19

1.9K 126 9
                                    




"ANDWAE!!" bentak Jin. Saejin terdiam mendengar bentakan appanya. Ia sudah mengira ini akan terjadi.

Saat ini seluruh keluarga YieJin tengah berkumpul di ruang keluarga mereka, membahas masalah Saejin yang ingin melanjutkan studynya ke luar negri.

"Yeobo" panggil Yiejung pelan, mengusap lengan Jin lembut menenangkan suaminya.

"Apakah di korea tidak ada Universitas lain yang menyediakan jurusan Fashion? Kau bisa sekolah di SNU atau dimana saja di korea ini yang menyidiakan sekolah Fashion tidak perlu ke luar negri" tegas Jin.

"Tapi apa"

"Tidak ada tapi-tapi Kim Sae Jin. Eomma mu akan membantu mu masuk ke sekolah yang kau inginkan jika kau mau, appa tidak akan pernah mengizinkan mu kesana" potong Jin.

"Appa" panggil Hyuno.

"Tidak, sekali tidak tetap tidak" Jin beranjak kesal, dan meninggalkan mereka semua dengan amarahnya.

"Aisshh" umpat Saejin, setelahnya terdengar isakan kecil dari bibir gadis itu.

"Gwaenchana hmm. Oppa akan membujuk appa" ujar Hyuno mengusap punggung Saejin dan membawanya kedalam pelukan pria itu. Gadis itu membalas pelukan oppanya lalu kembali terisak.

Yiejung yang melihat itu merasa tidak tega. Ia tau Saejin memang memiliki cita-cita untuk sekolah Fashion di New York. Tapi karna ia merupakan satu-satunya putri pria itu. Jin sangat berat untuk melepasnya.

"Eomma tidak bisakah kau membujuk appa?" tanya Hyuna. Yang juga merasa kasihan melihat Saejin. Yiejung hanya tersenyum.

"Akan eomma coba" jawab Yiejung, ikut beranjak dan menyusul Jin.

"Percayakan semuanya pada eomma hmm" Hyuna mengelus kepala Saejin. Gadis itu hanya mengangguk.

Dirinya sudah hampir 2 jam berdebat dengan appanya hanya untuk meminta izin agar di perbolehkan melanjutkan sekolahnya ke luar negri. Tapi Jin masih terus saja mengomel dan sama sekali tidak mengizinkan dirinya berbicara.

Yiejung masuk kedalam kamar YieJin. Melihat Jin yang baru saja keluar dari kamar mandi. Pria itu menatap Yiejung yang memasang wajah lelahnya.

"Jika kau ingin membahas masalah Saejin lebih baik kita segera tidur" ucap Jin. Berjalan kearah ranjang, membaringkan dirinya.

Yiejung berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. lalu mengganti pakaiannya dengan baju tidur, mengikuti Jin naik ke atas ranjang.

"Yeobo" panggil Yiejung.

"Hmm"

"Kenapa kau sangat keras kepala?" tanya Yiejung heran. Jin menyimpan ponselnya, lalu berbaring menghadap Yiejung.

"Kau tau alasan aku melakukannya"

"Tapi kau tidak seharunya berbicara sekeras itu pada putri kita"

"Tidurlah kau pasti lelah." Ujar Jin menghiraukan ucapan istrinya.

"Dengarkan aku dulu" protes Yiejung lembut.

"Tidak sayang, aku tidak akan pernah membiarkannya jauh dari kita. Apalagi Amrik. Kau sangat tau bagaimana kehidupan disana"

"Tapi itu cita-citanya, aku tau kau resah. Aku juga sama, aku juga tidak ingin sampai ada anak-anak kita yang sampai sekolah sangat jauh dari kita."

"Ia bisa sekolah di SNU, kau juga sekolah di sana dulu" potong Jin. Yiejung menghela nafasnya melihat kegigihan suaminya yang tidak rela melepas putrinya.

THE BEGINNING Of BEAUTIFUL LIFETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang