Lembar 053

803 103 49
                                    

MUSIC ON!!!.




"Serang................"

murka sang kepala prajurit yang kemudian membuat bawahannya berbondong bondong menyerang changkyun dalam waktu bersamaan dan setelahnya hanya terdengar suara nyaring yang di hasilkan oleh pedang yang saling berbenturan yang bergema di sekitar lembah dan membuat ruang kosong di hati taehyung semakin melebar.


"meski aku telah menyerahkan semuanya padanya bukan berarti aku bisa berlutut di hadapannya,setidaknya biarkan aku memiliki sedikit harga diri untuk ku bawa pergi,maafkan hyeongnim mu yang jahat ini,__jungkook-a"

sebuah ungkapan yang datang dari ruang kosong di dalam hatinya,seakan ikut berbaur dengan atmosfir di sekitar changkyun yang mencoba untuk selamat dari kematian,meski sehebat apapun keahlian berpedangnya dia tetap lah masih seorang anak kecil jika di bandingkan dengan kepala prajurit yang bisa di bilang seumuran dengan ayahnya dan karna dendam kepala prajurit terhadap ayahnya itu pula lah yang membawa changkyun dalam peperangan antara hidup dan mati ini.

satu,dua goresan tidak akan bisa membunuhnya namun bagaimana jika goresan itu datang bertubi tubi menerjang tubuhnya yang mulai kelelahan,bahkan luka sayatan yang makin terbuka di wajahnya pun tak cukup untuk meredupkan tatapan matanya yang terlihat begitu mengerikan.

changkyun menancapkan pedangnya di tanah ketika satu lutut yang menyentuh tanah hampir tak mampu menyangga tubuhnya yang mulai terlihat kesulitan untuk menghirup udara di sekitarnya yang berubah menjadi bau anyir ketika hanya darah yang terus menetes dan mengenai rerumputan yang kemudian mengering.

berbeda dengan kondisi kepala prajurit yang hanya menerima goresan kecil di lengannya,tubuh changkyun lebih banyak mengalami luka,entah apa yang mengganggu pikirannya kali ini,dia sering kehilangan konsentrasinya dan membiarkan lawannya menebas tubuhnya beberapa kali,sakit!,tapi itu masih belum cukup untuk bisa membunuhnya.

THE LITTLE PRINCE

"abeoji........" suara ringan changkyun kecil yang berlari menghampiri seorang pria paruh baya yang memiliki byeolungeom di tangannya.

"waeyo...kenapa kau berlari seperti itu eumh?" tanya sang ayah pada anaknya yang berdiri di hadapannya.

"abeoji....jika aku memiliki sebuah pedang yang besar nantinya apakah aku akan menggunakannya untuk membunuh seseorang?" tanya changkyun kecil lagi dan kali ini dia memegang byeolungeom yang ujungnya di satukan dengan tanah oleh ayahnya yang menjatuhkan satu lutunya tepat di hadapannya dan tersenyum setelah mendengar pertanyaan dari putranya.

"wae?,kenapa kau harus membunuh seseorang ketika kau memiliki pedang?"

changkyun kecil hanya menggeleng ketika mendapatkan pertanyaan balik dari sang ayah yang kemudian duduk bersila dan menarik tubuh mungil changkyun,membawanya ke dalam pangkuannya dan memeluk tubuh kecilnya,menatap danau yang terbentang di hadapan keduanya dengan langit sore yang mulai berubah warna yang menjadi saksi atas nasehat apa yang akan di berikannya kepada putra bungsunya saat itu.

"changkyun-a...dengarkan abeoji baik baik" changkyun yang telah menaruh perhatiannya pada pantulan matahari yang tercipta di atas danau hanya menganggukkan kepalanya.

"apa kau berpikir bahwa pedang itu adalah benda mati yang tidak bisa merasakan apapun yang berada di sekitarnya?"

"bukankah itu sudah pasti,pedang tidak bernapas bukankah itu berarti mereka tidak hidup" jawaban polos dari sang putra membawa senyum tipis menghiasi wajah sang ayah.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang