Hwaseung dan Hwajung berpamitan pada Bibi untuk pergi.
"Terima kasih sudah mengizinkanku untuk menginap di sini." ujar Hwajung sembari menundukkan kepalanya.
"Ahh... Agassi tidak perlu bersikap begitu... Justru aku yang berterima kasih padamu karna sudah mau membawa Yeowol."
Hwajung hanya tersenyum menanggapinya. Setelah insiden pagi tadi, Hwaseung tidak ingin menunda-nunda kepulangan mereka ke Hanyang dan Hwajung sendiri sudah memutuskan bahwa akan membawa Yeowol dan membiarkan dia bekerja di kediaman ayahnya mengingat keadaan di desa itu sangat berbahaya bagi seorang gadis muda seperti Yeowol.
"Baiklah, kalau begitu kami pergi sekarang." ujar Hwaseung berpamitan.
"Imo..." Yeowol memeluk Bibi sebelum pergi, seakan berat untuk meninggalkan Bibinya sendiri.
"Sudah, sudah. Sana, pergi sana! Bukankah kau sangat ingin pergi ke Hanyang? Nanti akan ku bilang pada kakakku bahwa anaknya sudah bahagia sekarang, jadi dia tidak perlu khawatir lagi." ujar Bibi sembari menepuk punggung Yeowol, Bibi kemudian melepas pelukannya.
"Imo jaga diri baik-baik dan jangan sampai sakit, ya..."
"Aku tahu,baku tahu. Pergi sana, sudah jangan menangis!"
"Agassi, tolong jaga anak ini baik-baik. Dia sebenarnya anak yang baik."
"Kau tidak perlu khawatir, dia akan baik-baik saja jika tinggal di rumah Bangsawan Shin." ujar Hwaseung seakan ingin menenangkan Bibi.
"Kami pergi dulu, jaga dirimu baik baik."
Hwaseung dan hewajung menundukkan kepala sekilas sebelum pergi, Yeowol sesekali menoleh kebelakang dan melambaikan tangannya pada Bibi dan mengikuti di belakang Hwaseung dan Hwajung menyusuri jalan setapak yang membimbing mereka menyusuri kaki Gunung Jiri.
🌾어린 왕자🌿
Changkyun berjalan ke arah tembok di iringi dengan senyum kemenangan dari Taehyung, dia sendiri tidak yakin dengan apa yang di pikirkan Taehyung saat ini. Apa ini caranya untuk bersenang-senang? Tapi jika di pikirkan lagi, memang hanya dialah yang selalu membuat Taehyung tertawa setiap hari meski dia sendiri sangat jarang atau bahkan tidak pernah tertawa.
Changkyun tanpa ragu melompati tembok setinggi dua meter tersebut dan dengan sempurna berdiri di atas tembok, para Kasim dan Dayang bertepuk tangan entah untuk apa bahkan Changkyun tidak merasa sedang melakukan pertunjukkan.
"Changkyun-a... Bisakah kau melompat keluar?"
Changkyun berbalik tanpa merubah ekspresi wajahnya dan langsung melompat ke luar tembok. Melihat hal itu, senyum Taehyung semakin melebar.
"Changkyun-a... Kau bisa mendengarku?"
"Ye." jawab Changkyun datar, berbeda dengan suara Taehyung yang lantang.
"Changkyun-a... Jawab aku!"
Changkyun merutuki dirinya yang bodoh, bagaimana mungkin Taehyung bisa mendengar suaranya yang hanya seperti gumaman tadi. Tapi sekalipun dia tidak pernah berbicara keras pada Taehyung, haruskah dia melakukannya sekarang?
"Putra Mahkota, sepertinya terjadi sesuatu pada Tuan Muda." ucapan Kasim Seo membuat Taehyung menatap ke arahnya seakan tidak percaya.
"Changkyun-a... Kau masih di sana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...