Kembali pada hari hari sebelumnya, suasana yang lebih menghangat ketika sang ayah angkat telah kembali ke sisinya. Malam itu seperti malam malam sebelumnya, Tuan Muda Kim akan selalu terduduk di belakang meja kecilnya dengan sebuah buku yang mengalihkan perhatian nya seakan setiap coretan tinta hitam pada kertas usang tersebut tak ingin berbagi dengan apapun dan hanya menginginkan perhatian dari Tuan Muda tersebut terarah padanya.
Malam yang terus berjalan dengan halaman buku yang ia balik setiap netranya berakhir pada penghujung kata di setiap halaman, udara dingin yang merayap masuk menambah keheningan malam itu dan membuat telinganya menjadi lebih peka dengan pergerakan yang terjadi di sekitarnya.
Pergerakan tangan nya yang hendak membalik halaman buku tiba-tiba terhenti ketika pendengaran nya menangkap pergerakan di luar kamarnya, sejenak dia tampak berpikir.
Menimbang nimbang tentang siapakah gerangan yang berada di luar, dan jawaban itu muncul dengan sendirinya di dalam benaknya ketika ia yang baru sadar bahwa sejak sore, sang ayah angkat sama sekali belum menginjakkan kakinya di ruangan itu.Dia menutup bukunya dan beranjak dari duduk nya, berjalan ke arah pintu. Dia membuka pintu tanpa menimbulkan suara dan segera melihat keadaan di luar yang cukup gelap, tatapan yang masih tetap hanya tersebut menyusuri teras rumah yang kosong hingga netranya tersebut terhenti pada siluet hitam yang kini tampak meninggalkan halaman rumah. Kedua alisnya saling bertahutan, dia kenal dengan siluet itu yang ia yakini sebagai ayah angkatnya.
"Bukankah ini sudah terlalu malam untuk bepergian?" Gumamnya yang kemudian kembali masuk ke dalam kamarnya.
Perasaan Tersembunyi Sang Tuan Muda
Menembus kegelapan malam, Kim Namgil kembali pada kehidupan malamnya. Meninggalkan gelar Tuan Kim yang sempat ia sandang saat siang hari dan berubah menjadi seorang pencuri pada malam hari, dan sekarang dia tengah dalam perjalanan untuk menjalankan aksinya. Entah rumah Bangsawan mana lagi yang akan ia datangi malam ini.
Akses malam yang cukup terbuka dan semakin mempermudah langkahnya di saat semua orang jatuh terlelap dalam tidurnya, setelah pergi cukup jauh meninggalkan kediaman Ketua Park dia tiba-tiba melompati pagar tembok dan menapakkan kakinya di atas genteng salah satu rumah yang cukup luas jika di bandingkan dengan rumah rumah lain yang berada di sana dan sudah di pastikan bahwa rumah tersebut adalah rumah seorang Bangsawan, di lihat dari pagar tembok yang mengelilingi rumah tersebut dan juga halaman yang cukup luas.
Untuk sejenak langkahnya terhenti dengan tubuh yang merapat ke genteng untuk menyamarkan siluetnya, tatapan tajam nya bergerak dengan lincah mengabsen setiap pergerakan yang berada di bawah sana dan setelah memastikan bahwa keadaan aman. Tangan kanan nya tergerak untuk menaikkan kain hitam yang menggantung di lehernya.
"Apa yang sedang Abeoji lakukan di sini?"
Namgil terlonjak dan segera berbalik ketika mendapati sebuah teguran yang berasal dari arah belakang nya, dan saking terkejutnya dia akan teguran tersebut. Matanya membulat sempurna dan sedikit memundurkan tubuhnya dengan satu tangan memegangi dadanya, namun siapa sangka sang pelaku yang baru saja mengejutkan nya justru menatapnya dengan penuh tanya.
"Ada apa? Kenapa melihat ku-"
Perkataan Taehyung terputus ketika Namgil tiba-tiba menarik tubuhnya hingga ia terjatuh dan langsung membekap mulutnya dari belakang.
"Apa yang sedang kau lakukan di sini? Beraninya kau mengagetkan ku, jika aku jantungan dan mati bagaimana?" Ujar Namgil dengan nada berbisik namun penuh dengan penekanan di setiap kata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...