matahari membumbung tinggi menyinari seluruh joseon,mengeringkan embun yang terombang ambing di atas dedaunan,mendatangkan angin yang menerbangkan dedaunan yang tergeletak di atas tanah joseon,yeon,sesuai dengan perkataan cenayang min ok semalam,saat ini dia tengah duduk sembari menunduk dalam di hadapan selir youngbin yang menatapnya lekat.
"yeon,bukankah itu namamu"
"benar nyonya"suara lembut yeon menyahuti dengan kepala yang masih tertuduk dalam,tapi suara tawa selir youngbin yang tiba tiba,membuat ekor matanya bergerak.
"aku dengar wanita tua itu yang mengirimmu kemari,benarkah itu"
"benar nyonya"
selir youngbin menyunggingkan senyumnya dan beranjak dari duduknya,dia menghampiri yeon dan duduk tepat di hadapan yeon yang sama sekali tidak memberikan respon apapun.
"lalu...katakan padaku,apa yang wanita tua itu katakan padamu"
yeon terdiam membuat sebelah alis youngbin bergerak ke atas,"wae...apa wanita itu melarangmu bicara"
"tidak,bukan seperti itu nyonya"
"lalu,kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku"
yeon kembali terdiam,"katakan,aku ingin mendengarnya langsung darimu"
"eommoni...menyuruh hamba untuk melihat bagaimana wajah putra mahkota joseon"
mata youngbin membulat,tawa kecil terdengar begitu jelas di telinga yeon,"begitukah,apa itu berarti dia tidak berniat kembali ke seongseucheong lagi"sinis youngbin seakan tengah berbicara pada dirinya sendiri,dia kemudian mengarahkan kembali pandangannya pada wanita muda di hadapannya,sedari tadi dia tidak bisa menekan rasa penasarannya pada gadis di hadapannya ini,sejak awal melihatnya dia merasakan ada hal yang berbeda dengan anak ini,perasaan tenang yang tiba tiba muncul dan kembali menghilang setelah anak itu tertunduk di hadapannya,lagi pula wajahnya juga terlalu cantik jika ia harus menjadi anak dari cenayang min ok.
"angkat kepalamu"
tubuh yeon tiba tiba menegang,menandakan bahwa dia tengah terkejut,perlahan dia menarik tangannya dan seakan ingin menyembunyikannya di balik hanbok yang membalut tubuhnya.
"wae...apa wanita tua itu melarangmu untuk melihatku sebelum melihat putra mahkota"
"bukan begitu nyonya"
"lalu,kenapa kau tidak mengangkat kepala mu,angkat kepalamu dan biarkan aku melihat wajahmu,gadis muda"
dengan ragu yeon akhirnya mengangkat kepalanya dan membuat sudut bibir youngbin terangkat dan untuk sepersekian detik youngbin tidak bisa mengalihkan pandangannya dari manik jernih yang terlihat belum tersentuh sama sekali oleh kegelapan dunia,sebelum akhirnya tersenyum simpul.
"begitu ya....cenayang kah"
yeon kembali menundukkan kepalanya.
"pantas saja kau terlihat berbeda"sinis youngbin,dia kemudian menggunakan satu tangannya untuk menangkup wajah yeon yang sempat membuat yeon tersentak,tapi dia tidak bisa berbuat apa apa saat tangan youngbin mengangkat wajahnya dan membuatnya kembali bertemu pandang dengan youngbin,tapi kali ini yeon langsung menghindari kontak mata dengan youngbin dan terdengar tawa ringan yang benar benar menunjukkan sebuah kepuasan.
yeon kembali tersentak ketika jemari youngbin yang sangat halus mengusap wajahnya seakan mampu mematikan semua sarafnya.
"kau tahu....wajahmu terlalu cantik untuk ukuran seorang cenayang,bisa bisa putra mahkota akan jatuh cinta padamu saat dia melihatmu"
manik jernih yeon kembali bereaksi mendengar pernyataan youngbin tapi seperti sebelumnya dia sama sekali tidak memberi respon apapun.
"tapi jangan khawatir,karna wanita itu yang mengirim mu kemari kau pasti sangat istimewa"youngbin menarik tangannya dan seketika yeon langsung tertunduk kembali sembari meremas roknya kuat kuat,dia merasakan aura yang benar benar gelap keluar dari wanita di hadapannya saat ini.
"akan ku pastikan putra mahkota tidak akan bisa menyentuhmu walau seujung jari pun"youngbin tertawa puas penuh kemenangan di hadapan yeon yang tertunduk dalam seperti tengah berada dalam tekanan di balik wajahnya yang selalu menunjukkan ketenangan.
"dua hari lagi bulan akan bulat sempurna,dan sebelum itu terjadi aku harus melihat bagaimana wajah putra mahkota joseon,dia pasti akan membenciku setelah ini,maafkan aku naeuri"
~naeuri >sama seperti daegam tapi posisi daegam lebih tinggi dari naeuri dan yeonggam.
Kediaman menteri perdagangan
Heo Junhoo.
heo jun hoo tampaknya tengah bersitegang dengan cenayang min ok yang hanya duduk di belakang meja dan entah berapa botol arak yang sudah ia habiskan semenjak ia datang ke sana,junhoo sendiri saat ini tengah berdiri di tengah ruangan dengan tangan yang ia taruh di belakang tubuhnya dan sesekali mondar mandir terlihat begitu gusar.
"sampai kapan daegam akan berdiri terus di situ"ujar cenayang min ok yang kemudian menenggak habis arak yang berada dalam mangkuk,cenayang min ok tertawa sinis ketika melihat wajah junhoo yang di penuhi kemarahan ketika melihatnya.
"aku menyuruhmu kembali ke hanyang bukannya untuk minum minum"
cenayang min ok memalingkan wajahnya sembari tertawa sebelum akhirnya menatap lurus ke arah junhoo dengan manik gelapnya,"bukankah aku sudah bilang bahwa aku akan memulainya saat bulan sudah bulat sempurna,kenapa daegam tidak bisa menunggu sebentar saja,lagi pula apa yang bisa ku lakukan jika anak itu belum melihat wajah putra mahkota joseon"cenayang min ok kembali menuangkan arak ke dalam mangkuknya.
"apa maksud dari perkataanmu,apa maksudmu anak itu memiliki kelebihan"
ceyang min ok yang sudah mengangkat mangkuknya kembali menurunkan mangkuknya dan perlahan mengarahkan pandangannya pada junhoo,dia menyunggingkan senyumnya tapi raut wajahnya terlihat tidak senang.
"kelebihan ya....hehehehh......terserah orang menyebutnya apa,jika pun aku mengatakannya daegam belum tentu akan memahaminya"
junhoo ingin angkat bicara sebelum suara teriakan dari luar mengalihkan perhatiannya begitupun cenayang min ok yang langsung melihat ke arah pintu keluar.
"harabeoji........."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...