Lembar 180 [Tujuh Episode Terakhir]

442 80 20
                                    

    Malam kembali menyergap. Keheningan berhasil mengambil alih jiwa terluka yang bersembunyi di balik kegelapan. Jungkook tak bisa langsung naik takhta, dan itu sebabnya Young In lah yang mengambil alih takhta untuk sementara waktu. Namun bagaimana bisa seorang ibu memberikan hukuman mati kepada putranya sendiri.

    Malam itu, Young In dan kasim Hong terlibat pertemuan. Menguatkan hatinya, Young In mencoba mencari penyelesaian atas masalah yang dihadapi oleh putranya.

    Kasim Hong memasuki ruangan. Young In yang tak bisa lagi bersabar lantas segera melontarkan teguran, "Kasim Hong, bagaimana keadaan Pangeran Taehyung?"

    Kasim Hong sejenak menundukkan kepalanya sebelum memberikan jawaban. "Ketua Kim telah mendapatkan hukuman seratus kali cambukan siang tadi, Ibu Suri."

    Satu tangan Young In bergerak memegangi dadanya. Hatinya begitu sakit mendengar kabar yang dibawa oleh kasim Hong.

    Kasim Hong kembali berbicara, "sebelumnya, hamba ingin memberikan sedikit saran kepada Ibu Suri."

    "Katakanlah."

    "Akan lebih baik jika Ibu Suri memanggil beliau dengan sebutan Ketua Kim, untuk menghindari serangan dari pihak lain."

    "Bagaimana keadaannya sekarang?"

    "Ketua Kim kembali ditempatkan di sel tahanan."

    Kedua kaki Young In terasa lemas hingga wanita itu kembali duduk di kursi yang berada di samping meja. Young In bergumam, "sekarang harus bagaimana? Kenapa mereka bisa menuduhnya membunuh Baginda Raja? Itu tidak masuk akal."

    "Aku mohon agar Ibu Suri tetap tenang. Setelah ini para Menteri akan menuntut Ibu Suri untuk segera menjatuhi hukuman kepada Ketua Kim."

    Young In menatap tak terima. "Aku tidak akan membiarkan hal itu sampai terjadi."

    "Ibu Suri tidak bisa melawan mereka tanpa memiliki bukti. Itu sangat sulit untuk dilakukan, terlebih lagi Ketua Kim telah melarikan calon Putri Mahkota."

    "Lalu aku harus bagaimana? Membiarkan putraku mati? Jangan konyol! Bagaimana mungkin dia membunuh ayahnya sendiri hanya karena seorang gadis."

    "Ketua Kim memang tidak membunuh Baginda Raja. Ketua Kim meninggalkan istana sebelum Baginda Raja terbunuh."

    Batin Young In tersentak. Mengarahkan tatapan menuntutnya pada kasim Hong. "Kau mengetahui sesuatu?"

    Tak ingin menggunakan lisannya untuk menjawab, kasim Hong hanya memberikan anggukan pelan sebagai jawaban.

    "Katakan padaku apa yang terjadi?"

    "Pagi-pagi sekali, Menteri Heo Junhoo bersama Selir Youngbin datang mengunjungi Baginda Raja."

    Netra Young In membulat. "Apa yang mereka lakukan?"

    "Hamba tidak menyaksikannya secara langsung, tapi hamba mendengarnya dari ruangan sebelah."

    "Apa yang terjadi?"

    "Yang membunuh Baginda Raja adalah Menteri Heo Junhoo ..."

    Kedua tangan Young In mencengkram kuat roknya.

    "... saat itu Putra Mahkota datang dan menyaksikannya sendiri."

    "Putra Mahkota ... ada di sana?" Young In tampak tak percaya.

    "Benar, Ibu Suri. Tapi kita tidak bisa menyalahkan Putra Mahkota dalam hal ini. Putra Mahkota sama sekali tidak memiliki keterlibatan atas pembunuhan Baginda Raja. Hamba rasa, Putra Mahkota memiliki keperluan lain sehingga menemui Baginda Raja sepagi itu."

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang