Gong penanda tengah malam telah di bunyikan. Menyembunyikan setiap kehidupan yang telah bernaung di alam bawah sadar mereka dan hanya mengijinkan segelintir hewan malam untuk menemani segelintir jiwa yang tak bersedia untuk pergi.
Di bawah sinar rembulan yang tak sempurna. Sebuah siluet melompati tembok tinggi yang mengelilingi kediaman Menteri Perdagangan Heo Junhoo dan mendarat dengan sempurna di halaman gelap yang kosong malam itu. Namun selang beberapa detik sebuah siluet menyusul dan berdiri tepat di belakang siluet pertama.
Sorot mata tajam yang terlihat sangat menakutkan di saat sebagian wajahnya tertutupi oleh potongan kain. Di lihat dari pakaian siluet pertama, ia merupakan seorang Bangsawan. Sedangkan siluet kedua tampak terlihat seperti seorang pendekar pedang.
Hawa dingin malam itu menjadi saksi atas kembalinya Taehyung ke Bukchon. Bukan sebagai Lee Taehyung, melainkan sebagai Ketua Kelompok Pedagang, Kim Taehyung. Ekor matanya bergerak menyamping, bermaksud untuk menemukan keberadaan Hoseok yang berdiri di belakangnya. Namun tak sampai ia bisa melihat sosok Hoseok, ia segera mengarahkan pandangannya lurus ke depan.
"Bakar rumah ini!" suara dingin dan begitu tegas terucap sebagai sebuah perintah.
Hoseok mengangguk dan segera bergegas mengambil api yang berada di sudut halaman yang kemudian ia gunakan untuk menyulut tumpukan jerami yang berada di halaman tersebut. Setelahnya, keduanya melemparkan jerami tersebut ke setiap bangunan yang kemudian mulai membakar area sekitarnya.
Setelah selesai melakukan aksinya. Keduanya sempat saling bertukar pandang sebelum melompat ke atas genteng di susul oleh suara teriakan dari dalam bangunan.
"Api! Api... Ada api... Kebakaran, kebakaran..."
Semua penghuni rumah itu bergegas keluar dan keributan itu tentu saja mengusik Junhoo yang saat itu telah terlelap. Di sisi lain, Taehyung memandang Hoseok dan begitupun sebaliknya.
"Pergilah."
"Kemana Ketua akan pergi?"
"Urusanku belum selesai." dengan begitu, Taehyung pergi meninggalkan Hoseok, berjalan menyusuri genteng.
"Matikan apinya! Cepat! Ambilkan air!" suara pekikan yang saling bersahutan di bawah naungan sang malam.
Junhoo bangkit ketika melihat cahaya kemerahan dari balik jendelanya dan juga asap yang mulai masuk ke dalam kamarnya.
"Apa-apaan ini!" murkanya yang segera berjalan menuju pintu keluar. Namun saat itu pandangannya teralihkan oleh suara keras yang berasal dari atap kamarnya.
Junhoo mendongak, dan dari sanalah Taehyung muncul. Menjebol atap rumah dan berhasil mengejutkan sang Tuan rumah. Mendarat dengan satu lutut yang terjatuh pada lantai, Bangsawan muda itu berdiri dan lantas mempertemukan tatapan membunuhnya pada kakek dari Putra Mahkota Joseon itu.
"S-siapa kau? Berani-beraninya kau menyusup ke dalam rumahku!" hardik Junhoo.
Dengan tenang Taehyung menurunkan kain yang menutupi sebagian wajahnya, membuat mata Junhoo memicing ketika pandangannya yang terhalangi oleh kegelapan dalam ruangan itu. Namun api yang mulai merambah dan membakar jendela kamarnya berhasil membuat kakek tua mampu melihat wajah Bangsawan muda yang saat itu menyusup ke rumahnya.
Kedua netra Junhoo membulat ketika wajah Taehyung lah yang saat ini tertangkap oleh penglihatannya dan sontak membuat suaranya tercekat. "K-kau?"
"Aku harap kau masih mengingat wajah ini dengan baik."
"B-bagaimana bisa? B-bukankah, bukankah kau sudah-"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...