Lembar 181 [Enam Episode Terakhir]

364 78 3
                                    

    Tiga hari berlalu, para Menteri kembali mendesak Young In untuk segera menjatuhkan hukuman mati kepada Taehyung. Tiga hari itu pula Young In tak pernah mendapatkan ketenangan. Namun pada kenyataannya, tuntutan yang datang padanya di pagi hari tak benar-benar berakhir.

    Malam itu, untuk kali pertama Jungkook menampakkan diri di depan publik setelah mengurung diri di paviliun dan bahkan tidak menghadiri upacara pemakaman ayahnya sendiri. Kunjungan yang mendadak itu tentu saja mengejutkan Young In.

    Dengan didampingi oleh kasim Hong, Young In dan Jungkook duduk di lantai, saling berhadapan dan tanpa ada apapun yang membatasi tempat keduanya. Hanya ruang kosong yang bisa diputus kapanpun.

    Young In terlihat ragu, sempat bertukar pandang dengan kasim Hong sebelum memberikan teguran.

    "Putra Mahkota, apa yang membawamu datang kemari?"

    Wajah yang sebelumnya tampak berat lantas terangkat secara perlahan, membawa jawaban yang diinginkan oleh Young In. "Mohon ... izinkan aku naik takhta sekarang, Ibu Suri."

    Kasim Hong dan Young In tentu saja terkejut. Keduanya sempat saling bertemu pandang sebelum kembali memandang Jungkook.

    Young In kemudian berbicara, "kau tidak bisa melakukannya, Putra Mahkota."

    "Kenapa? Bukankah itu merupakan sebuah keharusan."

    "Tidak untuk saat ini, aku tidak mengizinkanmu."

    "Tolong berikan alasannya padaku."

    Young In tak mampu menjawab, dan pada akhirnya jawaban itu justru datang dari Jungkook sendiri.

    "Apa karena kakekku?"

    Kejutan kedua bagi Young In dan kasim Seo. Tentu saja itu adalah alasan utama.

    Jungkook kemudian beranjak, mendekati Young In dengan cara merangkak dan kemudian bersimpuh tepat di hadapan ibu dari Pangeran Taehyung itu.

    "Apa yang ingin kau lakukan?" tegur Young In dengan nada khawatir.

    "Berikan takhta ini padaku. Para pengkhianat, harus segera diadili."

    Netra Young In membulat, terkejut akan perkataan Jungkook.

    Dengan suara yang sedikit gemetar Young In berucap, "k-kau, tidak bisa memutuskannya. Sampai kau menikah, aku akan tetap menjadi walimu, Putra Mahkota."

    "Aku tidak membutuhkan wali, izinkan aku menggantikan ayahanda, Ibu Suri."

    Young In menggeleng pelan penuh penekanan. Bagaimana bisa dia menyerahkan takhta pada Jungkook yang jelas-jelas menyaksikan pembunuhan Baginda Raja, namun tak mengatakan apapun tentang apa yang terjadi hari itu.

    Young In menolak, namun pada akhirnya, di hari selanjutkan. Jungkook benar-benar naik takhta. Young In kalah dan memberikan takhta itu pada Jungkook.

    Hari itu, disaksikan oleh seluruh Menteri dan juga para tetua istana, Jungkook menduduki singgasana dengan baju kebesaran sang penguasa Joseon yang pada akhirnya benar-benar ia kenakan.

    Semua lantas memberikan penghormatan pada Raja baru mereka. Membawa kekhawatiran Young In yang saat itu duduk di samping kiri Jungkook, semakin besar. Sedangkan senyum kebahagiaan itu terlihat di wajah Youngbin yang duduk di samping kanan Jungkook.

    Setelah perayaan singkat atas kenaikan takhtanya, Jungkook lantas berdiri untuk mengambil tugas pertamanya. Suara lantangnya yang terdengar lebih tegas lantas mengalihkan perhatian seluruh orang yang hadir di sana.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang