Matahari yang membumbung tinggi dan bersiap untuk jatuh ke bawah, Kim Namgil masih setia berbaring di samping tubuh Taehyung. Entah apa yang membuatnya ingin tinggal di sana mengingat ia yang selalu berpindah pindah tempat di setiap waktu nya, mungkinkah anak ini yang telah menahan langkah kakinya? Dia sendiri pun tidak tahu pasti jawaban nya.
Yang dia lakukan sepanjang hari hanya menatap langit langit ruangan dan terkadangg hanya menggoda Hwagoon ketika ia masuk ke sana, perasaan sepi yang kembali menghampiri Namgil bahkan di saat ia yang selalu hidup dalam kesendirian selama ini.
Dia menurunkan tangan yang sebelumnya ia gunakan sebagai bantal dan tanpa sengaja tangan nya bersentuhan dengan tangan Taehyung yang terasa begitu dingin yang sempat membuatnya tersentak, dia kemudian kembali menggunakan tangan nya sebagai bantal seakan tak ingin jika ia sampai menyentuh Taehyung sekali lagi.
"Kenapa tidur mu lama sekali?, padahal ada Gadis cantik yang selalu menunggu mu. Jika aku jadi kau, aku pasti akan langsung bangun. Ya... setidaknya aku akan pura pura sakit agar dia memperhatikan ku."
Sebuah monolog seakan akan ia yang tengah berbicara pada Taehyung, namun sebagaimana sebuah monolog, dia hanya berbicara pada angin di saat Taehyung sendiri tidak mampu merespon apa yang baru saja di katakan oleh nya.
Namgil kemudian kembali menurunkan tangan nya dan bukan lagi ketidak sengajaan saat tangan keduanya saling bersentuhan karna Namgil melakukan nya dengan sengaja, dengan tatapan yang masih tertuju ke langit langit ruangan. Dia mengenggam punggung tangan Taehyung, merasakan seberapa rapuh dan dingin nya punggung tangan yang terasa kecil tersebut.
"Kau kemanakan Rubah mu itu? Bukankah seharusnya dia selalu berada di sisi mu?"
Namgil melepaskan tangan Taehyung dan beralih posisi, dia memiringkan tubuhnya menghadap Taehyung dan kembali menggunakan lengan nya sebagai bantal. Di perhatikan nya wajah Taehyung yang mungkin lebih pucat dari kemarin karna yang di lakukan Taehyung sejak Namgil menemukan nya hanyalah tidur, bahkan sekedar menggerakkan jemarinya pun Namgil tidak pernah melihat nya.
"Wajah mu begitu tampan, pantas Agassi menyukai mu."
Pintu kamar tiba tiba terbuka dan hal pertama yang di tangkap oleh penglihatan Namgil adalah siluet biru cerah yang tidak lain adalah rok yang di kenakan oleh Hwagoon yang bukannya masuk malah menghentikan langkahnya di ambang pintu.
"Ahjussi."
"Wae?"
"Pergilah keluar dan makan."
"Aku tidak lapar, kenapa aku harus makan?"
"Ne?"
Hwagoon terlihat bodoh saat mendengar perkataan Namgil.
"Bawakan air untuk anak ini!"
"Air minum? Bukankah Naeuri belum bangun, bagaimana dia bisa minum?" Ujar Hwagoon setelah melihat Taehyung yang masih sama seperti sebelumnya.
"Wajah anak ini sangat kotor, apa kau lupa untuk membersihkan nya?"
Wajah Hwagoon terlihat sedikit kesal, bagaimana mungkin dia membersihkan wajah Taehyung bahkan setiap Hwagoon mendekat sedikit saja Namgil selalu menggoda nya.
"Kenapa masih di situ? Pergi dan lekas kembali!"
Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Hwagoon segera pergi dan hanya berselang beberapa waktu dia kembali dengan membawakan apa yang sebelumnya di minta oleh Namgil. Dia menaruh baskom berisi air tepat di samping Taehyung dan hendak beranjak kembali sebelum suara Namgil menghentikan pergerakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...