Lembar 075

659 98 39
                                    

Malam menyambut, memeluk Taehyung dalam udara beku yang menyakiti kulit pucat nya. Perasaan asing yang membelenggunya, dia masih berdiam diri di tempat sebelumnya.

Tanpa bergerak ataupun bicara terkecuali dua kata yang ia ucapkan di depan Namgil saat matanya terbuka beberapa waktu yang lalu, hingga kini tubuhnya yang terbaring sendiri tanpa ada siapapun di samping nya.

Udara dingin yang menyakiti kulitnya membuatnya mengetahui bahwa malam kembali datang pada Joseon, membuatnya menunggu malam malam sebelumnya kembali datang pada nya.

"Kapan kau akan membiarkan ku pergi?"

Perkataan yang bahkan tak mampu ia ucapkan dengan lisan nya, membuat air mata nya terdorong keuar saat ia berkedip pelan.

Sedangkan di sisi lain,Hwagoon terduduk di kamarnya dengan raut wajah yang terlihat seperti tengah mempertimbangkan sesuatu. Entah kenapa perasaan nya menjadi sedikit gelisah, dia ingin tidur namun sayang nya matanya tak ingin terpejam lebih lama lagi, dia ingin pergi keluar namun ragu mengingat Namgil berada di sana.

Setelah beberapa saat terdiam, Hwagoon memutuskan untuk keluar kamar dan melangkahkan kakinya dengan ragu ke arah kamar Taehyung. Hwagoon sempat menghentikan langkahnya dan hendak berbalik ketika ia telah berdiri di depan pintu kamar Taehyung, merasa ragu jika Namgil mungkin saja masih berada di dalam.

Namun dia menguatkan tekad nya dan perlahan membuka pintu, melongokkan kepalanya terlebih dulu dan sedikit lega setelah hanya mendapati Taehyung yang berada di dalam kamar.

Dengan hati hati Hwagoon melangkahkan kakinya masuk, meski pada kenyataan nya dia melihat mata Taehyung yang masih terbuka, namun sepertinya Taehyung enggan untuk melihat siapa yang datang kali ini.
Hingga Hwagoon berdiri tepat di samping nya dan dia baru menggerakkan ekor matanya untuk menangkap siluet Gadis Muda yang ia ketahui bernama Park Hwagoon yang merupakan putri dari Ketua Kelompok Pedagang dan tidak lain adalah seorang Gadis yang pernah menjadi calon pendamping nya.

Taehyung baru mengetahui fakta itu sore tadi saat ia mendengar beberapa orang yang tengah memeriksa keadaan nya membicarakan keluarga yang telah menolong nya, dan jika ini takdir. Taehyung akan menyebutnya sebagai takdir yang baik karna membiarkan nya untuk melihat bagaiman wajah Gadis yang sempat akan menjadi calon Putri Mahkota dan mendampingi nya untuk naik tahta suatu harin nanti. Namun untuk Hwagoon, Taehyung menyebutnya takdir yang kejam karna mereka bertemu dalam keadaan nya yang sangat menyedihkan. Dia menyesal, memulai pertemuan dengan cara seperti ini.

Hwagoon kemudian duduk di samping Taehyung setelah sebelumnya sempat menundukkan kepalanya untuk memberi salam pada Taehyung yang hanya mampu melihat nya dalam diam hingga Hwagoon yang kini telah duduk di samping nya dengan kepala yang sedikit tertunduk, tampak tak berani untuk melihat wajah Taehyung.

"Adakah yang Naeuri perlukan? Jika ada katakan lah padaku." Perkataan yang terdengar begitu gugup mengalun lembut pada pendengaran Taehyung.

"Angkat wajah mu!"

Mata Hwagoon sempat melebar ketika mendengar suara yang begitu lemah itu untuk yang pertama kali nya, perlahan dia memberanikan diri untuk mengangakat wajah nya dan mempertemukan pandangan nya dengan tatapan sendu milik Taehyung.

"Siapa nama mu?"

Lagi, suara yang bahkan hampir tak terdengar jika saja keadaan di sana tidak sepi. Dan karna pertanyaan itu pula Hwagoon kembali bersuara dengan ragu ragu untuk menjawab pertanyaan Taehyung sebelumnya.

"Park Hwagoon imnida."

Tepat setelah ia menyebutkan namanya, Hwagoon pikir penglihatan nya yang bermasalah karna sempat melihat bahwa sudut bibir Taehyung sedikit terangkat seiring dengan matanya yang terpejam sekilas. benarkah dia tersenyum? Jika benar, kenapa taehyung tiba tiba tersenyum?

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang