Lembar 078

712 103 61
                                    

Berjalan menjauh, mengikuti angin musim semi yang bergulir di sela langkah kaki nya. Mengantarkan si Rubah untuk menginjakkan kakinya kembali di Bukchon, tempat yang masih menyisakan sedikit kenangan manis sekaligus menyakitkan dalam waktu bersamaan dari sang Tuan.

Tanpa di ketahui oleh siapapun, Changkyun memasuki halaman belakang kediaman Menteri Park. Langkahnya terarah pada kandang ayam milik Menteri Park, dia menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kandang ayam tersebut dan mengarahkan pandangan nya ke dalam kandang.

Dan saat itu pula pikiran nya kembail memutar ingatan tentang sang Tuan seakan ia benar benar melihat nya dengan nyata bahwa sang Tuan tengah bermain di dalam sana, dia juga melihat bahwa sang Tuan beberaep kali sempat tersenyum ke arah nya dan melambaikan tangan pada nya.

"Changkyun-a... Kemarilah!."

Sebuah suara yang selalu ia rindukan hampir membuatnya menarik sudut bibirnya, namun ketika ia menyadari bahwa sosok yang baru saja ia lihat hanyalah sebatas halusinasinya semata. Wajah itu kembali menjadi datar dan bahkan lebih dingin di bandingkan dengan dua tahun yang lalu.

Changkyun kemudian masuk ke dalam kandang dan membuat sedikit kebisingan di saat ayam ayam tersebut merasa was was akan kedatangan nya, mungkin karna pedang yang berada di tangan nya atau karna aura dingin yang keluar di sekitar nya.

Changkyun berjongkok dan memperhatikan tanah yang berada di hadapan nya, tanah di mana pernah menjadi pijakan Taehyung, tanah yang membuat kenangan manis itu kembali pada nya dan mencoba untuk menghangatkan hatinya. Namun sekecil apapun kehagantan itu mencoba untuk merengkuh nya, hasilnya akan tetap sama saja karna hanya akan ada luka yang tersisa untuk si Rubah kecil yang telah kehilangan Tuan nya.

Meski pada kenyataan nya dia telah mendapatkan Tuan yang baru, tapi mengertilah bahwa Changkyun hanya mampu mempercayai Taehyung dan menganggap semua hal tentang Taehyung adalah hidup nya.

Perhatian Changkyun teralihkan oleh beberapa ayam yang mulai mondar mandir di hadapan nya tanpa mengeluarkan suara yang seakan akan menghakiminya sebagai orang jahat, dia mengarahkan pandangan nya kepada ayam ayam tersebut.

"Apa yang harus aku lakukan?."

Sebuah gumaman yang menjadi awal dari perbincangan nya dengan para ayam yang bahkan tak mampu untuk menjawab pertanyaan dan hanya membuatnya seperti tengah bermonolog.

"Apa aku pergi terlalu jauh? Kenapa sampai sekarang aku tidak bisa menemukan nya? Apa kalian tahu di mana dia?."

Mulut nya kemudian terkatup rapat, merasa seperti orang gila karna berbicara dengan ayam. Bahkan dia sendiri pun tidak terlalu suka untuk terlibat pembicaraan dengan siapapun, bahkan dengan Jungkook sekalipun. Jika di izinkan, dia ingin mengatup rapatkan mulut nya dan membukanya kembali hanya jika Taehyung kembali padanya.

Changkyun beranjak dan meninggalkan tempat tersebut, dari halaman belakang dia menuju haalaman depan dan sempat membuat para pekerja di Kediaman Menteri Park terkejut akan kehadiran nya. Namun sebanyak apapun orang orang yang terkejut karna nya, tak ada satupun dari mereka yang berani untuk menyapa Changkyun.

Langkah tegasnya mengarah lurus ke sudut halaman dan menemukan sebuah kandang kecil yang berada di sana, seakan tak ingin membuang buang waktu lagi. Changkyun membuka penutup kandang tersebut dan mengambil seekor kelinci kecil yang bahkan seperti tak mau tumbuh setelah dua tahun berlalu, bahkan satu tangan Changkyun pun tak kesulitan untuk memegang nya.

Dia kemudian menutup pintu kandang dan berbalik, namun pergerakan nya terhenti ketika ia si pencuri yang tengah di hadapkan oleh sang pemilik Rumah yang bukan nya menegurnya justru mengulas senyum hangat nya.

"Kau datang kemari?."

Pertanyaan halus dari Menteri Park bahkan tak mampu membuat garis wajah Changkyun mengalami perubahan.

"Hamba ingin membawa ini."

Pernyataan datar yang di tujukan pada kelinci hitam di tangan nya dan karna hal itu pula, Menteri Park mengulas senyum nya kembali.

"Sebelum pergi, mampirlah sebentar."

"Hamba pergi sekarang."

Sebuah jawaban yang sekaligus menjadi sebuah penolakan akan tawaran Menteri Park, Changkyun sekilas menundukkan kepalanya sebelum pergi meninggalkan halaman Kediaman Menteri Park yang menatap prihatin ke arah nya.

Langkah sang Rubah yang kembali menyusuri jalanan dengan teman kecil yang berada dalam dekapannya, sebuah langkah yang menuntunnya kembali ke tempat di mana dia harus menunggu.

Pangeran Tersembunyi Joseon


~Penantian panjang Gyeongbok-gung.

Angin malam yang berhembus pelan dan menusuk kulit yang terbalut oleh kain putih yang memerah dalam dekapan seorang pria paruh baya yang kembali jatuh kedalam kegelapan hatinya.

"Akan ku habisi kalian semua. Lee Jungkook!."

Sebuah sumpah yang terucap dalam senyap udara yang bercampur dengan bau anyir, tangan yang di penuhi oleh bekas darah yang semula tergeletak lemah di lantai yang mulai membeku oleh udara dingin. Perlahan terangkat, menyentuh punggung pria paruh baya yang mendekapnya tersebut dengan setuhan lemah dan mampu membuat pria paruh baya itu tersentak ketika menyadari pergerakan nya.

Lee Taehyung, merengkuh punggung hangat yang merengkuhnya setelah detak jantung itu kembali memenuhi telinganya dan membuat Namgil membulatkan mata nya. Perlahan dia melonggarkan dekapan nya dan melihat mata Taehyung yang sedikit terbuka, membuat keterkejutan itu di penuhi oleh rasa syukur.

"Taehyung-a..."

Namgil kembali mendekap Taehyung dengan senyum lebarnya yang tampak begitu tak percaya, dan pergerkan tangan Taehyung pada punggung nya membuatnya kembali menjauhkan Taehyung dan mempertemukan pandangan mereka kembali.

"Siapa?."

Satu kata dengan suara yang begitu lemah dan sedikit serak, tanpa sengaja membawa senyum kebahagian dan membuat air mata Namgil jatuh dan menimpa wajah nya yang di penuhi oleh bercak darah tersebut.

"Panggil aku Abeoji, dan mulai sekarang. kau akan hidup sebagai Kim Taehyung."

"Abeoji? Kim Taehyung?."

Sebuah pertanyaan yang hanya mampu ia katakan dalam hatinya, di saat ia hanya mampu melihat sosok pria paruh baya yang kini menangis namun juga tertawa di hadapan nya dalam waktu yang bersamaan. Kenapa dan siapa? Dua tanda tanya yang mengisi sedikit kesadaran nya.





"Kim Taehyung?."


Selesai di tulis : 20.04,2019
Di publikasikan : 20.04.2019

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang