Lembar 090

506 85 39
                                    

    Kasim Seo kembali menapakkan kakinya di Paviliun Putra Mahkota setelah sebelumnya Jungkook yang menyuruhnya untuk mencari keberadaan Changkyun yang bahkan belum memberi tanda-tanda bahwa ia akan kembali, dan hal itu pula yang membuat Jungkook tidak bisa duduk dengan tenang dan hanya mondar-mandir sejak kepergian Kasim Seo pagi tadi.
    Teguran Kasim Cha yang menunjukkan kekhawatiran nya pun hanya mampu membuatnya berteriak mengusir Kasim Cha yang bukan nya pergi malah duduk terdiam meski terkadang mulutnya tidak bisa diam.

    Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, pada akhirnya yang di tunggu-tunggu datang. Jungkook segera menghampiri Kasim Seo di saat melihat Kasim Seo membuka pintu kamar nya, dan Kasim Cha yang tidak ingin tertinggal pun mengikuti di belakang nya.

    "Bagaimana? Apa kau menemukan nya?" Tanya Jungkook dengan tidak sabaran.

    "Hamba baru saja kembali dari Seongsucheong, dan benar perkataan hamba sebelumnya bahwa semalam Tuan Muda pergi ke sana."

    "Lalu di mana dia sekarang? Dia tidak datang bersama mu?" Ujar Jungkook yang kemudian celingukan menatap ke arah pintu yang sudah tertutup.

    "Tuan Muda tidak bisa kembali kemari."

    Pernyataan yang membuat tatapan terkejut dari Jungkook dan Kasim Cha mengarah padanya.

    "Apa maksud mu? Kenapa dia tidak bisa kembali ke sini?" Tuntut Jungkook, hanya mendengar pernyataan tersebut sudah membuat perasaan nya berkecamuk dan menimbulkan prasangka buruk yang tiba-tiba menguasai pikiran nya, mungkinkah Changkyun pergi meninggalkan nya?.

    "Dari apa yang hamba dengar, tadi malam Tuan Muda di temukan tak sadarkan diri di halaman Seongsucheong."

    Mata Jungkook membulat sempurna dan tampak lebih terkejut dari sebelumnya. "Di mana dia sekarang?"

    "Yang hamba dengar Guru Besar Dong Il membawa beliau ke Paviliun selatan Gwansanggam."

    Mendengar hal tersebut, tanpa membuang-buang waktu lebih lama lagi dia segera bergegas keluar dari Paviliun nya dengan langkah yang terburu-buru dan membuat Kasim Cha menyusulnya dengan tergopoh-gopoh.

    "Putra Mahkota.... Tunggu sebentar...."



Pangeran Tersembunyi Joseon



    Guru Dong Il keluar dari Paviliun selatan Gwansanggam, namun langkahnya terhenti tepat setelah ia menginjakkan kakinya di halaman ketika ia mendapati Guru Heojoon serta Guru Kiseung datang menghampirinya dan hanya selang beberapa waktu kemudian mereka saling berhadapan.

    "Bagaimana keadaan nya?" Ujar Guru Kiseung, menjadi orang pertama yang memulai pembicaraan.

    "Tabib Istana sudah memeriksanya, mereka bilang Pangeran hanya kelelahan."

    "Semua itu pasti karna ulah mu." Sahut Guru Heojoon dengan santai.

    "Apa maksud mu? Kenapa tiba-tiba menyalahkan ku?" Sahut Guru Dong Il tak terima.

    "Itu karna kau menceritakan semuanya padanya, mungkin saja batin nya masih sangat terguncang karna cerita mu itu."

    "Apa hubungan nya dengan hal ini?" Kesal Guru Dong Il.

    "Tentu saja ada, kau kira manusia hanya bisa sakit karna luka fisik? Apa kau orang bodoh, eoh...? Meski dia terlihat baik-baik saja dan tidak perduli dengan cerita mu itu, tapi bukan berarti dia tidak memikirkan nya."

    "Aish... Kau ini, benar-benar."

    Perhatian mereka kemudian teralihkan oleh suara pintu Paviliun yang di buka dari dalam, dan saat itu kedua alis Guru Heojoon dan Guru Kiseung terangkat ke atas ketika mendapati seorang Dayang muda yang keluar dari Paviliun. Dan Dayang tersebut tidak lain adalah Yeon, dia sekilas menundukkan kepalanya ke arah ketiga Guru Besar Gwansanggam tersebut sebelum akhirnya berjalan menyusuri teras Paviliun dengan membawa nampan dengan kedua tangan nya.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang