Lembar 093

442 61 0
                                    

    Music On!!!

    Jungkook mengejutkan semua orang dengan tiba-tiba beranjak berdiri setelah sempat terdiam untuk beberapa waktu lamanya.

    "Kalian tetap di sini!" Tegas nya pada kedua Kasim yang sedikit mendongak untuk melihatnya.

    "P-Putra Mahkota, kemanakah Putra Mahkota ingin pergi?" Ujar Kasim Cha dengan raut wajah yang khawatir.

    "Aku ingin menemui Guru Dong Il, kalian pergi saja dan jangan mengganggu."

    Tepat setelah menyelesaikan perkataan nya, Jungkook segera meninggalkan ruangan tersebut dengan langkah lebar nya dan menyisakan ketiga orang yang sempat saling bertukar pandang.

    Jungkook menyusuri halaman Paviliun selatan Gwansanggam dan dalam waktu singkat langkah lebarnya tersebut berhasil menjangkau Paviliun tempat di mana biasa di gunakan Guru Dong Il untuk bekerja, tanpa ragu dia menyusuri tangga untuk menuju pintu Paviliun.
    Namun langkah itu tiba-tiba terhenti tepat setelah ia membuka pintu Paviliun dan mendengar suara orang yang tengah berbincang-bincang dari lantai dua, tak ingin menginterupsi perbincangan tersebut dengan kedatangan nya.
    Jungkook pun membiarkan pintu tetap terbuka, dan kemudian melangkahkan kakinya dengan pelan menuju tangga. Namun langkahnya terhenti tepat setelah kakinya menjangkau dua anak tangga.

    "Bagaimana dengan Putra Mahkota? Apa beliau sudah mengetahui kondisi anak itu?"

    Jungkook mengenal suara itu, suara milik Guru Kiseung. Namun apa yang tengah mereka bicarakan, dari pada bergabung langsung dengan perbincangan mereka, Jungkook lebih memilih berdiam diri di tangga dan menyimak pembicaraan rahasia dari para Guru Besar Gwansanggam. Karna bukan hanya suara Guru Kiseung dan juga Guru Dong Il yang ia dengar, melainkan suara Guru Heojoon juga dan itu berarti mereka tengah membicarakan hal yang rahasia.

    Dahi Jungkook semakin mengernyit seiring dengan matanya yang memicing ketika mengikuti alur pembicaraan dari ketiga Guru Besar tersebut, menyembunyikan anak itu dari luar, menutup Gwansanggam dari dunia luar. Sungguh, Jungkook di buat bingung dengan apa yang sebenarnya mereka bicarakan.

    "Atau mungkin, dialah yang harus pergi dari Istana,"

    Mata Jungkook tiba-tiba terbelalak dengan pandangan yang laangsung tertuju ke arah lantai dua, di kemudian bergegas menaiki tangga di saat perbincangan itu masih berlanjut dan hal yang lebih mengejutkan lagi bagi Jungkook adalah, bahwa ketiga Guru Besar Gwansanggam berencana untuk membawa Changkyun pergi dari Istana.

    "Kenapa aku tidak boleh mengetahuinya?"

    Sebuah teguran yang terdengar seperti ia yang tengah menahan kemarahan nya di saat ia yang masih menaiki tangga.
    Dan teguran itu pula yang membuat ketiga Guru Besar tersebut terbelalak dan serempak menolah ke arah tangga, dan di detik berikutnya Jungkook menampakkan diri di hadapan ketiga Guru Besar Gansanggam yang seketika menjadi bungkam ketika dia berdiri di ujung tangga.

    Ketiganya saling bertukar pandang dengan raut wajah yang terlihat kebingungan dan di lihat dari wajah Jungkook yang seperti tengah menahan kemarahan nya, sepertinya dia menyimak terlalu banyak dari pembicaraan mereka.

    "Apa yang terjadi jika aku mengetahuinya?" Tuntut Jungkook.

    "P-Putra Mahkota, sejak kapan Putra mahkota berada di sana?" Ujar Guru Dong Il berusaha untuk mencairkan suasana, namun sepertinya usahanya sia-sia karna Jungkook tak menerima uluran perdamaian nya.

    "Kenapa kalian merahasiakan ini dariku?"

    "Putra Mahkota, mohon tenangkan diri Putra Mahkota terlebih dulu. Semuanya akan baik-baik saja."

    Tak terima akan ucapan Guru Heojoon, Jungkook pun langsung melampiaskan amarah nya.

    "BAGAIMANA MUNGKIN AKU BISA TENANG? Apanya yang baik-baik saja? Katakan padaku, dimana yang baik-baik saja?"

    Bentakan yang berubah menjadi sebuah keputus-asaan yang membuat ketiga Guru Besar tersebut saling bertukar pandang dengan keresahan yang tak bisa mereka sembunyikan dari wajah mereka masing-masing.

    "Putra Mahkota, semua bisa di bicarakan dengan baik-baik."

    "Kalian ingin membodohi ku lagi?"

    "Putra Mahkota, apa yang sebenarnya Putra Mahkota katakan?"

    "Aku tahu aku memang bodoh, TAPI AKU TIDAK TULI UNTUK MENDENGAR APA YANG BARU SAJA KALIAN UCAPKAN.... Kenapa, kenapa kalian menutupinya? Kenapa kalian ingin membawanya pergi? Kenapa diam diam saja. JAWAB PERTANYAAN KU!"

    Ketiga Guru Besar tersebut tampak telah lepas tangan akan kemarahan Jungkook, di saat mereka yang ingin merahasiakan semuanya dari Jungkook justru saat itu pula tanpa mereka sadari Jungkook lah yang datang sendiri pada mereka.

    "Putra Mahkota, mohon kendalikan amarah Putra Mahkota. Tuan Muda hanya membutuhkan istirahat, sebentar lagi dia pasti akan bangun."

    "Kata siapa? Saat Hyeongnim seperti ini, adakah yang mampu membangunkan nya? Adakah yang mampu menyembuhkan nya? Tidak, tidak ada satupun yang bisa menyembuhkan nya."

    "Putra Mahkota, mohon jangan berpikiran buruk seperti itu."

    "AKU TIDAK PERDULI.... Siapapun yang berani membawanya keluar dari Istana, ku pastikan akan menghabisinya beserta seluruh keluarganya."

    Semua orang terhenyak dengan ancaman Jungkook yang tak main-main itu sebelum ia berbalik dan kembali menuruni tangga.

    "Putra mahkota.... Tunggu sebentar." Sergah Guru Dong Il yang beranjak dari duduknya, namun sayang nya Jungkook sudah tidak berminat untuk ikut dalam pembicaraan mereka lagi. Dan tepat setelah terdengar suara pintu yang berdebum ketika seseorang menutupnya dengan kasar, Guru Dong Il kembali terduduk dengan pasrah.

    "Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Gumamnya dengan tatapan yang tiba-tiba terlihat kosong seakan menujukkan bahwa dia masih terkejut dengan perkataan Jungkook sebelum pergi.

    "Dia telah tumbuh dewasa dengan begitu cepat, dia belajar dengan cepat tentang apa arti dari kekuasaan. Dia mungkin akan benar-benar menjadi monster ketika merasa terusik." Sahut Guru Heojoon dengan tatapan yang terarah pada meja.

    "Hanya diam dan melihat, bukankah itu yang kau katakan sebelumnya." Sambung Guru Kiseung.

    "Ya, kau benar. Hanya diam dan melihat."

    Guru Heojoon sejenak menarik napasnya dalam dan menghembuskan nya pelan seiring dengan matanya yang menutup sekilas.

    "Semua akan jauh lebih sulit ketika anak-anak sudah mulai mengerti bagaimana cara menjadi penguasa yang sebenarnya."


Selesai di tulis : 26.05.2019
Di publikasikan : 28.05.2019

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang