Lembar 089

712 88 112
                                    

Menerobos jalanan gelap Istana Gyeongbok. Berjalan seorang diri dengan kebingungan yang membelenggu pikiran nya, Changkyun berjalan meninggalkan Gwansanggam dengan pemikiran yang sama sekali tidak bisa ia pahami. Putri, Ungeom, Pangeran. Itukah alasan kenapa beberapa orang terlihat begitu segan kepada nya, bahkan dia yang tak lebih dari putra seorang pengkhianat justru bisa di terima di sisi Putra Mahkota dan mendapatkan panggilan sebagai 'Tuan Muda'.

Meski kepala nya tak bisa berhenti untuk berpikir, namun jawaban itu tak pernah datang padanya dan justru sebuah pertanyaan yang mengundang tanda tanya lain yang terus berdatangan dalam pikiran nya.
Kematian ibunya, pengkhianatan ayah nya dan juga kepergian kakak laki-lakinya. Kenapa justru semua terungkap setelah Taehyung pergi dari nya? Dan bisakah orang yang pergi kembali lagi suatu saat nanti?.

Langkah tenang yang terus menembus kegelapan bukannya membawa nya ke tempat Jungkook, melainkan kembali ke Seongsucheong. Tempat sakral yang sudah menyegel hati si Rubah kecil, langkahnya kemudian terhenti tepat di tengah halaman danseperti hari-hari sebelumnya. Tatapan mata yang selalu terarah pada pintu yang tertutup rapat.

Cahaya bulan yang menyinari halaman Seongsucheong membuat bayangan nya tercetak dengan jelas di bawah kakinya, angin malam yang berhembus dan mengusik hatinya yang di penuhi akan keraguan. Sebuah kebijaksanaan yang bahkan ia sendiri ragu apakah dia masih memiliki hal tersebut.

Angin yang terus berputar-putar di sekitarnya membuat tatapan dingin itu perlahan menutup, merasakan dinginnya angin malam yang menyentuh wajah nya. Namun hanya sebentar dan mata itu kembali terbuka dengan padangan yang tertuju ke arah pintu ketika pintu yang sudah tertutup selama bertahun-tahun lamanya itu pada akhirnya terbuka dari dalam.

Mata Changkyun sedikit memicing ketika hanya sebuah siluet hitam yang ia lihat karna tempat yang begitu gelap, namun perlahan siluet tersebut menampakkan diri dan membuat Changkyun bisa sepenuhnya melihat sosok wanita muda yang kini menuruni tangga di bawah sinar bulan yang membantu penglihatan nya dan sosok yang tidak lain adalah Yeon tersebut segera menghentikan langkahnya tepat di bawah tangga ketika ia mengangkat wajahnya dan menemukan Changkyun berada beberapa langkah di hadapan nya.

Angin yang bergemuruh di antara keduanya, perlahan mulai mengusik hati sang Rubah ketika Yeon yang perlahan melangkahkan kakinya ke arah nya di saat dia sendiri tak mampu untuk beranjak dari tempatnya.
Setiap langkah yang mendekat dan membuat Changkyun semakin jelas melihat wajah Gadis Muda yang berjalan perlahan tanpa memalingkan pandangan nya dari dirinya hingga langkah Gadis tersebut berhenti tepat beberapa langkah di hadapan nya.

Perasaan yang sangat familiar ketika dia melihat sepasang mata di hadapan nya, membiarkan semua berakhir dengan mulut yang terkatup rapat. Perlahan Changkyun memutar tubuhnya membelakangi Yeon dan mulai melangkah pergi, namun baru dua langkah dan dia terhenti ketika tubuhnya tersentak dengan mata yang sedikit melebar saat dia merasa ada sesuatu yang tiba-tiba menusuk dadanya.

Tubuhnya tiba-tiba limbung, namun dia menggunakan pedang yang berada di tangan kirinya untuk menahan tubuhnya dan hanya membiarkan satu lututnya yang menyentuh lantai halaman Seongsucheong. Yeon yang menyaksikan hal itu pun segera menghampiri Changkyun.

"Naeuri."

Suara kekhawatiran yang mengalun lembut di telinganya yang justru membuat tangan kanan nya terangkat untuk mencengkram dadanya dengan wajah yang menahan rasa sakit yang semakin menjadi di bagian dadanya yang membuat napasnya memberat seketika.

Yeon pun menjatuhkan tubuhnya, duduk bersimpuh tepat di hadapan Changkyun dan memberanikan diri untuk menyentuh bahu Changkyun yang perlahan mulai melepaskan pedang nya dan meringkuk di lantai dengan suara rintihan yang mulai terdengar lirih dari mulut nya. Membuat wajah Gadis tersebut semakin panik.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang