LE PETIT PRINCE : CHAPTER 8

442 40 16
                                    

    "Chang Kyun ... Kim Chang Kyun ..." panggil Tae Hyung yang terbaring di dalam paviliun tidurnya pada Chang Kyun yang duduk tidak jauh darinya.

    Chang Kyun yang mendengar panggilan Tae Hyung pun mendekat dan duduk tepat di samping kaki Tae Hyung.

    "Ye, Putra Mahkota?"

    Chang Kyun melihat ke arah Tae Hyung dengan sedikit iba meski dengan raut wajah datarnya, pasalnya sejak insiden jatuh tadi siang Tae Hyung tidak bisa bergerak dengan bebas karena punggungnya mengalami cidera.

    "Sebenarnya kau tadi dari mana?" tanya Tae Hyung yang menatap lurus ke langit-langit paviliunnya.

    "Hamba ada sedikit keperluan, Putra Mahkota."

    "Keperluan apa?"

    Chang Kyun tak menjawab dan membuat Tae Hyung memandangnya.

    "Kau tidak menjawab?"

    "Bolehkah hamba menjadikan hal itu sebagai rahasia?"

    "Tidak boleh, katakan apapun yang kau lakukan padaku," terdengar cukup egois, namun begitulah hubungan keduanya.

    Chang Kyun sejenak terdiam tanpa melepas kontak mata dengan Tae Hyung. Hingga akhirnya satu helaan pelan membimbing mulutnya untuk memberikan jawaban yang diminta oleh Tae Hyung.

    "Hamba pergi mengunjungi makam ibu hamba."

    Kali ini giliran Tae Hyung yang terdiam, dan itu berlaku untuk beberapa waktu ke depan. Beruntung tidak ada siapapun di sana selain mereka berdua, karena yang mereka lakukan saat ini tentunya akan membuat mereka yang melihatnya salah paham.

    Tae Hyung kemudian sedikit mengangkat tangannya dan menggerakkannya sebagai isyarat agar Chang Kyun mendekat. Meski terlihat ragu, Chang Kyun perlahan mendekat. Dan saat itu tangan Tae Hyung menepuk tempat di sampingnya agar Chang Kyun duduk di sana. Tanpa perlawanan, Chang Kyun lantas duduk di samping tangan Tae Hyung.

    Tae Hyung kemudian berucap, "jangan jauh-jauh. Suaraku tidak bisa lebih keras dari ini."

    "Sudah larut malam, Putra Mahkota sebaiknya beristirahat sekarang."

    "Aku sedang melakukannya."

    "Putra Mahkota harusnya menutup kedua mata Putra Mahkota."

    "Jika aku menutupnya, aku tidak bisa melihatmu."

    Chang Kyun kembali terdiam hingga helaan pelan kembali keluar sebagai perwakilan dari rasa frustasinya. Sedangkan saat itu seulas senyum yang begitu hangat terlihat di wajah Tae Hyung.

    Tae Hyung kemudian berucap, "kau tahu apa yang paling aku suka?"

    Chang Kyun menggeleng.

    "Saat kau berbicara. Aku menyukai suaramu, maka dari itu sering-seringlah berbicara."

    Chang Kyun tak memberikan respon, karena apa yang diminta oleh Tae Hyung merupakan hal yang sulit untuk dilakukan pemuda itu. Kim Chang Kyun, pemilik tatapan dingin sedingin rembulan itu tidak akan berbicara pada sembarang orang. Bahkan dia cenderung hanya berbicara pada Tae Hyung. Sosoknya yang misterius itu sering kali membuat orang-orang di sekitarnya salah paham, namun orang-orang yang mengenalnya dengan baik pasti tahu kenapa pemuda itu tidak banyak berbicara.

    Tae Hyung tiba-tiba bangkit dengan memegangi bagian belakang tubuhnya dan wajah yang sedikit mengernyit, membuat Chang Kyun melebarkan matanya. Chang Kyun hendak membantu Tae Hyung, namun sang Putra Mahkota segera mengangkat satu tangannya untuk menghentikan niatan Chang Kyun.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang