Lembar 012

1.3K 139 0
                                    

Kediaman Menteri Perdagangan
Heo JunHoo.

Pintu ruangan terbuka, Selir Youngbin melangkahkan kakinya masuk dan pintu kembali tertutup ketika ia melangkah tepat satu langkah.

Heo JunHoo mengangkat kepalanya dan melihat kearah Youngbin yang berjalan kearahnya. Junhoo kemudian menaruh cangkir yang berada di tangannya ke atas meja kecil yang berada di hadapannya dan dia jadikan sebagai tumpuan tangannya. Youngbin kemudian duduk berhadapan dengan ayahnya dengan raut wajah gelisah, Junhoo yang menyadarinya menaikkan sebelah alisnya dan membenahi posisi duduknya.

"Apa yang membuatmu begitu kesal di pagi hari seperti ini?" tanya Junhoo dengan nada bicara santainya.

"Pernikahan kerajaan, Baginda Raja mengumumkan rencana pernikahan untuk Putra Mahkota," jawab Youngbin dengan nada bicara seperti orang yang tengah kesal. Mendengar hal itu, 5junhoo menarik sudut bibirnya.

"Menarik."

Youngbin menatap tajam ke arah ayahnya seakan menuntut penjelasan akan perkataannya barusan.

"Baginda Raja Lee Jeon sudah mulai bergerak, haruskah kita menjalankan rencana awal seperti sebelumnya?"

Youngbin membulatkan matanya dan terlihat sangat antusias. "Maksud Abeoji?"

bukannya menjawab, Junhoo malah tertawa. "Tidak ada yang perlu di khawatirkan, pernikahan keluarga kerajaan memang harus segera di laksanakan. Dengan begitu garis keturunan pewaris takhta kerajaan akan berlangsung dengan baik, bukankah begitu?"

"Apa maksud Abeoji?" ujar Youngbin seakan menerawang apa yang tengah di pikirkan Junhoo saat ini, dan setelah dia menemukan jawabannya dia menarik sudut bibirnya dan tampak tak percaya.

"Kembalilah ke tempatmu! Abeoji akan mengurus semuanya. Aku akan berangkat besok," ujar Junhoo yang terdengar serius di kalimat terakhirnya.

"Kita lihat, pernikahan siapa yang akan di restui oleh Dewa. Putranya atau cucuku, hehehhh... hahaahahha....."

🌾어린 왕 🌿

setelah beberapa hari terlampaui,pintu paviliun putra mahkota terbuka dan terlihatlah siluet berwarna biru gelap yang melangkah keluar,taehyung tersenyum cerah seakan ingin mengucapkan selamat tinggal pada punggunya yang sakit selama beberapa hari terakhir dan sekarang dia kembali bebas,dia menuruni tangga paviliunnya dengan langkah yang ringan namun tetap berwibawa seperti sebelumnya di ikuti oleh kasim seo yang berjalan di belakangnya.

"hari ini,aku akan mengunjungi yang mulia raja"

"baik putra mahkota" jawab kasim seo sembari menunduk dalam.

taehyung kemudian melangkahkan kakinya terlebih dulu di ikuti oleh para dayang dan kasim yang berjalan di belakangnya, setelah beberapa hari menghilang warna biru gelap itu kembali lagi di pemukiman istana gyeongbok dan membuat semua mata yang melihatnya berhenti sejenak seakan ingin melepas kerinduan pada siluet biru gelap yang berjalan dengan senyum yang menenangkan.

"dimana changkyun sekarang" gumam taehyung seakan tengah berbicara pada dirinya sendiri.


🌾어린 왕 🌿

lee jeon menginjakkan kakinya di taman yang berada tidak jauh dari paviliunnya dia melihat siluet seseorang yang tengah berdiri di gazebo tidak jauh dari tempatnya.

"kalian tetap di sini" ujarnya dan meninggalkan rombongan nya yang menunduk dalam mengantarkan kepergiannya.

lee jeon melangkah kan kakinya mendekat ke arah arah gazebo dan menaiki tangga batu yang tidak terlalu tinggi,"apa aku membuatmu menunggu"ujarnya dan membuat seseorang yang berdiri memunggunginya berbalik dan melihatnya.

ketua park membenarkan posisi berdirinya dan membungkuk dalam memberi salam pada lee jeon meski seharusnya dia harus bersujud tiga kali.

"hamba ketua kelompok pedagang memberi hormat kepada yang mulia raja, semoga yang mulia selalu di berikan kesehatan" ketua park menegakkan tubuhnya kembali dan melihat senyum lee jeon yang masih sama sejak terakhir kali mereka bertemu.

"duduklah" ujar lee jeon dan keduanya pun duduk berhadapan di lantai kayu gazebo.

"sudah lama sekali sejak terakhir kali aku melihat hyeongnim bagaimana kabar hyeongnim"

"yang mulia tidak seharusnya memanggil hamba seperti itu,cukup dengan nama hamba itu sudah menjadi sebuah anugrah bagi hamba" ujar ketua park merendah,meski mereka berteman sejak lee jeon belum menduduki tahta tapi tetap saja akan sedikit canggung jika mendengar seorang raja memanggilnya dengan sebutan hyeongnim.

"tidak perlu merasa tidak enak,ini adalah pertemuan pribadi,sejujurnya aku harus meminta maaf karna harus membuatmu kembali lebih cepat" lee jeon sedikit memalingkan wajahnya karna merasa tidak enak.


"yang mulia tidak perlu merasa bersalah,justru hamba yang merasa terhormat karna yang mulia mau menemui orang rendahan seperti hamba"

untuk beberapa waktu setelahnya mereka berbincang bincang ringan dan membicarakaan tujuan awal mereka atas pertemuan ini yang tidak lain adalah meminta hwagoon untuk menjadi pendamping putra mahkota tapi perhatian ketua park teralihkan ketika ia melihat changkyun yang berjalan tidak jauh dari tempat mereka.

"yang mulia,bolehkah hamba bertanya"

"apa yang ingin hyeongnim tanyakan,katakan saja"

"anak itu...."

lee jeon mengikuti arah pandang ketua park dan menemukan changkyun yang memang sudah mendapat lisensi untuk berkeliling istana gyeongbok termasuk paviliun raja.

"mungkinkah" ujar ketua park seperti masih mempertimbangkan sesuatu.

"hyeongnim benar,dia memang anak itu,kim changkyun dia sudah tumbuh dewasa sekarang dan semakin dewasa anak itu semakin mirip dengannya"

ketua park melihat penyesalan dalam mata lee jeon saat mengatakan hal tersebut,"hamba bertemu dengan yang satunya lagi di luar hanyang"

"benarkah" lee jeon menatap antusias ke arah ketua park,"di mana dia,bagaimana keadaannya"

"dia memiliki dua kepribadian yang berbeda dan membagikannya dengan rata,hamba bertemu dengan sifat ramah dan ketulusan hatinya saat berbicara kepada orang lain tapi setelah melihat anak itu" ketua park melihat kembali ke arah changkyun yang berdiri di atas jembatan dan melihat ke arah aliran sungai di bawahnya dengan raut wajah datarnya yang masih bisa di lihat dengan jelas oleh ketua park.

"dia begitu dingin"

"dia menyembunyikan sesuatu di balik wajah tenangnya,dia hanya mau bicara jika bersama putra mahkota" ujar lee jeon seakan membaca raut wajah changkyun,perhatian keduanya teralihkan ketika melihat taehyung dan rombongannya menghampiri changkyun dan taehyung yang tampak tersenyum lebar ketika berbicara pada changkyun.

"mungkinkah itu" pandangan ketua park beralih pada siluet biru gelap yang terlihat paling bersinar di antara yang lainnya.

"dia adalah putraku,jika hyeongnim menerima lamaranku dia akan menjadi menantu laki laki hyeongnim"

ketua park tersenyum ringan dan melihat bagaimana keakraban changkyun dan taehyung,changkyun menundukkan kepalanya sekilas dan meninggalkan taehyung dan taehyung yang tidak sengaja melihat kearah mereka, membungkukkan badannya sekilas untuk memberi salam,ketua park menatapanya dengan kagum,meski tidak mendengar tutur katanya saat berbicara,hanya melihat bagaimana cara ia tersenyum dan berbicara pada changkyun cukup membuatnya yakin bahwa penerus tahta kerajaan benar benar akan menjadi raja yang sempurna.

"putra mahkota benar benar terlihat berbeda" gumamnya yang tidak bisa melontarkan sepatah kata pun untuk memuji taehyung.

"dia akan menjadi raja yang berbeda dengan ku"

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang