Lembar 059

771 105 56
                                    

Music On!!!!.

Mata itu terbuka. Merasakan dinginnya semilir angin yang menyusup ke dalam helaian kain yang membalut tubuhnya, merasakan kehangatan yang merengkuh dadanya. Tertutup dan terbuka kembali secara perlahan, kesadarannya menuntut untuk mengenali punggung yang saat ini membawanya pergi.
Kim Changkyun, setelah sejauh ini anak itu baru bisa mengerti bagaimana cara untuk bersikap hangat, Taehyung tersenyum tipis seiring dengan matanya yang kembali tertutup, dia mengeratkan pelukannya pada Changkyun dan membuat Changkyun menyadari bahwa dia sudah terbangun.

"Naeuri sudah bangun?"

"Ne."

"Kenapa harus pergi ke kebun bunga jika ingin tidur?"

Dengan mata yang masih tertutup dan kepala yang menyandar pada bahu Changkyun, Taehyung kembali mengulas senyum namun sesuatu berhasil jatuh dari sudut matanya. Benarkah dia tertidur?. Tanpa bisa mengungkap jawaban akan pertanyaan tersebut, Taehyung berujar sebagai jawaban akan pertanyaan Changkyun sebelumnya.

"Aku hanya ingin bersamamu."

"Hamba selalu berada di sisi Naeuri."

"Sedekat ini. Aku ingin berada sedekat ini, dengan begini aku bisa mendengar detak jantungmu."

Changkyun menghentikan langkahnya, namun tak sedikit pun hal itu mampu mengusik Taehyung. Mereka terdiam, untuk beberapa saat dan membiarkan angin berlalu membawa pergi waktu yang bergulir di sekitar mereka, membiarkan matahari yang pergi dan bulan yang mendapati keduanya.

"Hamba memiliki keinginan."

"Bisakah aku yang hanya seorang Tuan Muda ini memenuhinya."

Sangat hening, bahkan ketika mereka telah bersuara pun semua justru bertambah menyakitkan bagi keduanya.

"Hamba ingin menjadi orang yang berharga untuk Naeuri, bisakah. Menjadi seperti itu?"

Taehyung menarik sudut bibirnya dengan lemah, dia kemudian membuka matanya dan hanya kegelapan yang tengah mendekati keduanya yang bisa ia lihat.

"Bisakah aku meminta sesuatu dari mu?"

"Jika Naeuri berkehendak, hal itu merupakan kehendak langit."

"Biarkan jantung mu tetap sehangat ini,"

Changkyun tersentak akan permintaan yang baru saja di ucapkan oleh Taehyung, dia bahkan tidak memiliki jawaban untuk hal itu sekalipun Taehyung hanya memerlukan jawaban Ya atau Tidak, namun seperti hal nya dia tidak mampu memahami setiap keinginan Taehyung, jawaban itu pun seakan tak ingin berpihak padanya.

"Bisakah kau melakukannya?"

"Bagaimana dengan permintaan hamba sebelumnya?"

Taehyung tertawa pelan dan hal itu membuat matanya tertutup hingga tawa yang terdengar seperti gumaman tersebut terhenti. Apakah ini yang di sebut sebagai negosiasi?, Changkyun yang selama ini di kenalnya tidak akan pernah mau melakukan nya, apa kiranya yang membuatnya sampai sejauh ini?.

"Kau. Sudah mendapatkannya di jauh hari, sebelum kau meminta nya."

"Kalau begitu-"

"Jangan serakah!. Apa kau tahu alasan kenapa matahari selalu pergi setiap kali bulan muncul."

Changkyun terdiam sejenak dan mencoba menemukan jawaban akan pertanyaan Taehyung. Namun jawaban itu tidak pernah datang padanya di saat ia hanya menaruh hatinya pada sebilah pedang.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang