Changkyun berdiri di tepi danau yang berada di teras paviliun Baginda Raja seorang diri. Cukup lama berdiri di sana hingga seseorang berpakaian serba hitam datang dari samping dan membisikkan sesuatu pada Changkyun. Pandangan keduanya kemudian bertemu dan pria asing itu memberikan anggukan singkat pada Changkyun.
"Pergilah," ucap Changkyun dan pria itu lantas menghilang dari pandangannya dalam waktu yang cepat.
Changkyun memandang kegelapan yang menyergap tempatnya sebelum kembali masuk ke paviliun. Berjalan menyusuri lorong yang kosong, saat itu Hwaseung datang dari arah berlawanan.
"Kau dari mana?" tegur Hwaseung begitu keduanya saling berhadapan.
"Bawa Baginda Raja ke paviliun Putra Mahkota."
Dahi Hwaseung mengernyit dan suara pemuda itu secara otomatis menjadi lebih pelan. "Ada apa?"
"Mereka dalam perjalanan kemari."
Netra Hwaseung melebar. "Secepat ini?"
Hwaseung lantas berbalik arah, kembali ke ruangan di mana Jungkook berada. Begitupun dengan Changkyun yang berjalan di belakang sang kakak. Hwaseung membuka pintu dan menarik perhatian Jungkook yang saat itu terduduk di lantai, tepat di ujung ruangan. Melihat kedatangan kedua pemuda itu, Jungkook lantas berdiri.
Hwaseung lantas menegur dengan suara tenangnya, "Yang Mulia, kita harus pergi dari sini."
"Ada apa?"
"Seseorang ingin bertemu di paviliun Putra Mahkota," sahut Changkyun.
"Hyeongnim?" Netra Jungkook menunjukkan sedikit antusias, namun tak ada jawaban yang datang padanya.
Jungkook lantas berjalan menuju pintu, namun ketika hendak melewati tempat Changkyun. Pemuda itu menahan bahu Jungkook dan membuat keduanya bertemu pandang.
"Lepaskan jubahmu, Yang Mulia."
Hwaseung menatap penuh tanya. "Apa yang ingin kau lakukan, Changkyun?"
"Tinggalkan jubahmu dan pergilah dari sini."
Batin Hwaseung tersentak setelah ia mengerti apa yang saat ini dipikirkan oleh Changkyun. Ingatan Hwaseung berjalan mundur, menemukan kenangan saat di mana ibunya tewas karena menggantikan posisi permaisuri saat itu. Dan sekarang Changkyun ingin melakukan hal yang sama dengan apa yang pernah ibu mereka lakukan.
Perasaan takut itu seketika menghampiri Hwaseung. Dia kemudian menarik lengan Changkyun. "Jangan macam-macam."
Changkyun menepis lembut tangan Hwaseung.
Hwaseung kembali berucap, "jangan melukai Abeoji dengan tindakanmu ini."
"Aku tidak akan berakhir seperti ibu."
Hwaseung menatap ragu. Seharusnya dalam situasi seperti ini, ayah mereka ada di sana. Namun pada akhirnya Jungkook melepas jubah Kekaisaran penguasa Joseon yang kemudian tergeletak di samping kaki Changkyun.
Kembali ke paviliun Putra Mahkota, Jungkook mendapati bahwa ia kembali tertipu oleh sang Rubah ketika tak ada seorangpun yang menunggunya di sana. Pintu di belakang Jungkook tertutup, membuat Jungkook berbalik dan memberikan tatapan menuntut pada Hwaseung.
"Kalian membohongiku?"
"Bukan membohongi, tapi menyelamatkan." Hwaseung menghentikan langkahnya pada jarak satu meter di hadapan Jungkook.
"Menyelamatkan dari apa? Apa yang terjadi?"
"Aku harap Yang Mulia tidak lupa dengan pembicaraan kita kemarin."
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LITTLE PRINCE [어린 왕자]
Historical Fiction🌾KDRAMA WATTPAD🌿 menceritakan tentang perjalanan Lee Taehyung, seorang Putra Mahkota Joseon untuk menuju tahtanya. Di mana terdapat sebuah klan yang menentang takdirnya sebagai Raja Joseon selanjutnya. Sebuah klan yang menjadi basis kekuatan dari...