Lembar 112

567 60 71
                                    

    Seorang Prajurit Istana tampak menghadap Lee Jeon yang terduduk di belakang meja kerjanya di dalam Paviliun, dan setelah Prajurit tersebut menjatuhkan satu kaki di lantai dengan kepala yang menunduk dalam dia pun mengambil sebuah amplop panjang yang kemudian ia taruh di ujung meja.

    "Pergilah dan sampaikan ini kepada Ketua Kelompok Pedagang, Park Seonghwa."

    "Hamba akan melaksanakan perintah dari Yang Mulia." Ujar sang Prajurit yang kemudian mengambil surat tersebut dan memberi hormat sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu, memulai perjalanan nya untuk melaksanakan titah dari sang penguasa Joseon yang kini menatap kepergian nya dengan penuh harap.

    "Yang Mulia." Tegur Kasim Hong yang sedari tadi berdiri di samping nya dan teguran itu pun yang kemudian membuatnya mengarahkan pandangan nya ke arah Kasim Hong.

    "Ada apa?"

    "Keputusan ini, apakah kiranya ini adalah keputusan yang terbaik? Hamba hanya sekedar mengingatkan bahwa Yang Mulia pernah menjadikan putri dari Ketua Park sebagai calon pendamping Pangeran Taehyung ketika beliau masih menjadi Putra Mahkota, dan sekarang Yang Mulia menginginkan putri dari Ketua Park untuk menjadi pendamping Putra Mahkota. Apakah kiranya hal ini tidak akan menimbulkan masalah bagi Istana di masa mendatang." Ujar Kasim Hong, mencoba menyampaikan kekhawatiran akan masa depan yang akan terjadi pada Joseon.

    Lee Jeon mengalihkan pandangan nya ke depan dengan seulas senyum tipis yang terlukis di sudut bibirnya. "Tidak akan ada hal buruk yang menimpa Istana. Waku itu aku hanya membua rencana dan belum mengumumkan tentang pernikahan Putra Mahkota, tidak ada orang luar yang mengetahui tentang hal itu." Lee Jeon mengembalikan pandangan nya pada kasim Hong.

    "Kau tenang saja, bagaimana pun juga aku tidak bisa membiarkan Klan Heo memperkuat basis kekuatan mereka dengan membiarkan Putra Mahkota mempersunting gadis dari Klan mereka."

    "Jika itu merupakan sebuah kebenaran yang belum hamba ketahui, mohon ampuni kelalaian hamba ini." Ujar Kasim Hong merendah sembari sekilas menundukkan kepalanya.

    "Dengan penunjukan Putri Kedua Park sebagai calon Putri Mahkota, setidak nya bisa mempertahankan tahta ini." Ujar Lee Jeon dengan nada menerawang namun tak mampu menyembunyikan kesedihan di dalam sorot matanya. Pada akhirnya dia memilih gadis yang sama dengan gadis yang pernah akan ia jadikan sebagai pendamping Taehyung untuk mendampingi Jungkook.

Perasaan Tersembunyi Sang Tuan Muda

    Lewat tengah hari, Taehyung kembali menapakkan kakinya di jalanan setapak yang berada di depan kediaman Ketua Park. Senyum itu kembali menghiasi sudut bibir nya ketika ia melihat sosok Hwagoon yang tengah sibuk di halaman rumah, dia kemudian berinisiatif untuk menghampirinya, namun langkahnya tiba-tiba terhenti dengan raut wajah yang tampak terkejut.

    Dia melangkah mundur ketika mendapati seorang Prajurit Kerajaan keluar dari ruangan Ketua Park yang kemudian menuyusul di belakang Prajurit tersebut, mata Taehyung memicing dan dia segera mencari tempat persembunyian ketika melihat Prajurit tersebut berpamitan pada Ketua Park.

    Dia bersembunyi di samping salah satu bangunan yang berada di dekatnya dan setelah Prajurit yang ia lihat sebelumnya melewati tempatnya, dia keluar dari tempat persembunyian nya dan menatap punggung Prajurit yang berjalan menjauh tersebut.

    Selama dua tahun hidup sebagai Kim Taehyung, baru kali ini dia melihat ada Prajurit yang datang ke sana. terlebih lagi mendatangi Ketua Park, mungkinkah Ketua Park  mengenal seseorang di dalam Istana. Pertanyaan yang tiba-tiba memenuhi benaknya dan memunculkan sebuah kecurigaan.

    "Apa yang sedang kau lihat?"

    Sebuah eguran dari arah belakang yang membuyarkan lamunan nya, dia pun berbalik dan mendapai wajah sang ayah angkanya yang selalu samaa seiap harinya.

THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang