Lembar 166

703 97 79
                                    

Youngbin memasuki kawasan Bukcheon. Bersamaan dengan hal itu, Shin hendak meninggalkan Bukcheon. Sebuah keberuntungan bagi Shin, karena ia tak perlu repot-repot pergi ke istana untuk bisa menemui Youngbin.

Tandu yang membawanya berhenti, membuat Youngbin membuka tirai yang menutupi jendela dan langsung memandang Dayang Choi.

"Kenapa berhenti?"

Dayang Choi tak di beri kesempatan ketika pintu tandu di hadapan Youngbin terbuka dari luar. Wanita itu terkejut ketika menemukan Shin berdiri di depan tandunya.

"K-kau? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Keluarlah ... ada yang harus aku bicarakan pada Nyonya."

"Apa?"

Tak berniat memberikan penjelasan. Shin segera menarik tangan Youngbin dan membawanya menjauh dari rombongan. Berbelok ke kiri. Shin memojokkan Youngbin di tembok, memandang wanita itu dengan tatapan tajamnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

"Berikan apa yang dia inginkan."

Youngbin menatap heran. "Apa yang sedang kau bicarakan?"

"Lee Taehyung. Berikan apa yang dia inginkan."

Youngbin menatap tak percaya. "Anak itu ... benar-benar Lee Taehyung? Bukankah seharusnya dia sudah mati?"

"Kau tidak perlu mempermasalahkan hal itu. Lakukan saja apa yang kukatakan."

Sudut bibir Youngbin tersungging. "Bicara apa kau ini?"

Youngbin hendak pergi, namun Shin dengan cepat menahan kedua bahunya. "Dengarkan aku baik-baik. Jika kau ingin putramu selamat, kau harus memberikan apa yang di minta oleh anak itu."

Youngbin menepis tangan Shin dan berucap tanpa minat, "apa kau seorang Peramal? Ini bukanlah sesuatu yang bisa kau campuri. Berhenti bersikap seakan-akan kau mengerti segalanya."

Youngbin meninggalkan Shin yang tampak terguncang akan perkataannya barusan.

"Heo Youngbin," suara tenang yang menghentikan Youngbin di langkah ke tiganya.

"Hentikan ... kau sudah melebihi batasmu."

"Jika kau masih waras, kau tidak akan memanggilku dengan cara seperti itu. Urusi dirimu sendiri."

Youngbin benar-benar pergi. Kembali ke tandunya tanpa ada niatan untuk melihat Shin yang masih berdiri di tempat sebelumnya. Tampak penyesalan dalam sorot mata pendekar pedang itu sebelum ia yang beranjak pergi ke arah yang berbeda.

Taehyung keluar dari paviliun Putra Mahkota tanpa memberikan kesempatan bagi Jungkook untuk mengadu padanya, ketika ia yang tetap bersikeras menolak identitasnya sebagai Lee Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung keluar dari paviliun Putra Mahkota tanpa memberikan kesempatan bagi Jungkook untuk mengadu padanya, ketika ia yang tetap bersikeras menolak identitasnya sebagai Lee Taehyung.

Meninggalkan paviliun. Langkah Taehyung terhenti ketika di hadapkan padanya sosok pria tua yang memberikan tundukan kepala padanya.

Tak berani mengangkat kepalanya. Kasim Seo lantas berucap, "terimalah hormat hamba -"

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang