Lembar 094

466 73 0
                                    

    Matahari yang tengah bersiap untuk kembali meninggalkan Joseon, cahaya kuning yang berpedar di langit senja, suara deburan ombak yang terus menghantam karang, burung-burung putih yang menari-nari di atas gulungan ombak.
    Setelah perjalanan yang cukup panjang, di sinilah kedua orang berpedang tersebut menapakkan kaki mereka dan menghentikaan perjalanan panjang mereka untuk menyaksikan matahari yang sebentar lagi akan tenggelam di lautan.

    Taehyung dan Namgil, keduanya mengakhiri perjalanan mereka dengan duduk saling berhadapan di atas karang di tepi laut. Angin laut di sore hari yang berhembus cukup kencang mulai mengusik ketenangan keduanya, di saat pandangan keduanya sama-sama tertuju pada gulungan ombak yang terus menerus datang ke arah mereka dan terpecahkan oleh karang sebelum bisa sampai di tempat keduanya.
  
    Setelah terdiam cukup lama, Taehyung pun pada akhirnya mengarahkan pandangan nya pada Namgil dan untuk pertama kalinya, dia melihat wajah ayah angkatnya yang terlihat begitu damai dan hal itu yang membuat senyum tipis tercipta di kedua sudut bibirnya yang kemudian menghilang setelah ia mulai membuka mulut nya untuk melontarkan sebuah pertanyaan.

    "Apa ini tujuan terakhir kita?"

    Suara berat yang terdengar begitu lembut berbaur bersama gaduhnya suara angin yang kemudian tersampaikan pada Namgil dan membuatnya mempertemukan pandangan nya dengan tatapan sang anak angkat yang masih sama seperti pertama kali mereka bertemu.

    "Benar, kau tidak suka?"

    Taehyung menggeleng. "Bukan begitu, hanya saja. Aku ingin tahu alasan Abeoji mengajak ku kemari."

    "Kalau begitu jawab pertanyaan ku terlebih dulu."

    Sebuah negosiasi yang kemudian membuat Taehyung menarik kedua sudut bibirnya, entah kenapa pembicaraan kali ini terasa begitu berbeda. Perubahan sikap ayah angkatnya saat berbicara berubah drastis di mana setiap perkataan yang keluar dari mulutnya, terucap dengan pembawaan yang begitu tenang.

    "Jika aku memiliki jawaban nya, aku pasti akan memberikan nya."

    Namgil sempat terdiam sejenak sebelum akhirnya kembali membuka mulutnya.

   "Kenapa, kau mengumpulkan bunga-bunga liar itu?"

    Taehyung menjatuhkan pandangan nya pada seikat kecil bunga liar yang ia ambil dalam perjalanan ke sana, salah satu sudut bibirnya terangkat dan menatap miris pada seikat bunga tersebut.
    Seikat bunga liar yang mengingatkan nya kepada dua adiknya yang telah ia tinggalkan, kedua adik yang pernah memberikan nya seikat bunga. Dia masih mengingatnya, saat Jungkook berjalan sembari membungkuk di pinggir danau untuk memetik bunga liar yang begitu kecil. Dia juga mengingat bagaimana Changkyun memberikan seikat bunga dan kemudian duduk di samping nya, dia mengingat semuanya dan kembali merindukan mereka.

    Namun semua berakhir begitu saja ketika ia yang tak bisa pergi untuk menyusuri jalan menuju rumah lamanya karna Kim Namgil, pria asing dengan segala kemisteriusan nya lah yang kini menjadi rumah bagi seorang Kim Taehyung di saat Lee Taehyung telah terbunuh dua tahun yang lalu. Seikat bunga liar yang membawa kenangan itu kembali, dan seikat bunga liar yang kembali membawa pergi harapan itu.

    "Aku tidak memiliki alasan untuk itu, aku hanya ingin mengambilnya."

    Tatapan sayu dengan senyum yang terlihat menyimpan kesedihan, Namgil melihatnya dengan jelas kali itu meski tempat mereka perlahan semakin gelap. Dia kemudian mengalihkan pandangan nya ke arah matahari yang telah menyentuh lautan, berpikir bahwa mungkin saja ingatan akan kehidupan yang di jalani Taehyung sebelumnya telah hilang dari kepalanya namun tidak dengan hatinya yang merasakan semuanya dan membuat anak itu yang terkadang terlihat begitu sedih.
     Setidaknya itulah yang di pikirkan oleh Namgil ketika mereka saling menipu satu sama lain dan mempercayai apa yang telah mereka ucapkan satu sama lain.

    Meninggalkan seikat bunga di tangan nya, Taehyung kembali mengangkat wajah nya dan melihat ke arah Namgil.

    "Sekarang berikan alasan nya padaku."

    Sebuah teguran yang membawa kembali pandangan keduanya yang saling bertemu. "Katakan alasan kenapa Abeoji membawa ku kemari?"

    "Aku hanya ingin melihat matahari terbenam, itu saja dan tidak ada alasan khusus lain nya."

    Jawaban yang cukup singkat yang juga menegaskan bahwa dia tidak menerima pertanyaan apapun setelah ini, dia pun kembali mengarahkan pandangan nya ke arah matahari dan begitu pun sebaliknya Taehyung yang mengikuti arah pandang ayah angkatnya tersebut.

    Dalam diam, dengan hembusan napas yang bercampur dengan angin laut yang berhembus kencang. Keduanya menyaksikan bagaimana matahari itu perlahan tenggelam ke dasar lautan dan membuat tempat mereka menjadi gelap, namun sebelum itu terjadi. Taehyung menjatuhkan pandangan nya pada seikat bunga liar di tangan nya, mengulas senyum tipisnya sebelum akhirnya membiarkan seikat bunga itu pergi bersama gulungan ombak yang kembali ke lautan. Dia melepaskan semuanya.

    "Aku akan pergi untuk beberapa hari, baik-baiklah di rumah."

    Perkataan yang kembali terucap dengan pembawaan yang begitu tenang, membuat Taehyung menoleh ke arah Namgil di saat Namgil sendiri tampak tak ingin meninggalkan matahari yang akan tenggelam sepenuhnya.

    "Apakah begitu lama sehingga Abeoji mengatakan nya pada ku?"

    "Mungkin saja. Jangan banyak bertanya dan jangan terlalu sering keluar rumah ketika aku pergi."

    Taehyung tak menjawab namun bukan berarti dia menolak perintah ayah angkatnya. Dia hanya tak ingin menjawab di saat pandangan nya sendiri terfokus pada wajah Namgil, wajah yang terlihat begitu familiar dalam ingatan nya. Wajah asing yang justru mengingatkan nya pada Changkyun.

    "Bolehkan aku bertanya?"

    "Tanyakan saja, mumpung aku masih berbaik hati."

    "Pernahkan kita bertemu sebelumnya?"

    "Mungkin pernah, mungkin juga tidak. Menurut mu bagaimana?"

    "Aku pikir Abeoji mirip dengan seseorang."

    Namgil segera mengembalikan pandangan nya pada Taehyung. "Kau mengingat sesuatu?"

    Taehyung sedikit tersentak, beruntung tempat mereka sudah gelap jadi Namgil tidak akan menyadarinya. Dia hampir lupa bahwa dia tengah berpura-pura hilang ingatan, dia pun mencoba untuk tetap bersikap tenang seperti dia yang tak pernah mengatakan hal itu sebelumnya.

    "Tidak, bukan begitu. Aku hanya merasa tidak asing dengan Abeoji."

    "Akan lebih baik jika kau tidak mengingat apapun, jalani hidup mu di sini karna apa yang kau cari telah berada di sini."

    Tak ingin mendapatkan pertanyaan lebih dari Taehyung, Namgil pun beranjak berdiri.

    "Kajja, kita kembali sekarang."

    Taehyung pun beranjak dari duduknya dan tanpa sepatah katapun dia kembali mengikuti ayah angkatnya untuk kembali menemui takdir yang harus ia hadapai, meski Namgil sendiri tidak tahu sampai kapan dia bisa menyembunyikan Pangeran Joseon tersebut.



Selesai di tulis : 26.05.2019
Di publikasikan : 28.05.2019

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang