Meninggalkan Paviliun Baginda Raja, Hoseok melangkahkan kakinya menyusuri kegelapan Istana Gyeongbok yang begitu luas untuk kembali menemui Hwagoon. Dan setelah berjalan cukup jauh dari tempat sebelumnya, pandangan Hoseok menangkap sosok Hwagoon yang berjalan bersama dengan para Dayang dan tengah menuju ke arahnya.
"Orabeoni?" Hwagoon yang melihat kehadiran Hoseok pun segera berlari menghampiri Hoseok.
"Agassi..." tegur Dayang Utama yang bertugas untuk menemani Hwagoon. Tampak kecemasan di wajah wanita paruh baya tersebut ketika melihat Hwagoon berlari, dan setelahnya mereka pun menyusul Hwagoon dengan langkah cepat.
"Orabeoni."
Hoseok sekilas menundukkan kepalanya. "Apa yang Agassi lalukan di sini?"
"Aku baru saja bertemu dengan Mama, kapan Orabeoni kembali?"
"Agassi... Mohon jangan berlari seperti itu." tegur Dayang Utama yang mengambil alih waktu berbicara Hoseok.
Pandangan si Dayang kemudian terjatuh pada Hoseok. Dengan raut wajah yang bertanya-tanya, ia menundukkan kepalanya.
"Kalian bisa kembali terlebih dulu, aku akan kembali bersama Hoseok Orabeoni."
Perkataan yang tentunya membuat semua orang terkejut dan mengharuskan Dayang Utama untuk segera meluruskan masalah yang ada, "mohon maaf sebelumnya, Agassi. Tapi pergi bersama pria asing bukanlah sesuatu yang di perbolehkan."
"Aku mengerti akan hal itu, tapi Hoseok Orabeoni bukanlah orang lain... Dia datang bersamaku dan hanya dia satu-satunya keluarga yang ku miliki di dalam Istana."
Dayang Utama sempat ragu, namun jika itu berasal dari Kelompok Pedagang, sepertinya tidak masalah untuk meninggalkan Hwagoon.
"Baiklah jika itu sudah nenjadi keputusan Agassi. Tapi ku harap, Agassi segera kembali ke Paviliun."
"Ye, terima kasih."
Dayang Utama sekilas menundukkan kepalanya dan meninggalkan keduanya bersama dengan para Dayang lainnya. Saat itu pula Hwagoon menjatuhkan pandangannya kembali pada Hoseok.
"Kapan Orabeoni tiba?"
"Beberapa waktu yang lalu."
Terlihat keragu-raguan di wajah Hwagoon sebelum ia mengungkapkan isi pikirannya dengan pembawaan yang begitu berhati-hati, "apa... Orabeoni datang sendirian? Apa Naeuri tidak ikut kemari?"
"Ketua menolak undangan dari Yang Mulia."
Hwagoon berpaling, terdapat kekecewaan di wajah cantik gadis muda itu ketika sedikit harapan kecilnya tak terwujud dan Hoseok melihat hal itu.
"Tapi Ketua menitipkan sesuatu untuk Agassi."
Dengan cepat Hwagoon mengembalikan pandangannya pada Hoseok. "Apa itu?"
Hoseok mengeluarkan sepucuk surat dari balik bajunya yang kemudian ia serahkan kepada Hwagoon, dan tak menunggu waktu lama, gadis muda itu segera membuka surat dari Taehyung tepat di hadapan Hoseok.
Hwagoon membuka lipatan kertas tersebut dengan terburu-buru dan pergerakannya terhenti begitu ia mendapati satu baris kalimat yang berada di kertas tersebut.
"Pastikan kau selalu berada dalam keadaan yang sehat."
Hwagoon menghela napas beratnya seiring dengan tangannya yang terjatuh, merasa bodoh karna terlalu berharap banyak kepada pria berharga diri tinggi seperti Taehyung. Dia berpikir dia bisa mendapatkan kalimat yang lebih panjang dari itu, namun nyatanya yang ia dapatkan hanyalah sebaris kalimat yang tidak benar-benar ia harapkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Ficção Histórica🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...