itu memegang pipinya yang terasa nyeri. Tapi rasa nyeri itu tidak sebanding dengan rasa sakit dihatinya saat ini. Yoora menamparnya, Min Yoora menamparnya.

"Yo-yoora?"

"SIAPA KAU BERHAK MENGATUR HIDUPKU?!!" bentak Yoora marah, gadis itu menatap menyalang Hyuno dihadapannya.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang