Musim dingin yang pergi, sinar matahari pagi yang kembali menghangat. Mengembalikan Changkyun pada Jungkook yang tak bisa lagi melepasnya lebih lama karna ketakutan akan Changkyun yang akan meninggalkannya jika dia terlalu lama membiarkan sang Rubah itu pergi terlalu lama.
Jungkook menuruni anak tangga yang menghubungkan pintu Paviliun dengan halaman dan tepat setelah ia menjangkau ujung tangga, dia menghentikan langkah nya tepat di hadapan Changkyun yang telah menunggu nya.
Seulas senyum yang melukis wajah Jungkook dengan sempurna ketika ia mendapati wajah Changkyun di pagi itu, entah seberapa lama Changkyun pergi sebelumnya. Yang jelas kehadiran Changkyun di sana membuat hatinya sedikit tenang, karna dia percaya akan janji Taehyung yang di tuliskan pada surat yang ia berikan kepada Changkyun bahwa dia akan menemui Changkyun suatu hari nanti. Dan itu berarti jika Changkyun tetap berada di sisinya, suatu hari nanti dia pasti akan kembali bertemu dengan Taehyung.
Namun sayang nya meski seribu kali pun Jungkook tersenyum pada Changkyun, tampaknya hatinya menolak untuk menerima Jungkook. Ketika bahkan ia tak di izinkan untuk meninggalkan atau pun membenci Jungkook yang telah menggantikan tempat Tuan nya.
"Berjalan lah di samping ku!."
Jungkook kemudian kembali melangkahkan kakinya dengan Changkyun yang kemudian mensejajarkan langkahnya di samping Jungkook tanpa satu patah kata pun yang terucap dari mulut yang terkatup rapat tersebut.
Keduanya berjalan beriringan meninggalkan Paviliun Putra Mahkota bersama dua kasim dan para rombongan yang berjalan di belakang mereka, menikmati udara segar di pagi hari dengan sedikit embun yang masih membasahi rerumputan. Udara musim semi yang begitu menenangkan saat pagi hari seharusnya cukup untuk sekedar memperbaiki hati yang terluka.
Setelah berjalan cukup jauh meninggalkan Paviliun nya, langkah mereka terhenti ketika bertemu dengan rombongan Selir Youngbin yang berjalan berlawanan arah dengan mereka.
Jungkook sejenak menundukkan kepalanya dengan pembawaan yang lebih dewasa di bandingkan dengan saat dia yang masih menyandang status sebagai seorang pangeran, tampaknya status Putra Mahkota yang di sandang nya kini telah membuat nya bisa bersikap jauh lebih dewasa dengan begitu cepat.
"Senang bisa bertemu dengan Eommoni di sini."
Tampak senyum lebar yang terlihat begitu bahagia di wajah Youngbin ketika melihat putra nya tersebut.
"Kau akan pergi?."
"Ne, aku akan pergi mengunjungi Mama untuk minum teh bersama."
"Begitukah?."
Pertanyaan yang ia ucapkan dengan sebelah alis yang terangkat, merasa sedikit terganggu akan cara Jungkook memanggil Young In.
"Ne, lain kali aku juga ingin melakukan nya dengan Eommoni."
Ujar Jungkook yang tak bisa berhenti mengulas senyumnya ketika berhadapan dengan sang ibu, dan hal itu pula yang membuat Youngbin tertawa ringan di sela pembicaraan mereka dengan sesekali menutupi mulutnya menggunakan tangan nya.
Dan di saat keduanya saling berbincang bincang, tanpa di ketahui oleh siapapun justru pandangan Changkyun bertemu dengan tatapan Dayang muda yang berdiri sedikit di belakang Youngbin dan Dayang muda tersebut tidak lain adalah Yeon.
Changkyun tidak mengerti dengan apa yang tengah di pikirkan oleh Yeon, karna di saat para Dayang lainnya menundukkan kepala mereka dia justru masih berdiri dengan tegap dan menatap ke arah nya.
Dan entah mengapa pula tatapan itu terasa tidak asing di mata Changkyun dan jujur dia merasa sedikit terganggu, mungkinkah mereka pernah bertemu sebelumnya? Changkyun masih ingat bahwa Yeon adalah Dayang yang ia temui di Seonsuchong sebelumnya, namun lebih dari itu. Sudut hatinya menuntut sesuatu yang lebih, kenapa tatapan sendu itu terasa sangat akrab dengan nya? Dan lagi pula kenapa Yeon terus melihat ke arah nya?.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...