Music On!!!"Kenapa wajah Naeuri tidak mirip dengan Ahjussi?"
Suara ringan yang begitu lembut adalah suara pertama yang mampu di tangkap oleh pendengaran Taehyung ketika ia mendapatkan kembali sedikit kesadaran nya, perlahan dia membuka kelopak matanya dan hanya mampu membukanya separuh.
Namun, hanya dengan penglihatan yang seperti itu matanya berhasil menangkap sosok Gadis Muda yang begitu cantik tepat di atas nya, mata nya yang bulat dan rambut hitam yang tergerai menyusuri bahu nya. Taehyung tahu bahwa itu adalah orang asing namun sayang nya tubuhnya tak mengizinkan nya untuk bertanya, dan perlahan mata itu tertutup kembali ke sedia kala meski pendengaran nya masih bisa untuk sekedar menangkap suara kecil yang berada di dekat nya.
"N-naeuri."
Suara yang masih terdengar begitu lembut di telinga nya dan setelah nya dia merasakan jemari lembut yang menyentuh punggung tangan nya dengan suara yang menunjukkan sebuah kekhawatiran. Siapa? Itulah yang mampu di gumamkan hatinya dengan sedikit kesadaran yang ia miliki, apakah dia sedang berhalusinasi?, mungkinkah dia sudah mati?. Semua tiba tiba terasa kosong saat jemari lembut itu menjauh dari tangan nya seiring dengan suara langkah kaki yang kemudian lenyap setelah dengar suara dentuman seperti pintu yang tertutup.
Perasaan sepi yang kembali menghampiri nya, dia ingin membuka mata dan melihat apa yang kini berada di sekitar nya, apakah dia kembali ke Bukchon?, apakah Changkyun berhasil menemukan nya?, dia ingin tahu segalanya namun sayang nya tubuhnya memberontak akal sehat nya dan hanya membiarkan nya berbaring tak berdaya meski nyawa masih bertahan di raga nya yang lemah.
Hanya satu yang pasti ia ketahui, rasa sakit yang kini masih membelenggunya cukup membuatnya tahu bahwa dia masihlah hidup.
Penantian Panjang Gyeongbok-gung
Istana Gyeonbok.Jungkook terduduk di belakang meja kecil di dalam kamarnya dan terlihat begitu serius saat pandangan nya tertuju pada tulisan yang terdapat pada selembar kertas yang ia bentangkan tepat di hadapan nya, sebuah surat yang ia dapatkan dari balik baju Changkyun, sebuah surat yang tidak lain adalah surat yang di tinggalkan untuk Changkyun oleh Taehyung.
Tepat setelah ia selesai membaca kalimat terakhir, dia menjatuhkan kedua tangan nya di atas meja dan berhasil menarik perhatian dari kedua Kasim yang duduk tidak jauh dari tempat nya.
"Apa yang sebenarnya di pikirkan oleh nya?"
Sebuah monolog yang tak akan mampu di jawab oleh siapapun kecuali Taehyung, jungkook kemudian mengarahkan pandangan nya kepada Kasim Seo dan juga kasim Cha yang hingga detik ini masih setia di samping nya.
"Bagaimana dengan Changkyun?"
Kasim Seo menjawab dengan kepala yang sedikit tertunduk. "Orang orang dari balai pengobatan sudah mengobati luka beliau, Putra mahkota tidak perlu mengkhawatirkan nya."
"Bagaiamana dengan Ayah ku?"
Kedua Kasim tersebut sempat saling bertukar pandang, seakan saling menanyakan pendapat haruskah Jungkook mengetahui tentang hal itu.
"Apa yang sedang di lakukan oleh Ayah ku sekarang?"
"Baginda Raja telah mengirim Prajurit secara diam diam untuk menemukan keberadaan Pangeran, itulah yang bisa hamba sampaikan kepada Yang Mulia Putra Mahkota untuk saat ini."
Jungkook memalingkan wajah nya dan tampak seperti sedang mempertimbangkan sesuatu dan setelah beberapa waktu terdiam, Jungkook pun kembali mengarahkan pandangan nya kepada kedua Kasim tersebut.
"Kirim orang untuk mencari Hyeongnim, dan lakukan itu secara diam diam."
Kedua kasim tersebut serempak mengangkat wajah nya dan langsung melihat ke arah Jungkook dengan raut wajah yang sedikit terkejut.
"Putra Mahkota..."
"Jika kalian tidak bersedia mengirim siapapun, maka aku sendiri lah yang akan pergi untuk mencari Hyeongnim!"
Tandas Jungkook yang sempat membuat Kasim Cha menghentikan perkataan nya.
Dia kemudian beranjak dari duduk nya dan melangkahkan kakinya menuju pintu keluar. "Aku hanya akan pergi menemui Changkyun." Ujarnya sebelum Kedua Kasim tersebut menghalangi jalan nya.
Jungkook keluar dari kamarnya dan sontak membuat seluruh Dayang yang berjajar di sisi dinding menunduk dalam, dia kemudian segera bergegas menuju tempat Changkyun berada yang tidak lain berada di dalam ruangan tepat di samping kamarnya. Tanpa basa basi dia segera membuka pintu di hadapan nya dan masuk ke dalam.
Bisa di lihatnya Changkyun yang terbaring dalam posisi tengkurap dan itu berlangsung sejak semalam setelah Changkyun kembali padanya dan langsung tak sadarkan diri, setelah menutup pintu di belakanganya. Jungkook berjalan ke tengah ruangan dan bukannya Changkyun yang di tuju, dia justru berjalan menuju meja kecil dan menaruh surat dari Taehyung yang sudah terlipat dengan rapi ke sediakala di atas meja, dan setelah nya baru kemudian dia menghampiri Changkyun.
Jungkook terduduk di lantai tepat di samping Changkyun, dia menggerakkan tangan nya dan sedikit menyibakkan selimut yang menutupi punggung Changkyun. Jungkook sedikit mengernyitkan dahinya ketika ia melihat punggung Changkyun yang dililit oleh kain putih, di mana terdapat beberapa bercak darah yang timbul dari dalam kain tersebut.
Menunjukkan seberapa parah luka yang di derita oleh Changkyun terlebih, Jungkook melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana anak panah itu mengenai punggung Changkyun secara beruntun.
"Kau pasti banyak menderita, istirahatlah dengan baik dan sekarang biarkan aku yang mencari Hyeongnim."
Jungkook kembali menyelimuti punggung Changkyun yang kemudian di susul oleh helaan napas nya yang terdengar begitu berat.
"Entah menemukan nya atau tidak, aku akan menjanga Hyeong ini karna Hyeongnim yang meminta nya."
Suara hati yang mengiri setetes air mata yang berhasil keluar dari sudut matanya di saat helaan napas itu kembali terdengar seakan satu helaan saja tak cukup untuk menghilangkan beban di hatinya.
06.04.2019
THE DYNASTY : CHAPTER 1
[THE LITTLE PRINCE]
09.04.2019
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...