Lembar 067

611 105 28
                                    

Music On!!!

Meninggalkan Bukchon, Changkyun memutuskan untuk berhenti sejenak ketika merasa tak mampu lagi menahan rasa sakit di punggung nya karna telah berjalan terlalu jauh, dan sudah bisa di pastikan bahwa di balik pakaian hitam yang membalut tubuhnya, luka yang belum menutup dengan sempurna itu semakin melebar dan raut wajahnya yang datar berhasil menyembunyikan nya dengan sangat sempurna.

Dia menghembuskan napas nya yang terdengar sedikit memberat, dia kemudian merogoh surat dari balik bajunya yang di berikan oleh Taehyung sebelumnya, dia menatap intens ke arah sepucuk surat yang kini telah berada di hadapan nya yang tiba tiba mendorong rasa keingin tahuannya akan apa yang telah di tulis Taehyung untuk Jungkook.

Mengabaikan perintah dari Taehyung, Changkyun lebih memilih menuruti rasa keingin tahuannya.
Dia pun membuka amplop tersebut tanpa merusak nya sedikit pun, dia membuka lipatan kertas tersebut dan mulai membaca nya.
Namun setelah ia membaca surat tersebut tanpa memahami maksud dari perkataan Taehyung, matanya tiba tiba membulat sempurna, menunjukkan seberapa terkejut nya ia dengan kalimat terakhir dalam surat tersebut.

Tangan yang tiba tiba gemetar, menghindari cengkraman pada kertas tipis yang mungkin akan hancur jika dia memegang nya terlalu kuat, tanpa memperdulikan rasa sakit di punggunya yang bahkan telah menghilang ketika hati nya lebih tersakiti dari apapun itu. Changkyun beranjak dari duduk nya dan segera berlari sekuat tenaga kembali menuju Bukchon dan berharap bahwa dia tidak benar benar di tinggalkan oleh Taehyung.

Sedangkan di sisi lain, Taehyung telah sampai di perbatasan Bukchon, entah seberapa jauh kaki nya akan melangkah, yang ia tahu bahwa dia harus pergi sejauh mungkin sebelum langit gelap merengkuh Joseon dan menghentikan langkah nya, di saat kematian itu kembali menghampiri nya.
Dengan perasaan bersalah yang mendalam, Taehyung merasa berdosa karna harus meninggalkan Changkyun begitu saja, merasa menjadi orang yang paling tidak berguna yang justru menitipkan Changkyun kepada Jungkook yang tidak tahu apapun mengenai Changkyun, dan mungkin saja jika suatu hari nanti Jungkook mengetahui latar belakang Changkyun, yang dia tahu tidak lebih dari Changkyun yang hanya putra dari seorang pengkhianat yang mencoba untuk membunuh Baginda Raja di masala lalu.

Namun di sisi lain, dia tidak ingin kematian nya di ketahui oleh kedua Adik nya. Sungguh, jika memungkinkan Taehyung ingin tetap hidup dan menjaga semuanya meski dia bukanlah seorang Putra Mahkota lagi, dia ingin menjaga semua orang dalam rengkuhan nya.
Namun malam yang gelap berkehendak lain, dia hanya bisa menerima ketika kematian itu menyusup pada udara di malam hari tanpa seorang pun mengetahui nya. Dia lelah, namun dia lebih dari itu dia sangat ketakutan setiap kali melihat Changkyun berada di samping nya.

Dengan langkah yang pasti, dia keluar dari Bukchon. Menyusuri hutan belantara yang mungkin saja bisa merenggut nyawanya dengan lebih cepat, berjalan menjauh dan semakin jauh hingga Changkyun takkan menemukan nya di manapun itu. Hanya berjalan, sebelum Matahari meninggalkan Joseon.




Penantian Panjang Gyeongbok-gung



Changkyun membuka pintu gerbang dengan cukup keras dan segera berlari ke kamar tanpa memperdulikan bahwa kedatangan nya sempat mengejutkan seluruh orang yang berada di halaman, termasuk dengan Menteri Park.

Sama seperti ketika ia membuka pintu gerbang sebelumnya, dia membuka pintu kamar Taehyung dengan kasar,namun saat itu juga dia tidak mampu menahan satu lututnya dan membiarkan nya menyentuh lantai dengan satu tangan yang masih memegang surat dari Taehyung untuk berpegangan pada pintu.
Napas yang terputus putus menuntun nya untuk mengarahkan pandangannya ke dalam ruangan dan hanya mendapati ruang kosong di sana, namun matanya menangkap sesuatu di atas meja kecil dan dengan tak sabaran dia segera melangkahkan kaki nya masuk dan berhenti tepat di samping meja.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang