Lembar 018

1K 109 19
                                    

angin dari selatan bertiup membuat dedaunan saling berdesakan seakan ingin saling menyingkirkan satu sama lain,angin yang datang dan sedikit memutar,menyisakan hawa dingin yang semakin menusuk kulit di langit gelap hanyang,cenayang min ok menghentikan langkahnya begitupun dengan gadis muda yang berada di belakangnya, dari kejauhan dia bisa melihat bahwa ada cahaya yang kadang hilang dan kadang muncul yang mengartikan bahwa pemukiman penduduk tidak jauh dari sana dan mereka akan benar benar sampai di hanyang setelah keluar dari hutan,tiba tiba saja cenayang min ok menggerakkan ekor matanya dan kemudian menarik sudut bibirnya.

"yeon" panggil cenayang min ok dengan suara datarnya yang terdengar sangat dingin.

gadis muda bernama yeon yang berada di belakangnya kemudian berjalan melewati cenayang min ok dan berhenti tepat di depannya, yeon kemudian menarik pedangnya tapi tidak langsung menghunuskannya,dia mengarahkan pedangnya ke tanah dengan tatapan mata yang terarah ke depan tanpa sedikitpun rasa takut,perlahan awan hitam yang menutupi bulan menyingkir dan membuat sinar bulan menimpa wajah yeon dan cahaya bulan yang terpantul dari pedangnya.


"siapapun di sana tunjukkan dirimu" ujar yeon dengan suara lembutnya namun penuh dengan ketegasan,dan setelahnya sebuah siluet keluar dari balik pohon tidak jauh dari tempat mereka,yeon membulatkan matanya ketika merasakan aura pembunuh yang sangat kuat ketika siluet itu menampakkan diri, tubuh yang tinggi,sebuah pedang di tangan,warna hitam yang mendominan pakaiannya dan aura yang sangat dingin.

menyadari bahwa yeon juga menyadarinya,cenayang min ok menarik sudut bibirnya, "kau juga merasakannya,yeon"

teguran cenayang min ok tidak sedikitpun melemahkan kewaspadaan yeon yang semakin mengeratkan genggamannya pada gagang pedang.

"kenapa kau menghalangi jalan kami,katakan keperluanmu dan segera pergi dari sini" ujar yeon kemudian,masih dengan nada yang sama seperti sebelumnya, perlahan siluet tersebut berjalan mendekat dan sekilas yeon bisa melihat wajah pria tersebut saat terkena sinar bulan yang menerobos masuk ke dalam hutan,tanpa di sangka yeon langsung mengangkat pedangnya dan memutus jarak satu meter mereka dengan ujung pedang yang ia tahan di leher pria dengan aura suram tersebut,tapi reaksi pria tersebut membuat yeon menatapnya tidak mengerti,bahkan setelah ujung pedang yeon menyentuh lehernya dia masih bersikap tenang,tiba tiba saja terdengar tawa ringan dari cenayang min ok.


"turukan pedangmu,yeon" ujar cenayang min ok,yeon sekilas menggerakkan ekor matanya ke belakang dan kembali melihat wajah dingin pria di hadapannya,mempertimbangkan apakah dia harus melepaskannya atau tidak sebelum akhir dia menarik kembali pedangnya dan memasukkannya ke dalam sarung sembari bergeser dan berdiri di samping cenayang min ok.

"daegam yang menyuruhku untuk menjemput nyonya" ujar pria tersebut tanpa menunduk tapi juga tidak melihat mata cenayang min ok.

Daegam (tuan)

"nama,sebutkan namamu"

"shin" jawab pria tersebut dan lagi cenayang min ok tertawa,membuat yeon menatapnya dengan penuh tanya.


"kalau begitu aku tidak perlu susah susah lagi,tunjukkan jalannnya padaku" titah cenayang min ok.

"baiklah,silahkan,lewat sini"

shin berjalan lebih dulu untuk menujukkan jalan mereka,"ayo,yeon,bukankah ada seseorang yang ingin kau temui di hanyang"

yeon tersentak dengan ucapan cenayang min ok,"eommoni... aku..tidak.."

"kau beruntung karna dia masih hidup"

pernyataan cenayang min ok menutup percakapan mereka waktu itu dan yang terdengar selanjutnya hanyalah suara langkah kaki yang menginjak dedaunan kering dan berjalan menjauh,mendekati cahaya yang sebelumnya di lihat oleh cenayang min ok,angin yang berhembus pelan seakan mengusik hati yang tengah terlelap di malam yang tenang hanyang.

🌾어린 왕자 🌿

sinar rembulan malam menyinari istana gyeongbok yang tenang,terlihat sebuah siluet pergi meninggalkan paviliun putra mahkota,seakan hawa dingin hanyang di malam hari belum cukup untuk membuatnya berhenti.
kim changkyun, pemuda yang menyimpan sejuta kemisteriusan dari wajah tenang dan tatapan dinginnya,untuk kesekian kalinya meninggalkan putra mahkota yang tengah terlelap,sinar bulan yang seakan menyinari jalannya,dia berjalan cukup jauh dan tanpa ragu melompati tembok tanpa takut bahwa akan ada prajurit yang akan mengetahuinya dan menganggapnya sebagai penyusup,setelah beberapa kali melompati tembok,di sini lah dia berhenti, dia melangkahkan kakinya menuju ke arah halaman dan berhenti tepat di tengah tengah dan menatap lurus ke arah pintu seongsucheong yang jauh dari kata kehidupan,untuk bebrapa saat dia hanya berdiri di sana tanpa melakukan apapun,bulan yang perlahan bergeser seakan ingin mengekspos wajah dingin changkyun yang seperti tengah menunggu sesuatu di malam dingin tak bertuan di istana gyeongbok di halaman seongsucheong.

di sisi lain taehyung yang tiba tiba terbangun menyadari bahwa changkyun tidak berada di dekatnya,Taehyung duduk dan melihat ke tempat sebelumnya ia melihat changkyun dan sudut bibirnya terangkat ke atas.

"sebenarnya apa yang di cari anak itu,siapakah yang dia tunggu"

🌾어린 왕자 🌿

langit hanyang perlahan mulai cerah saat matahari kembali dari tidurnya, suara kicauan burung seakan menjadi penanda bahwa hari benar benar cerah,kesibukan yang mulai berlangsung di istana gyeongbok, kasim seo berjalan dengan sedikit terburu buru menaiki tangga menuju paviliun putra mahkota,dia membuka pintu dan menyusuri lorong di mana sudah ada beberapa dayang yang berbaris di sisi tembok,kasim seo berdiri tepat di depan pintu kamar taehyung, dia mengambil nafas dalam dalam dan menghembuskannya sembari menghentakkan kakinya namun tidak terlalu keras karna tidak ingin putra mahkota mendengar hentakan kakinya sebelum mendengar suaranya,tapi hal itu cukup membuat para dayang merasa terhibur,meraka menunduk
dalam dan diam diam menertawakan kelakuan kasim seo yang kemudian melihat ke arah mereka dan berdehem untuk menghentikan tawa mereka.


"yang mulia putra mahkota ini hamba kasim seo,mohon izinkan hamba untuk..."

belum sempat menyelesaikan perkataannya pintu di depan kasim seo tiba tiba terbuka dengan cukup keras dan membuat nya hampir terlonjak sepertinya orang yang baru saja membuka pintu ingin menghancurkan pintu tersebut,kasim seo kemudian tersenyum canggung ketika mendapati bahwa changkyun lah yang baru saja membuka pintu.

"pantas saja" batin kasim seo sembari memalingkan wajahnya,pantas saja jika pintu terbuka seakan orang yang membukanya ingin menghancurkannya,tidak heran jika yang melakukannya adalah changkyun bahkan hanya dengan melihat nya seperti itu membuat kasim seo bergidik,wajah tenang tatapan yang dingin dan juga pedang yang berada di tangannya meski dia berada di paviliun putra mahkota.


"t-tuan....kau...di sini" ujar kasim seo seakan terbelit lidahnya sendiri,sedangkan changkyun hanya memandangnya tanpa ekspresi, kasim seo merasa terselamatkan ketika taehyung datang dari balik punggung changkyun,kasim seo menundukkan kepalanya.



"yang mulia putra mahkota sudah siap"


"apakah masih ada yang tertinggal"


"ne!?"

kasim seo memandangnya dengan penuh tanya,taehyung tersenyum kearah kasim seo,sepertinya dia menganggap candaannya sebagai hal yang serius.

"tidak,tidak ada apa apa,sebaiknya kita segera berangkat dan jangan biarkan yang mulia permaisuri menunggu terlalu lama" ujar taehyung yang kemudian berjalan keluar di ikuti oleh changkyun di belakangnya dan di susul oleh para kasim dan dayang yang berjalan di belakang mereka.

taehyung dan rombongannya meninggalkan paviliun dan menuju paviliun permaisuri young in untuk memenuhi agenda minum teh bersama,sudut bibir taehyung seakan tidak ingi turun sama sekali,dengan langkah ringan dia melangkahkan kakinya menuju paviliun ibunya yang memang sudah lama tidak di kunjunginya,taehyung membuat changkyun sedikit terkejut ketika tiba tiba dia meraih tangan changkyun dan mengenggamnya,taehyung kemudian sedikit menarik tangan changkyun agar mensejajarkan langkahnya dengan taehyung, sekilas taehyung melihat wajah changkyun yang seperti tidak nyaman dengan perlakuannya,dia kemudian melepaskan tangan changkyun dan berjalan beriringan dengan senyum yang mengembang di wajahnya.


"jika kau yang berjalan di sampingku seperti ini,rasanya sangat berbeda,tetaplah seperti ini,changkyun-ah"

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang